Berbagai jenis kapasitor yang sering digunakan

10:56 AM Comment

 

Berbagai jenis kapasitor yang sering digunakan


Terdapat beberapa jenis kapasitor yang digunakan dalam rangkaian elektronik. Beberapa di antaranya termasuk:


Kapasitor Elektrolitik:
Kapasitor Elektrolitik: Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi yang tinggi dalam ukuran yang relatif kecil. Mereka cocok untuk aplikasi daya tinggi dan seringkali polar, artinya mereka harus dihubungkan dengan polaritas yang benar. Terdapat dua jenis kapasitor elektrolitik: kapasitor elektrolitik aluminium dan kapasitor elektrolitik tantalum.


Kapasitor Keramik
Kapasitor Keramik: Kapasitor keramik dibuat dengan bahan keramik dan biasanya tersedia dalam ukuran yang kecil. Mereka memiliki toleransi yang baik dan digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.


Kapasitor Film
Kapasitor Film: Kapasitor film terbuat dari bahan film plastik seperti polietilena, polyester, atau polipropilena. Mereka cenderung memiliki toleransi yang lebih tinggi dan stabilitas termal yang baik.


kapasitor variabel

Kapasitor Variabel: Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi yang bisa diubah secara manual atau dengan bantuan tegangan atau arus eksternal. Mereka sering digunakan dalam aplikasi di mana perubahan nilai kapasitansi diperlukan, seperti dalam radio atau tuner.


Kapasitor trimer

Kapasitor Trimmer: Jenis ini adalah varian dari kapasitor variabel yang dirancang untuk disesuaikan sekali dan kemudian dipasang dalam posisi tetap.


Kapasitor Supercapacitor

Kapasitor Supercapacitor (atau Ultracapacitor): Jenis kapasitor ini memiliki kapasitansi yang sangat tinggi dibandingkan dengan jenis kapasitor lainnya. Mereka mampu menyimpan energi dalam jumlah yang besar dan sering digunakan dalam aplikasi di mana pengisian dan pengosongan cepat diperlukan, seperti dalam sistem penyimpanan energi.


Kapasitor Mika

Kapasitor Mika: Kapasitor mika menggunakan mika sebagai dielektriknya dan biasanya digunakan dalam frekuensi tinggi dan aplikasi tegangan tinggi.


Pemilihan jenis kapasitor bergantung pada kebutuhan spesifik dalam suatu rangkaian, seperti toleransi, kapasitansi, keandalan, tegangan operasional, ukuran fisik, dan lingkungan operasional.

[Lengkap] Perbedaaan Transistor dengan Mosfet

10:53 AM Comment

Transistor dan MOSFET (Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor) merupakan 2 jenis perangkat semikonduktor yang digunakan pada sirkuit elektronik untuk mengontrol arus listrik. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Perbedaaan Transistor dengan Mosfet

  • Struktur Fisik:

  1. Transistor Bipolar (BJT): Terdiri dari dua junction PN (PNP atau NPN) dan memiliki tiga terminal: emitter, base, dan collector.
  2. MOSFET: Terdiri dari kanal yang terisolasi oleh lapisan oksida. Ada dua tipe utama MOSFET: Enhancement-mode (yang membutuhkan tegangan pada gate untuk mengaktifkannya) dan depletion-mode (aktif dalam keadaan default dan memerlukan tegangan pada gate untuk menonaktifkannya).

  • Prinsip Kerja:

  1. Transistor Bipolar: Menggunakan arus pembawa muatan (elektron dan lubang) untuk mengendalikan aliran arus antara dua junction PN.
  2. MOSFET: Menggunakan medan listrik (yang dikontrol oleh tegangan pada gate) untuk mengontrol aliran arus antara sumber dan drain.

  • Konduktivitas Kontrol:

  1. Transistor Bipolar: Arus dasar mengendalikan arus kolektor. Itu memiliki resistansi input yang rendah tetapi konsumsi daya yang tinggi.
  2. MOSFET: Tegangan di gate mengontrol arus antara sumber dan drain. MOSFET memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dan resistansi input yang tinggi.

  • Kecepatan dan Efisiensi:

  1. Transistor Bipolar: Lebih cepat dalam beberapa aplikasi dan cocok untuk aplikasi frekuensi tinggi.
  2. MOSFET: Lebih efisien secara daya dan cocok untuk aplikasi daya tinggi dan kecepatan rendah hingga menengah.

  • Aplikasi:

  1. Transistor Bipolar: Umum digunakan dalam penguat audio, radio frekuensi, dan aplikasi frekuensi tinggi.
  2. MOSFET: Ditemukan dalam berbagai aplikasi termasuk penguat daya, sakelar elektronik, sirkuit terpadu digital (seperti dalam mikroprosesor), dan banyak lagi.

Setiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan yang membuatnya lebih cocok untuk berbagai aplikasi. Kedua perangkat ini penting dalam dunia elektronika modern dan digunakan secara luas dalam berbagai macam perangkat elektronik.

sensor sentuh sederhana terhubung dengan relay

11:15 AM Comment

 pada artikel kali ini akan melanjutkan eksperimen sensor sentuh pada artikel sebelunya, namun kali ini akan ditambahakan modul relay, sehingga dapat dihubungkan ke peralatan elektronik lainnya, seperti pada kontak sepeda motor atau lainnya

yang perlu di siapkan yaitu  :

  • transistor irfz44n
  • resistor 330 ohm
  • led
  • modul relay
  • pin header
  • kabel secukupnya
  • baterai
berikut ini rangkaian komponennya

sensor sentuh sederhana terhubung dengan relay

untuk uji cobanya sentuh pin yang terhubung dengan kabel yang berwarna biru dengan kabel yang berwarna oranye secara bersamaan maka lampu akan hidup dan relay akan aktif dan jika untuk mematikan lampu beserta relaynya sentuh pin yang terhubung dengan kabel biru dengan kabel hijau secara bersamaan maka lampu dan relay akan mati

jika ada pertanyaan silahkan tulis pada kolom diskusi dibawah atau kirim pada email yang tertera
terimakasih semoga bermanfaat

Sensor Sentuh sederhana dengan irfz44n

3:34 PM Comment

 pada artikel kali ini akan membahas mengenai pembuatan sensor sentuh yang bisa digunakan sebagai perngaman kendaraan

yang perlu disiapkan yaitu

  • transistot irfz44n
  • resistor 330 ohm
  • led
  • pin header
  • kabel secukupnya
  • baterai

kemudian ikuti pada gambar dibawah ini untuk proses penyambungannya

sensor sentuh sederhana

untuk uji cobanya sentuh pin yang terhubung dengan kabel yang berwarna biru dengan kabel yang berwarna oranye secara bersamaan maka lampu akan hidup dan jika untuk mematikan lampunya sentuh pin yang terhubung dengan kabel biru dengan kabel hijau secara bersamaan maka lampu akan mati, cukup mudah bukan

semoga bermanfaat

membuat sensor sentuh sederhana tapi efektif

2:43 PM Comment

 pada artikel kali ini akan dibahas mengenai cara pembuatan sensor sentuh yang sangat sederhana, bahkan yang baru belajar elektronika juga akan mudah membuatnya. pertama yang perlu disiapkan yaitu :

  • transistor irfz44n
  • kabel secukupnya
  • resistor 330 ohm
  • led
  • baterai

kemudian ikuti rangkaian pada gambar dibawah ini

sensor sentuh sederhana

cara uji cobanya yaitu 

tempel 1 jari pada tembaga kabel merah dan 1 jari lagi pada kaki transistor yang sebelah kiri / yang belum terhubung ke kabel maka lampu akan hidup dan sebaliknya jika jari memegang tembaga kabel berwarna hitam yang terdapat pada baterai / kutub negatif dan satu jari lagi memegang kaki sebelah kiri dari transistor maka lampu akan mati

menggunakan relay dengan program milis pada arduino

11:20 AM Comment

 pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara mengggunakan program milis pada relay, sehingga kinerja relay bisa berbarengan dengan lainnya, untuk bahan yang diperlukan yaitu

  • arduino uno
  • modu relay
  • kabel jumper
menggunakan relay dengan program milis pada arduino

keterangan :
  • VCC pada modul relay hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada modul relay hubungkan ke GND pada arduino
  • IN pada relay hubungkan ke pin 8 arduino
berikut ini programnya


int relay = 8;
void setup() {
pinMode(relay,OUTPUT);
}

void loop() {
 unsigned long waktunew = millis();
  digitalWrite(relay,HIGH);
  waktunew = millis();
  while(1){
    if(millis()-waktunew >10000){
      digitalWrite(relay,LOW);
      break;
    }
  }
  waktunew=millis();
  while(1){
    if(millis()-waktunew >1000){
      digitalWrite(relay,HIGH);
      break;
  }
  }
  }

Cara kerja program diatas yaitu relay akan Mati 10 detik kemudian akan Hidup 1 detik
silahkan exsplore cara kerja relay tersebut sesuai keinginan kalian
terimakasih, semoga artikel kali ini dapat membatu