2 Cara Menghidupkan Dan Mematikan Led dengan Switch/Push Button Pada Arduino

10:20 AM Comment

Artikel kali ini akan membahas mengenai cara mengakses switch/push button untuk menghidupkan led dengan arduino. Pertama mari kita simak penjelasan singkat tentang switch/push button ini

Penjelasan Singkat

Switch atau push button yaitu salah satu komponen yang sudah sering digunakan pada rangkaian elektronika, yang mana fungsinya yaitu untuk memutus dan mengalirkan arus listrik kedalam suatu rangkaian.

Cara kerja mekanisme saklar atau push button ini yaitu dioperasikan langsung oleh user atau pengguna untuk mentrigernya, contohnya seperti tombol pada keyboard ataupun saklar pada lampu tidur. Akan tetetapi juga bisa dioperasikan oleh sensor, seperti sensor tekanan sehingga dapat memberi tekanan untuk mentriger switch / push button tersebut.

Komponen elektronika ini tergolong komponen yang sederhana, akan tetapi memiliki fungsi yang sangat penting dalam beberapa rangkaian elektronika.

Switch saklar terdapat beberapa macam, yaitu :

Toogle Switch : komponen elektronika digunakan untuk saklar on off utama pada catu daya

Push Button : terdapat beberapa jenis yaitu

  • NO (Normally Open) : nama lain dari No ini yaitu tombol start, karena kondisi saklar akan tersambung ketika button ditekan, dan akan terputus ketika dilepaskan
  • NC (Normally Close) : kebalikan dari NO yaitu kondisi langsung terhubung dan akan terputus ketika button tekan

SPDT : Singgle pole Double Throw, jenis ini memiliki 3 buah terminal yang fungsinya  sebagai saklar pemilih, misalnya intuk memilih tegangan 90v atau 120v

SPST : Single pole Single Throw, jenis ini merupakan saklar yang paling sederhana karena hanya memiliki 2 terminal hanya sebagai on dan off saja seperti saklar pada lampu rumah

DPDT : Double Pole Double Throw, penjelasan mudahnya yaitu saklar yang memiliki 6 terminal atau 2 buah saklar tetapi dapat dikendalikan dalam satu mekanisme yang sama

DPST : Doube Pole Single Throw : saklat yang memiliki 4 terminal atau 2 saklar yang dapat dikendalikan dengan satu mekanisme

Dibawah ini merupakan gambar beberapa jenis saklar dan juga simbol saklar yang berdasarkan jumlah pole dan thrownya :

jenis jenis saklar switch

 
simbol saklar, mekanisme saklar

Selanjutnya cara penggunaan switch dengan arduino

Terdapat 2 cara untuk menghidupkan led dengan menggunakan switch ini, yang pertama yaitu dengan cara menekan tombol switch led akan hidup dan jika tombol dilepaskan led akan mati, yang kedua yaitu dengan cara menekan tombol switch led akan hidup dan tombol dilepas led tetap hidup, namun ketika tombol ditekan kemudian dilepas untuk e 2 kalinya led akan mati atau sama seperti saklar pada lampu dirumah. Berikut ini bahan yang perlu disiapkan dalam percobaan kali ini

  • Arduino
  • Switch
  • Led
  • Resistor 220 ohm
  • Breadboard
  • Kabel jumper
rangkaian switch dengan led, push button dengen led arduino

Keterangan :

  • Hubungkan resistor ke kaki positif(+) led kemudian kaki dari resistor yang lainnya hubungkan ke pin digital 3 pada arduino
  • Kaki negatif(-) pada led hubungkan ke pin GND pada arduino
  • Untuk salah satu kaki switch hubungkan ke pin digital 2 pada arduino dan kaki yang lainnya hubungkan ke pin GND pada arduino, umtuk lebih jelasanya lihat pada gambar diatas

Setelah semua sudah terhubung maka proses selanjutnya yaitu memprogram arduinonya.

Untuk cara kerja program yang pertama ini yaitu jika tombol switch ditekan maka led akan hidup dan jika tombol dilepas maka led juga akan mati, untuk programnya silahkan lihat dibawah ini : 

const int tombol = 2;
const int led = 3;
 
void setup () {
pinMode (tombol, INPUT); 
pinMode (led, OUTPUT); 
}
 
void loop() {
int kondisi = digitalRead(tombol);
if (kondisi == HIGH) 
digitalWrite(led, HIGH);
else digitalWrite(led, LOW);
delay (1000);
}
Untuk cara kerja program yang kedua yaitu saat switch ditekan dan dilepas led akan hidup dan jika switch ditekan dan dilepas lagi maka led akan mati, atau sama seperti saklar lampu rumah, langsung saja copy program dibawah ini dan upload ke arduino
int tombol= 2;
int nilai;
int count;
int led= 3;

void setup(){
pinMode(tombol, INPUT);
pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop(){
nilai= digitalRead(tombol);
if(nilai == 1){
count++;
delay(300);
if(count==1){
digitalWrite(led, HIGH);
}
if(count==2){
digitalWrite(led, LOW);
count=0;
}
}
}
Sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat, selamat mencoba dan terimakasih...

Tutorial Lengkap Membuat Lampu Flip Flop/ Lampu Strobo

2:46 PM Comment

Pada artikel ini akan dibahas cara membuat rangkaian lampu flip flop yang biasa digunakan pada lampu strobo mobil polisi atau sejenisnya. Langsung saja ke pembahasannya.

Tutorial Lengkap Membuat Lampu Flip Flop/  Lampu Strobo

Penjelasan flip flop

Rangkaian flip flop ini dibuat menggunakan 2 buah rangkaian led atau lebih dengan cara kerja mati dan nyala secara bergantian. Supaya lampu dapat hidup dan mati secara bergantian maka perlu beberapa komponen elektronikan tambahan seperti transistor yang berfungsi sebagai saklar dan kapasitor, dan biasanya digunakan kapasitor berjenis elektrolit atau juga disebut elco (elektrolit condensator) yang mana fungsi dari kapasitor ini yaitu untuk menyimpan muatan listrik sesuai kapasitansi yang digunakan dan melepaskan muatan listrik tersebut dalam satuan waktu.

Rangkaian flip flop ini merupakan rangkaian yang paling sederhana dan banyak digunakan sebagai bahan pembelajaran awal untuk belajar tentang elektronika. Rangkaian lampu flip flop ini merupakan rangkaian paling dasar dari sebuah memori 1 bit, atau dapat diartikan sebagai multivibrator maksunya yaitu kondisi output tergantung pada kondisi input.

Dibawah ini contoh rangkaian flip flop yang sederhana dengan dua buah transistor 
rangkaian lampu flip flip strobo

Komponen yang digunakan pada rangkaian diatas yaitu :

  • Led 1
  • Led 2
  • R1, R2 : 100 ohm
  • R1, R2 : 10k ohm
  • C1, C2 : 100uF/16V
  • Tr 1, Tr 2 : BC547

Rangkaian flip flop diatas dapat menggunakan catu daya 6 sampai 9V dc, jadi untuk catu daya dapat menggunakan baterai, dan untuk mengganti durasi berkedip antara satu lampu dengan yang lain maka ubah kapasitansi kapasitor yang digunakan menjadi lebih besar atau lebih kecil sesuai keinginan.

Rumus untuk menghitung durasi flip flop kedua lampu

Hal yang sangat penting untuk mengatur durasi dari nyala dan hidupnya lampu secara bergantian yaitu kapasitansi kapasitor. Berikut rumusnya :

t=(koefesien)*R*C

Keterangan : 

  • t : waktu per second
  • Koefesien : 0.7
  • R : resistor
  • C : kapasitor

Contoh untuk perhitungannya yaitu :

R= 42k ohm = 42000 ohm
C= 100uF = 0.0001 F
t = 0.7 * 42000 * 0.0001
= 0.7 * 4.2
=2.94 detik

Jadi kesimpulannya yaitu lampu akan hidup dan mati atau berkedip secara bergantian dengan durasi waktu 2.92 detik per lampu

Fungsi kedua kapasitor dari rangkaian diatas yaitu sebagai komponen pembantu untuk mentriger transistor pada waktu arus listrik dari kapasitor dikeluarkan sampai arus yang tersimpan didalam kapasitor kosong dan pada saat proses pengisian arus listrik lagi terhadap kapasitor akan terjadi delay waktu lampu mati, dan rumus diatas lah cara untuk menghitung durasi lama mati dan hidupnya lampu berdasarkan kapasitansi kapasitor.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, selamat mencoba...


[Lengkap] Penjelasan Kapasitor, Fungsi dan Jenisnya

12:14 PM Comment

Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai penjelasan tentang kapasitor, fungsi dan jenis-jenisnya lengkap. Langsung saja ke pembahasan mari simak dibawah ini.

jenis jenis kapasitor

Kapasitor dalam ilmu fisika biasa disebut sebagai komponen elektris yang secara fisik terdiri dari dua konduktor, konduktor ini dipisahkan oleh bahan yang bersifat isolator. Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kapasitor merupakan komponen yang bersifat elektrik utamanya yaitu kapasitas.

Maksud dari kapasitas yaitu kemampuan kapasitor yang tak lain yaitu menyimpan muatan listrik. Semua kapasitor umumnya terdapat dua pelat didalmnya, yaitu konduktor yang berupa pelat logam ataupun foil yang dipisahkan satu sama lain oleh bahan isolator / dielektrik yang mana masing masing pelat terhubung ke terminal.dielektrik yaitu zat non-konduktif. Terdapat beberapa bahan dielektrik antara lain yaitu mika, selulosa, keramik, mylar, porselen, dan udara. selain sebagai penyimpan muatan listrik, kapasitor juga memiliki fungsi sebagai filter sinyal elektrik. Contoh penerapan dari filter sinyal yaitu kapasitor dengan kapasitansi tertentu divariasikan dengan rangkaian tuning penerima sinyal radio dan televisi, dengan begitu maka frekuensi sinyal dari stasiun tertentu akan muncul sesuai dengan yang diinginkan, atau dapat juga digunakan untuk menyaring semua frekuensi yang ada.

Terdapat beberapa jenis kapasitor yang memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, bentuk dan ukuran tersebut disesuaikan dengan kapasitas, tegangan yang bisa diterima dan beberapa faktor lainnya. berikut ini beberapa jenis kapasitor beserta penjelasannya.

jenis jenis kapasitor

  • Kapasitor Keramik

Disebut kapasitor keramik karena bahan dasar dari kapasitor ini yaitu berbahan keramik, cara membaca kapasitor keramik ini yaitu jika kapasitor keramik tercantum kode 103 berarti 10 dan angka 3 tersebut yaitu menjadi 000 jadi dapat dibaca 10.000 Pf, jika dalam satuan yang lebih besar yaitu menjadi 10 nf(nano farad)

  • Kapasitor Tantalum

Kapasitor tantalum ini memiliki kapasitas yang hampir sama dengan kapasitor elektrolit, dan kapasitor ini cukup populer digunakan , akan tetapi dengan kepopulerannya tentu juga memiliki kelemahan yaitu mudah meledak jika digunakan terus menerus dengan daya listrik yang tinggi, tetapi juga memiliki kelebihan yang cukup hebat, yaitu dengan bentuknya yang kecil tetapi memiliki kapasitas yang cukup besar, maka dari itu kapasitor tantalum ini cukup populer digunakan, dengan kelebihan yang dimilikinya tentusaja bisa dipakai dengan jarak frekuensi yang luas dan frekuensi yang tinggi, kapasitor tantalum ini bisa tahan terhadap suhu antara -55c sampai +125c.

  • Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit ini dapat memberikan kapasitansi hingga mencapai 1 mikro farad lebih, kapasitor ini juga dikenal dengan kapasitor yang telah terpolarisasi, cocok digunakan untuk rangkaian listrik dengan frekuensi rendah, kapasitor ini memiliki polaritas (+) dan (-), sehingga saat melakukan pemasangan harus berhati hati, karena jika polaritasnya terbalik bisa menyebabkan ledakan.

  • Kapasitor Mika

Kapasitor mika termasuk kapasitor yang jarang dipakai karena kapasitor dengan jenis tantalum dan juga jenis elektrolit memiliki spesifikasi yang lebih lengkap, akan tetapi kapasitor mika ini memiliki keunggulan yaitu mempunyai kapasitansi mencapai 1000 piko farad serta juga kapasitor mika memiliki toleransi yang rendah dan juga memiliki ketahanan suhu yang baik.

  • Kapasitor Kertas

Disebut kapasitor kertas karena isolator didalamnya terbuat dari kertas, nilai kapasitansi dari resistor kertas ini berkisar antara 300pf sampai 4µf. Kapasitor kertas ini tidak memiliki polaritas, jadi bisa dipasang secara bolak balik dalam rangkaian.

  • Kapasitor Polyester

Bahan dari kapasitor ini yaitu polyester berbentuk segi empat, kapasitor ini tidak memiliki polaritas jadi bisa dipasang bolak balik

  • Kapasitor Valco

Kepanjangan valco yaitu variable condensator kapassitor yang dibuat dari bahan logam yang berukuran besar, banyak digunakan pasa rangkaian radio untuk memilih frekuensi, kapasitansi resistor ini yaitu 100 pf sampai 500 pf.

  • Kapasitor Trimmer

Kapasitor ini juga jenis kapasitor variable, memiliki bentuk kecil sehingga untuk mengubah variablenya membutuhkan alat yang bisa memutar porosnya, kapasitor trimmer ini sama juga berfungsi untuk pemilihan gelombang frekuensi. Nilai maksimal kapasitansi sampai 100pf.

Pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 yaitu :

  • Kapasitor Polar

Kapasitor polar maksudnya yaitu memiliki dua kutub polaritas positif(+) dan negatif(-), kapasitor polar ini biasanya terbuat dari bahan elektrolit dan memiliki kapasitansi yang besar

  • Kapasitor Non Polar

Kapasitor non polar yaitu kapasitor yang tidak memiliki  polaritas pasa kutubnya, berarti bisa dipasang secara bolak balik, mempunyai nilai kapasitansi yang kecil

Fungsi kapasitor yaitu

  • Menyimpang muatan listrik
  • Filter frekuensi
  • Penghubung(kopling)
  • Penerus pada arus AC
  • Penyimpang arus atau by pass

Rumus dari kapasitor yaitu C = Q : V

Keterangan  : Q yaitu muatan pada salah satu konduktornya

                         V yaitu beda potensial antara kedua konduktor

Satuan yang sering dipakai pada kapasitor yaitu misalnya 1 mikrofarad(µF) = 10 pangkat -6, 1 nano farad (nF) = 10 pangkat -9, dan 1 piko farad(pF) = 10 pangkat -12.

Sekian dari pembahasna kapasitor ini, semoga bermanfaat....


Pengertian Resistor Fungsi dan Simbolnya

8:14 PM Comment

jenis jenis resistor

Penjelasan singkat mengenai resistor

Apakah kalian sudah mengetahui apa itu resistor? Ya, resistor merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi menghambat arus listrik. Resistansi dari resistor akan membatasi aliran elektron yang melewatinya melalui rangkaian elektronika.

Resistor yaitu sebuah komponen elektronika yang termasuk dalam komponen pasif, yang artinya komponen yang hanya bisa mengkonsumsi daya tetapi tidak bisa menghasilkan daya sendiri. Kebanyakan dari komponen resistor ini ditambahkan pada rangkaian suatu sirkuit elektronik yang mana fungsinya sebagai komponen pelangkap daro komponen aktif atau tambahan dari suatu rangkaian dari komponen aktif pada sirkuit tersebut misalnya seperti pada rangkaian power suply, mikrokontroler dan berbagai rangkaian sirkuit lainnya. Pada umumnya penggunaan resistor ini untuk membatasi arus listrik, sebagai pembagi tegangan, dan juga sebagai jalur I/O pull-up

Arus listrik yang dihambat oleh resistor diukur dalam satuan ohm, atau pada simbol yunani yaitu huruf kapital omega Ω. Penjelasan dari nilai suatu resistor misalkan 1Ω adalah 1 volt energi potensial yang diterapkan akan kuat mengangkat beban 1 ampere arus.

Pada nilai dari resistor juga biasanya jika nilainya terlalu banyak juga dapat dibaca menggunakan satuan SI yaitu kilo,mega, atau giga sehingga jika nilai resistor besar maka nilai resistor tersebut lebih mudah dibaca. Sangat banyak ditemukan nilai dari suatu resistor dengan nilai kiloohm (kΩ) ada juga yang megaohm (MΩ), misalnya dalam nilai ohm yaitu 4.700Ω untuk lebih mudah dibacanya yaitu menjadi 4,7 kΩ. Dan juga semisal nilai resistor 5.600.000Ω dapat juga dibaca menjadi 5.600 kΩ atau yang lebih umum biasanya disebut juga 5.6 MΩ

Simbol resistor

Pada umumnya semua resistor memiliki dua terminal. Dan terdapat satu koneksi di setiap ujung dari resistor. Ketika digambarkan pada skematik rangkaian akan muncul salah satu simbol dari ke dua simbol yang tertera pada gambar dibawah ini :

simbol resistor


Resistor memiliki berbagai jenis bentuk dan ukuran, dan berbagai macam cara pemasangannya, mulai dari dimasukkan lubang rangkaian sirkuit ataupun hanya diatas permukaan dari rangkaian sirkuit.

Bahan dari resistor

Resistor dibuat dari berbagi macam bahan dan paling umum pada resistor modern dibuat dari film karbon, logam ataupun oksida logam, bahan film resistor ini sangat tipis dan konduktif meskipun masih resistif yang dibungkus dalam heliks dan sekitarnya ditutup oleh bahan isolasi yang dapat melindungi bahan yang ada di dalamnya.

Penanda resistansi dari resistor

Penandaan resistor tidak ditulis nilai sebenarnya secara langsung pada bagian luar resistor, melainkan ditandai dengan kode huruf ataupun warna gelang, misalnya pada resistor PTH mengunakan kode warna gelang dan untuk resistor smd menggunakan penanda kode nilai tersendiri yang terdapat pada permukaan resistor.

Kode warna gelang pada resistor PTH

Pada resistor jenis ini biasanya menggunakan kode warna gelang untuk mengetahui nilai dari resistor tersebut, kebanyakan resistor yang sering digunakan yaitu memiliki 4 warna gelang yang melingkari resistor tersebut. Dan ada juga yang memiliki 5 warna gelang pada permukaan resistor tersebut bahkan ada juga yang memiliki 6 warna gelang.

gelang warna resistor

4 warna gelang

Pada resistor yang memiliki 4 warna gelang yaitu pada 2 gelang pertama menunjukkan 2 digit nilai yang signifikan dari resistor tersebut, dan warna gelang ke3 yaitu menunjukkan bobot dan pita terahir menunjukkan nilai toleransi resistor, maksud dari toleransi ini yaitu seberapa banyaknya nilai atau seberapa kecilnya nilai  hambatan yang sebenarnya. Karena tidak ada resistor yang di buat sempurna dengan nilai toleransi yang pasti. Proses pembuatan resistor yang mempengaruhi nilai toleransi lebih baik ataupun lebih buruk. Miaslnya nilai resistor 1kΩ dengan toleransi 5% nilai sebenarnya yaitu berada antara 0,95kΩ dan 1,05kΩ

Untuk mengetahui warna gelang terahir seringkali digunakan warna emas ataupun perak sebagai penanda bahwa itu adalan urutan terahir atau nilai toleransi dari sebuah resistor.

5 dan 6 warna gelang

Resistor dengan 5 warna gelang memiliki rentang nilai toleransi yang lebih luas, dan resistor 6 gelang warna pada dasarnya sama dengan resistor dengan 5 gelang warna, hanya saja pada ujung gelangnya menunjukkan koefesien suhu, suhu yang terbaca dalam resistor ini yaitu celcius. Pada umumnya nilai dari suhu ini sangat kecil yaitu dalam kisaran ppm.

 

Transistor BC547 Penjelasan Lengkap Serta Fungsinya

11:25 AM Comment

Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai salah satu komponen elektronika yaitu transistor dengan nama BC547. Transistor BC546 merupakan transistor BJT yang biasanya digunakan untuk komponen yang membutuhkan switching. Jika ingin mencoba menggunakan komponen transistor BC547 ini dalam projek kalian, sebaiknya mencobanya terlebih dahulu rangkaian yang akan dibuat menggunakan simulator proteus sebelum membuat rangkaian secara langsung, supaya menghindari atau antisipasi kerusakan komponen lainnya. Jadi mari kita pahami terlebih dahulu dasar-dasar dari transistor BC547

Transistor BC547

Apa itu transistor BC547?

Transistor BC547 termasuk transistor NPN. Fungsi transistor yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk memperkuat arus.arus kecil yang masuk kedalam transistor ini bisa mengontrol arus besar ke emitor dan basis. Fungsi lain dari transistor BC547 selain sebagai penguat arus yaitu sebagai switching. Tegangan maksimal dari transistor BC547 yaitu 800A.

Adapun yang sejenis dari transistor BC547 yaitu BC548 & BC549. Transistor BC547 ini akan aktif pada tegangan DC. Transistor ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan penguat arus seperti BC547A,BC547B & BC547C.

Pin out dari transistor BC547 ini yaitu:

PIN Transistor

Keterangan

1 (kolektor)

Pin ini dilambangkan dengan simbol 'C' dan aliran arus akan melalui terminal kolektor.

2 (Base)

Pin ini mengontrol bias transistor.

3 (Emitter)

Arus keluar melalui terminal emitor

Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, arus, daya pada berbagai rangkaian elektronika. Rangkaian penguat menggunakan tiga konfigurasi diantaranya :

  • Common emitter (CE) amplifier
  • Common collector (CC) amplifier
  • Common base (CB) amplifier

 

rangkaian (CE) merupakan rangkaian paling banyak digunakan

Cara kerja transistor BC547 ini digunakan sebagai saklar / sakelar, yaitu:

Ketika transistor BC547 digunakan sebagai saklar / sakelar, prinsip kerja ketika transistor bertindak menjadi saklar dengan posisi terbuka sementara bias meneruskannya ke arah depan dan ketika sebagai saklar posisi tertutup ketika bias kembali ke arah sebaliknya. cara memperoleh bias ini yatitu dengan memberikan tegangan saat ini yang diperlukan pada pin dasar. tegangan arus maksimum bias adalah 5mA, jika melebihi dari 5mA dipastikan akan merusak transistor, oleh karena itu resistor perlu ditambahkan sebagai penghambat arus ke transistor dengan dihubungkan dengan rangkaian seri ke pin  transitor.

Nilai dari resistor yang akan digunakan untuk menghambat arus yang masuk ek transistor BC547 dapat dihitung dengan rumus dibawah ini::

RB  = VBE / IB

Penjelasan dari rumus diatas yautu dimana nilai VBE harus memiliki tegangan V transistor BC547 sedangkan untuk arus ke pin Base/basis (IB tergantung arus dari collector (IC). nilai yang dihasilkan tidak boleh melebihi mA

Cara kerja BC547 untuk penguat arus/amplifier

Sebuah Transistor bertindak sebagai Amplifier ketika beroperasi di  Active Region. Itu dapat memperkuat tegangan daya. Beberapa rangkaian yang digunakan dalam rangkaian penguat adalah:

  • Common emitter amplifier
  • Common collector amplifier
  • Common base amplifier

Dari tipe-tipe di atas, tipe emitor umum adalah konfigurasi yang populer dan paling banyak digunakan. Saat digunakan sebagai Amplifier, penguatan arus DC Transistor dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

DC Current Gain = Collector Current (IC) / Base Current (IB)

Terimakasih atas waktunya untuk meluangkan waktu membaca artikel ini, semoga bermanfaat..

Cara Menghubungkan LCD OLED 128x64 Dengan Arduino

1:05 PM Comment

Artikel ini menunjukkan cara menggunakan OLED I2C SSD1306 0,96 inci dengan Arduino. Kami akan menunjukkan kepada Anda beberapa fitur layar OLED, cara menghubungkannya ke papan Arduino, dan cara menulis teks, menggambar, dan menampilkan gambar bitmap. Akhirnya, kami akan membuat contoh proyek yang menampilkan bacaan suhu dan kelembaban dll.

Penjelasan singkat layar OLED 0,96 inci

Layar light-emitting light-emitting (OLED) organik yang akan kita gunakan dalam tutorial ini adalah model SSD1306: layar monokolor 0,96 inci dengan 128x64 piksel.

Layar OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED dapat menghasilkan kontras yang sangat baik dalam gelap atau kurang cahaya. Selain itu, piksel hanya mengkonsumsi energi ketika OLED menyala, sehingga layar OLED mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan layar lain.

Model yang digunakan di sini hanya memiliki empat pin dan berkomunikasi dengan Arduino menggunakan protokol komunikasi I2C. Ada model yang datang dengan pin reset ekstra. Ada juga layar OLED lain yang berkomunikasi menggunakan komunikasi SPI.

Hal pertama dan paling penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa beberapa layar OLED mungkin memiliki PIN GND dan VCC dipertukarkan. Periksa sirkuit Anda untuk memastikan sama dengan gambar di bawah ini. Jika PIN dipertukarkan, pastikan untuk mengubah koneksi ke Arduino - OLED VCC yang terhubung ke 5V di Arduino, OLED GND ke GND di Arduino

Peringatan! Pastikan Anda menghubungkan pin daya dengan benar. Beberapa modul memiliki GND dan VCC dipertukarkan. Jangan sampai pada OLED, Anda terbakar!

Juga pastikan layar yang digunakan kompatibel dengan 5V seperti ini.


display OLED 128x64

Cara menghubungkan (organic light-emitting diode) OLED dengan Arduino Uno

Gambar di bawah ini menunjukkan cara menghubungkan layar OLED ke Arduino.

OLED dengan Arduino Uno

Sambungan pin adalah sebagai berikut untuk memasang kabel layar OLED ke Arduino Uno.

OLED

Arduino

GND

GND

VCC

5V

SCL

A5

SDA

A4

Rangkaian OLED dengan Arduino MEGA 2560

Sambungan pin untuk memasang kabel Arduino MEGA 2560 ke layar OLED adalah sebagai berikut.

OLED

Arduino

GND

GND

VCC

5V

SCL

D21

SDA

D20

Selanjutnya yaitu menginstal library OLED, kamu dapat menginstal library secara langsung dari Arduino IDE dari menu manage library.

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menginstal.

  • Buka Arduino IDE Kamu dan buka Sketch > Include Library > Manage Library. Tunggu sampai muncul kotak dialog manage library
  • Ketik “SSD1306” di kotak pencarian dan instal library SSD1306 dari Adafruit.

instal library adafruit OLED

  • Setelah menginstal library SSD1306 dari Adafruit, ketik "GFX" di kotak pencarian dan instal library
instal library SSD1306 dari Adafruit GFX

  • Setelah menginstal library, restart Arduino IDE kamu

Tips untuk menulis teks menggunakan library ini yaitu :

Berikut beberapa fungsi yang akan membantu Kamu menangani library tampilan OLED untuk menulis teks atau menggambar grafik sederhana.

  • display.clearDisplay() – semua tampilan mati
  • display.drawPixel(x,y, color) – plot piksel dalam koordinat x,y
  • display.setTextSize(n) – mengatur ukuran font, mendukung ukuran dari 1 hingga 8
  • display.setCursor(x,y) – atur koordinat untuk mulai menulis teks
  • display.print(“message”) – mencetak karakter di lokasi x,y
  • display.display() – panggil metode ini agar perubahan diterapkan

Menguji Tampilan OLED

Setelah memasang kabel layar OLED ke Arduino dan menginstal semua library yang diperlukan, Kamu dapat menggunakan satu contoh dari library untuk melihat apakah semuanya berfungsi dengan baik.

Di Arduino IDE Kamu, buka File > Contoh > Adafruit SSD1306 dan pilih contoh untuk tampilan yang Kamu gunakan.

library OLED 128x64


Tulis Teks – Tampilan OLED

Library Adafruit untuk tampilan OLED dilengkapi dengan beberapa fungsi untuk menulis teks. Di bagian ini, Kamu akan mempelajari cara menulis dan menggulir teks menggunakan fungsi library.

" Hello, world!" Tampilan OLED

Berikut ini program menampilkan Hello, world! di layar OLED :

#include 
#include 
#include 

#define SCREEN_WIDTH 128 // OLED display width, in pixels
#define SCREEN_HEIGHT 64 // OLED display height, in pixels

// Declaration for an SSD1306 display connected to I2C (SDA, SCL pins)
Adafruit_SSD1306 display(SCREEN_WIDTH, SCREEN_HEIGHT, &Wire, -1);

void setup() {
  Serial.begin(115200);

  if(!display.begin(SSD1306_SWITCHCAPVCC, 0x3C)) { // Address 0x3D for 128x64
    Serial.println(F("SSD1306 allocation failed"));
    for(;;);
  }
  delay(2000);
  display.clearDisplay();

  display.setTextSize(1);
  display.setTextColor(WHITE);
  display.setCursor(0, 10);
  // Display static text
  display.println("Hello, world!");
  display.display(); 
}

void loop() {
  
}
Setelah mengunggah program, inilah yang akan tampil di OLED Kamu: Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk kamu, dan selamat mencoba...

Membuat Lampu penerangan Otomatis Dengan Sensor Cahaya

10:53 AM Comment

Pada artikel sebelumnya telah dibahas yaitu cara membuat lampu taman otomatis dengan arduino tetapi dalam bentuk prototype, akan tetapi dalam pembahasan kali ini tidak menggunakan lampu pada umumnya yaitu tagangan listrik 220v, tidak jauh beda dari pembehasan sebelumnya, cuman yang membedakan kali ini ini yaitu menambahkan beberapa komponen saja, seperti relay dan lampu.

Penjelasan Singkat

Lampu penerangan otomatis dengan sensor cahaya ini sangat dianjurkan pada zaman sekarang, karena sekarang banyak pemborosan energi yang mana itu juga berdampak pada lingkungan dan pemanasan global, oleh karena ini setidaknya mulailah dari diri sendiri untuk menghemat energi khusunya energi listrik. Dan diamana sekarang terkadang banyak di tempat tempat umum misalnya di halaman kantor, mushola dan tempat-tempat lainnya lampu masih tetap menyala meskipun siang hari dan itu menyebabkan pemborosan energi, maka untuk itu dalam artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana cara membuat lampu penerangan otomatis jika siang hari dengan cuaca cerah lampu akan mati dan jika cuaca gelap lampu akan hidup, langsung saja ke cara pembuatannya.

Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

1.Arduino

2.Sensor LDR

3.Resistor 10k

4.Lampu

5.Kabel

6.Adaptor 5v

7.Steker

Setelah bahan yang dibutuhkan sudah disiapkan semuanya selanjutnya yaitu merakit semua bahan menjadi satu, dan untuk rangkaiannya silahkan ikuti gambar dan step dibawah ini.

lampu penerangan otomatis dengan arduino

Keterangan pada gambar rangkaian diatas yaitu :

1.Hubungkan salah satu kaki sensor LDR ke pin GND pada arduino

2.Salah satu kaki dari sensor LDR lainnya hubungkan pin A0 pada arduino kemudian Kaki dari sensor LDR hubungkan juga ke resistor 10k dan resistor hubungkan ke pin 5V pada arduino

3. Pin VCC pada modul relay hubungkan ke 5V pada arduino

4.Pin GND pada modul relay hubungkan ke pin GND pada arduino

5.Pin IN1 pada modul relay hubungkan ke pin digital 2 pada arduino

6.Untuk pin output dari relay yaitu pin COM hubungkan kelampu seperti pada gambar diatas

7.Pin NO modul relay hubungkan langsung ke kabel yang terhubung ke listrik / bisa lihat pada gambar diatas.

Setelah semua terhubung sesuai dengan instruksi yang telah dijelaskan maka selanjutnya tinggal memasukkan program ke dalam arduino melalui ArduinoIDE, copy program dibawah ini dan salin ke project kalian kemudian upload seperti biasanya ke board arduino



int sensorLDR = A0;
const int Relay = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(Relay, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(Relay, HIGH);
    Serial.print("Lampu Hidup");
  }else{
    digitalWrite(Relay, LOW);
    Serial.print("Lampu Mati");
  }
  delay(1000);
}
Alat ini masih bisa dikembangkan lagi sesuai kreativitas masing masing, misalnya bisa ditambahkan lebih dari satu lampu atau juag bisa di monitoring lewat hp untuk sistem smart home dan masih banyak lainnya yang bisa di tambahkan untuk penyempurnaan alat penerangan otomatis ini. 
Semoga pembahasan kaliini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi sesama, serta juga untuk mengurangi pemborosan energi listrik sehingga dapat mengurangi pemanasan global juga akibat penggunaan sumber daya listrik yang berlebih, jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam memahami cara membuat alat penerangan otomatis ini silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar atau dapat menghubungi email yang tertera pada menu contact diatas. 
Selamat mencoba.....

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

10:15 AM Comment

 

Dalam pembahasan kali ini akan membahas mengenai cara membuat prototype lampu taman dengan menggunakan sensor LDR(Light Dependent Resistor) dan menggunakan Arduino Uno, sebelum lanjut ke pembahasan kalian pasti pernah kan melihat lampu taman yang ketika malam hari ototmatis nyala dengan sendirinya dan ketika saing lampu taman tersebut mati dengan otomatis, nah.. pada pembahasan kali ini akan membuat lampu taman dengan prinsip yang sama seperti itu, akan tetapi dalam bentuk prototype

Penjelasan singkat mengenai LDR(Light Dependent Resistor)

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

LDR(Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah ubah sesuai jumlah cahaya yang masuk ke sensor tersebut.maka dari itu biasanya sensor ldr juga disebut sensor cahaya.

Prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) yaitu

  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) menerima banyak cahaya yang mengenai permukaan sensor tersebut, maka nilai dari resistansinya akan kecil atau menurun
  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) sedikit menerima cahaya pada permukaan sensor, maka nilai resistansi yang terbaca akan menjadi besar

Simpelnya prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) ketika diimplementasikan yaitu semakin banyak cahaya atau dianalogikan pada siang hari yang cerah maka semakin banyak cahaya yang masuk atau mengenai permukaan sensor, dan  sebaliknya cahaya akan sedikit yang mengenai permukaan dari sensor atau dianalogikan pada malam hari.

Pemanfaatan sensor LDR(Light Dependent Resistor) banyak digunakan pada lampu penerangan rumah, lampu penerangan jalan, lampu taman dan masih banyak lagi, dengan memanfaat kan sensor LDR(Light Dependent Resistor) jadi tidak usah menggunakan saklar untuk menghidupkan dan mematikan lampu tersebut, karena sudah dimudahkan oleh sensor ldr sebagai triger untuk hidup atau matinya lampu.

Bahan yang harus disiapkan dalam membuat prototype lampu taman otomatis dengan adrduino ini yaitu :

  • Arduino
  • Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
  • Resistor 10k
  • Led
  • Kabel Jumper
  • Projectboard / Breadboard

Setelah bahan yang dibutuhkan semua sudah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat yang berfungsi sesuai yang diinginkan yaitu lampu taman otomatis dalam bentuk prototype, langsung saja untuk rangkaian dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya

Keterangan rangkaian diatas yaitu :

  • Salah satu kaki dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke pin 5v pada arduino
  • Kaki lainnya dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke resistor 10k dan kaki lainnya dari resistor hubungkan ke GND pada arduino
  • Kaki resistor yang terhubung ke kaki LDR hubungkan juga ke pin A0 pada arduino
  • Kaki Negatif(-) pada Led hubungkan ke GND pada arduino
  • kaki positif(+) pada led hubungkan ke pin digital 2 pad arduino

Setelah semua terhubung, selanjutnya yaitu masuk ke pemrograman copy program yang ada dibawah ini kedalam new project yang ada pada ArduinoIDE kemudian upload program seperti biasanya.

int sensorLDR = A0;
const int pinLED = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(pinLED, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(pinLED, HIGH);
    Serial.print("LED Hidup");
  }else{
    digitalWrite(pinLED, LOW);
    Serial.print("LED Mati");
  }
  delay(1000);
}
Untuk menguji apakah program diatas berhasil atau tidak coba arahkan senter ke permukaan sensor LDR dan jika led mati maka program/ rangkaian berhasil, dan jika permukaan sensor LDR ditutup menggunakan tangan atau kertas Led akan hidup. Pembahasan kali ini mungkin bisa menambah wawasan kalian untuk mengembangkan alat yang dapat diterapkan secara langsung dikehidupan sehari hari, misal lampu teras rumah diganti menggunakan sensor LDR sehingga jika ditingggal bepergian dalam waktu lama tidak perlu khawatir untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Semoga pembahasan kali ini dapat bermanaaft bagi semua, selamat mencoba...