Showing posts with label Elektro. Show all posts
Showing posts with label Elektro. Show all posts

[LENGKAP] Membuat Lampu Lalu Lintas Sederhana Dengan Arduino Uno

12:50 PM Comment
Membuat Lampu Lalu Lintas Sederhana Dengan Arduino Uno

Pada artikel kali ini akan di bahas cara membuat lampu lalu lintas dengan sedrhana menggunakan arduino uno

untuk bahan yang dibutuhkan yaitu :

  • Arduino Uno
  • LED merah, kuning, hijau
  • Resistor (untuk membatasi arus pada LED)
  • Kabel  (untuk menghubungkan komponen)
  • Kabel USB untuk menghubungkan Arduino ke komputer
Rangkaian bisa di lihat dibawah ini 

Membuat Lampu Lalu Lintas Sederhana Dengan Arduino Uno

  1. Hubungkan kaki anoda (kaki yang lebih panjang) LED merah, kuning, hijau ke resistor kemudian dari resistor hubungkan ke pin digital pada Arduino (misalnya pada gambar terletak pada Pin 9,8,7).
  2. Hubungkan kaki katoda (kaki yang lebih pendek) LED ke Pin GND Arduino
  3. Upload program dibawah ini



  void setup() {
  pinMode(9, OUTPUT); // LED Merah
  pinMode(8, OUTPUT); // LED Kuning
  pinMode(7, OUTPUT); // LED Hijau
}

void loop() {
  digitalWrite(9, HIGH); // Nyalakan LED Merah
  delay(10000);            // Tunda selama 10 detik
  digitalWrite(9, LOW);  // Matikan LED merah
  
  digitalWrite(8, HIGH); // Nyalakan LED Kuning
  delay(10000);            // Tunda selama 10 detik
  digitalWrite(8, LOW);  // Matikan LED Kuning

  digitalWrite(7, HIGH); // Nyalakan LED Hijau
  delay(10000);            // Tunda selama 10 detik
  digitalWrite(7, LOW);  // Matikan LED Hijau
}
  
led akan hidup bergantian selama 10 detik tiap led, bisa kalian ubah dengan mengubah delay pada program

[Lengkap] Jenis-Jenis LED( Ligh Emitting Diode)

8:34 AM Comment

 

Jenis-Jenis LED( Ligh Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diodes) memiliki berbagai jenis yang digunakan untuk berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa jenis LED yang umum:

  1. LED Standar: Ini adalah jenis LED yang paling umum digunakan dan tersedia dalam berbagai warna seperti merah, hijau, biru, kuning, putih, dan lainnya.
  2. LED RGB: LED ini mampu menghasilkan cahaya dalam tiga warna dasar: merah, hijau, dan biru. Dengan menggabungkan intensitas dari ketiga warna ini, LED RGB dapat menciptakan spektrum warna yang lebih luas.
  3. LED High Power: LED ini memiliki daya yang lebih tinggi daripada LED standar, biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan cahaya yang lebih terang seperti lampu sorot atau lampu jalan.
  4. LED SMD (Surface Mount Device): Ini adalah jenis LED yang dirancang untuk dipasang langsung ke permukaan PCB (Printed Circuit Board). Mereka kecil dan cocok untuk aplikasi di mana ruang terbatas.
  5. LED COB (Chip on Board): LED ini memiliki banyak chip LED kecil yang ditempatkan secara langsung di substrat untuk meningkatkan kecerahan dan efisiensi cahaya.
  6. LED UV (Ultraviolet): LED ini menghasilkan cahaya ultraviolet dan biasanya digunakan dalam aplikasi seperti penyembuhan UV, deteksi palsu, dan pengeringan.
  7. LED Inframerah: LED ini menghasilkan cahaya inframerah dan sering digunakan dalam aplikasi penginderaan dan pengawasan.
  8. LED OLED (Organic Light Emitting Diode): Berbeda dari LED konvensional, OLED menggunakan lapisan organik untuk menghasilkan cahaya. Mereka biasanya digunakan dalam layar televisi, monitor, dan perangkat tampilan lainnya.
  9. LED Emitting di Gelombang Tengah: Jenis LED ini menghasilkan cahaya di luar spektrum visual manusia, seperti infrared dekat atau ultraviolet dekat. Mereka berguna dalam aplikasi seperti komunikasi optik atau pemrosesan material.
  10. LED Flashing: Jenis ini dirancang untuk berkedip dengan kecepatan tertentu, sering digunakan dalam aplikasi peringatan atau dekoratif.
  11. LED Array: Merupakan kumpulan beberapa LED yang diatur dalam susunan tertentu, sering digunakan untuk aplikasi pencahayaan yang besar seperti layar LED atau penerangan jalan.

Setiap jenis LED memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, sehingga pemilihan jenis LED harus sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu.

Rangkaian Sederhana Pengatur Kecerahan Lampu LED dengan Potensio

10:59 AM Comment
Rangkaian Sederhana Pengatur Kecerahan Lampu LED dengan Potensio


Untuk membuat rangkaian pengatur kecerahan lampu atau LED yang dibutuhkan yaitu :
  • LED
  • resistor 330 ohm
  • kabel secukupnya
  • potensio 
  • baterai
untuk menghubungkan tiap komponen bisa dilihat pada gambar diatas atau keterangan dibawah ini
  1. kaki + LED hubungkan ke kaki tengah potensio
  2. kaki - LED hubungkan ke kaki paling pinggir dari potensio dan ke tegangan GND atau - pada baterai
  3. kaki lainnya dari potensio yang belum terhubung ke komponen lainnya hubungka ke resistor 330 ohm dan kaki resistor lainnya hubungkan ke tegangan + atau VCC dari baterai 
untuk uji cobanya, putar potensio secara perlahan dan lihat perubahan kecerahan pada lampu LED

Jenis-Jenis Sensor Yang Sering Digunakan Bersama Arduino

10:43 AM Comment

 

Modul Sensor Yang Sering Digunakan Dengan Arduino


Arduino dapat digunakan dengan berbagai macam sensor untuk mengukur berbagai parameter dan kondisi di sekitar lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh jenis sensor Arduino yang umum digunakan:

Sensor Suhu dan Kelembaban:

  • DHT11 dan DHT22: Mengukur suhu dan kelembaban udara.
  • LM35: Sensor suhu analog dengan keluaran berupa tegangan yang linier.

Sensor Cahaya:

  • LDR (Light Dependent Resistor): Mengukur intensitas cahaya.
  • Sensor Fotodioda: Mendeteksi intensitas cahaya dan dapat digunakan untuk pengukuran spektrum cahaya.

Sensor Gas:

  • MQ Seri: Mengukur konsentrasi gas seperti metana, karbon monoksida, dan lainnya.
  • MiCS-5524: Sensor multi-gas untuk mendeteksi CO2, metana, dan asap.

Sensor Jarak:

  • HC-SR04: Sensor ultrasonik untuk mengukur jarak dari obyek di depannya.
  • Infrared (IR) Distance Sensor: Mengukur jarak menggunakan sinar inframerah.

Sensor Gerak dan PIR (Passive Infrared) Motion Sensor:

  • HC-SR501: Sensor gerak yang mendeteksi perubahan suhu terkait gerakan manusia.
  • PIR Motion Sensor: Mengukur perubahan radiasi inframerah yang dihasilkan oleh benda bergerak.

Sensor Getaran:

  • SW-420: Sensor getaran yang memberikan output ketika terjadi getaran atau goncangan.

Sensor Suara:

  • Microphone Sound Sensor: Mendeteksi intensitas suara di sekitarnya.
  • SparkFun Sound Detector: Sensor yang mengukur tingkat kebisingan atau suara.

Sensor Kelembaban Tanah:

  • Sensor Kelembaban Tanah: Mengukur tingkat kelembaban tanah.

Sensor RFID:

  • Module RFID-RC522: Menggunakan teknologi RFID untuk membaca dan menulis tag RFID.

Sensor Warna:

  • TCS3200: Sensor warna yang dapat mengidentifikasi warna objek.

Sensor Sidik Jari:

  • Fingerprint Sensor: Mengenali sidik jari untuk keperluan identifikasi.

Sensor GPS:

  • GPS Module: Menentukan lokasi geografis dengan menggunakan sinyal GPS.

Itu hanya sebagian kecil dari sensor-sensor yang dapat digunakan bersama Arduino. Sensor ini dapat digunakan untuk berbagai proyek seperti pemantauan lingkungan, otomatisasi rumah, robotika, dan banyak lagi. Pemilihan sensor tergantung pada kebutuhan spesifik proyek yang sedang  dikerjakan.

Belajar elektronika dasar, mulai dari mana?

10:42 AM Comment

 

Belajar elektronika dasar, mulai dari mana?

Elektronika adalah cabang ilmu teknik yang berkaitan dengan aliran arus listrik dalam rangkaian listrik yang melibatkan komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, induktor, transistor, dan lainnya. Berikut adalah beberapa konsep dasar elektronika untuk memulai belajar

Arus Listrik (Current):

Arus listrik adalah aliran muatan listrik melalui suatu konduktor.
Satuan arus listrik diukur dalam Ampere (A).

Tegangan (Voltage):

Tegangan adalah perbedaan potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian.
Satuan tegangan diukur dalam Volt (V).

Hukum Ohm:

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan (V) dan invers sebanding dengan resistansi (R). Rumusnya adalah: 
.

Resistor:

Resistor adalah komponen yang membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian.
Nilai resistansi diukur dalam Ohm (Ω).

Kapasitor:

Kapasitor menyimpan muatan listrik dan melepaskannya saat diperlukan.
Satuan kapasitansi diukur dalam Farad (F).

Induktor:

Induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet ketika arus listrik mengalir melaluinya.
Satuan induktansi diukur dalam Henry (H).

Transistor:

Transistor adalah komponen semikonduktor yang digunakan untuk menguatkan atau mengontrol arus listrik.
Transistor umumnya memiliki tiga terminal: emitter, base, dan collector.

Dioda:

Dioda adalah komponen semikonduktor yang memungkinkan arus listrik mengalir hanya dalam satu arah.

Rangkaian Dasar:

  • Rangkaian seri: Komponen dihubungkan secara berurutan sehingga arus mengalir melalui setiap komponen.
  • Rangkaian paralel: Komponen dihubungkan secara paralel sehingga tegangan sama di seluruh komponen.

Sumber Daya Listrik:

Sumber daya listrik seperti baterai atau sumber daya AC menyediakan energi untuk menggerakkan komponen dalam suatu rangkaian.

Penting untuk memahami dasar-dasar ini sebelum melangkah ke konsep yang lebih kompleks dalam elektronika. Saya sarankan untuk melakukan eksperimen kecil, membangun sirkuit sederhana, dan membaca lebih lanjut tentang topik yang diminati. 

Dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik

6:49 PM Comment

 

Dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik

Dioda adalah suatu komponen elektronik yang memungkinkan arus listrik mengalir hanya ke satu arah (dari anoda ke katoda) dan mencegah aliran arus sebaliknya. Ada berbagai jenis dioda elektronik, dan setiap jenis memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis dioda yang umum:

Dioda Penyearah (Rectifier Diode):

Dioda Penyearah (Rectifier Diode):
  • Dioda Setengah Gelombang (Half-Wave Diode): Memungkinkan hanya setengah gelombang dari sinyal AC untuk melewati.
  • Dioda Gelombang Penuh (Full-Wave Diode): Memungkinkan kedua gelombang dari sinyal AC untuk melewati.

Dioda Zener:

Dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik
Dirancang untuk beroperasi dalam daerah breakdown terbalik dan memiliki tegangan breakdown yang tepat. Digunakan sebagai stabilisator tegangan.

Dioda Light Emitting Diode (LED):

Dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik

Menghasilkan cahaya ketika dialiri arus dalam satu arah. Digunakan dalam lampu indikator, layar elektronik, dan lampu penerangan.

Photodiode:

Dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik

Merubah cahaya menjadi arus listrik. Digunakan dalam aplikasi-deteksi cahaya dan komunikasi optik.

Itu hanya beberapa contoh dioda yang sering digunakan pada rangkaian elektronik, dan masih banyak lainnya jenis jenis dioda yang mungkin juga jarang ditemukan dipasaran

Berbagai jenis kapasitor yang sering digunakan

10:56 AM Comment

 

Berbagai jenis kapasitor yang sering digunakan


Terdapat beberapa jenis kapasitor yang digunakan dalam rangkaian elektronik. Beberapa di antaranya termasuk:


Kapasitor Elektrolitik:
Kapasitor Elektrolitik: Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi yang tinggi dalam ukuran yang relatif kecil. Mereka cocok untuk aplikasi daya tinggi dan seringkali polar, artinya mereka harus dihubungkan dengan polaritas yang benar. Terdapat dua jenis kapasitor elektrolitik: kapasitor elektrolitik aluminium dan kapasitor elektrolitik tantalum.


Kapasitor Keramik
Kapasitor Keramik: Kapasitor keramik dibuat dengan bahan keramik dan biasanya tersedia dalam ukuran yang kecil. Mereka memiliki toleransi yang baik dan digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.


Kapasitor Film
Kapasitor Film: Kapasitor film terbuat dari bahan film plastik seperti polietilena, polyester, atau polipropilena. Mereka cenderung memiliki toleransi yang lebih tinggi dan stabilitas termal yang baik.


kapasitor variabel

Kapasitor Variabel: Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi yang bisa diubah secara manual atau dengan bantuan tegangan atau arus eksternal. Mereka sering digunakan dalam aplikasi di mana perubahan nilai kapasitansi diperlukan, seperti dalam radio atau tuner.


Kapasitor trimer

Kapasitor Trimmer: Jenis ini adalah varian dari kapasitor variabel yang dirancang untuk disesuaikan sekali dan kemudian dipasang dalam posisi tetap.


Kapasitor Supercapacitor

Kapasitor Supercapacitor (atau Ultracapacitor): Jenis kapasitor ini memiliki kapasitansi yang sangat tinggi dibandingkan dengan jenis kapasitor lainnya. Mereka mampu menyimpan energi dalam jumlah yang besar dan sering digunakan dalam aplikasi di mana pengisian dan pengosongan cepat diperlukan, seperti dalam sistem penyimpanan energi.


Kapasitor Mika

Kapasitor Mika: Kapasitor mika menggunakan mika sebagai dielektriknya dan biasanya digunakan dalam frekuensi tinggi dan aplikasi tegangan tinggi.


Pemilihan jenis kapasitor bergantung pada kebutuhan spesifik dalam suatu rangkaian, seperti toleransi, kapasitansi, keandalan, tegangan operasional, ukuran fisik, dan lingkungan operasional.

[Lengkap] Perbedaaan Transistor dengan Mosfet

10:53 AM Comment

Transistor dan MOSFET (Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor) merupakan 2 jenis perangkat semikonduktor yang digunakan pada sirkuit elektronik untuk mengontrol arus listrik. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Perbedaaan Transistor dengan Mosfet

  • Struktur Fisik:

  1. Transistor Bipolar (BJT): Terdiri dari dua junction PN (PNP atau NPN) dan memiliki tiga terminal: emitter, base, dan collector.
  2. MOSFET: Terdiri dari kanal yang terisolasi oleh lapisan oksida. Ada dua tipe utama MOSFET: Enhancement-mode (yang membutuhkan tegangan pada gate untuk mengaktifkannya) dan depletion-mode (aktif dalam keadaan default dan memerlukan tegangan pada gate untuk menonaktifkannya).

  • Prinsip Kerja:

  1. Transistor Bipolar: Menggunakan arus pembawa muatan (elektron dan lubang) untuk mengendalikan aliran arus antara dua junction PN.
  2. MOSFET: Menggunakan medan listrik (yang dikontrol oleh tegangan pada gate) untuk mengontrol aliran arus antara sumber dan drain.

  • Konduktivitas Kontrol:

  1. Transistor Bipolar: Arus dasar mengendalikan arus kolektor. Itu memiliki resistansi input yang rendah tetapi konsumsi daya yang tinggi.
  2. MOSFET: Tegangan di gate mengontrol arus antara sumber dan drain. MOSFET memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dan resistansi input yang tinggi.

  • Kecepatan dan Efisiensi:

  1. Transistor Bipolar: Lebih cepat dalam beberapa aplikasi dan cocok untuk aplikasi frekuensi tinggi.
  2. MOSFET: Lebih efisien secara daya dan cocok untuk aplikasi daya tinggi dan kecepatan rendah hingga menengah.

  • Aplikasi:

  1. Transistor Bipolar: Umum digunakan dalam penguat audio, radio frekuensi, dan aplikasi frekuensi tinggi.
  2. MOSFET: Ditemukan dalam berbagai aplikasi termasuk penguat daya, sakelar elektronik, sirkuit terpadu digital (seperti dalam mikroprosesor), dan banyak lagi.

Setiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan yang membuatnya lebih cocok untuk berbagai aplikasi. Kedua perangkat ini penting dalam dunia elektronika modern dan digunakan secara luas dalam berbagai macam perangkat elektronik.

sensor sentuh sederhana terhubung dengan relay

11:15 AM Comment

 pada artikel kali ini akan melanjutkan eksperimen sensor sentuh pada artikel sebelunya, namun kali ini akan ditambahakan modul relay, sehingga dapat dihubungkan ke peralatan elektronik lainnya, seperti pada kontak sepeda motor atau lainnya

yang perlu di siapkan yaitu  :

  • transistor irfz44n
  • resistor 330 ohm
  • led
  • modul relay
  • pin header
  • kabel secukupnya
  • baterai
berikut ini rangkaian komponennya

sensor sentuh sederhana terhubung dengan relay

untuk uji cobanya sentuh pin yang terhubung dengan kabel yang berwarna biru dengan kabel yang berwarna oranye secara bersamaan maka lampu akan hidup dan relay akan aktif dan jika untuk mematikan lampu beserta relaynya sentuh pin yang terhubung dengan kabel biru dengan kabel hijau secara bersamaan maka lampu dan relay akan mati

jika ada pertanyaan silahkan tulis pada kolom diskusi dibawah atau kirim pada email yang tertera
terimakasih semoga bermanfaat

Sensor Sentuh sederhana dengan irfz44n

3:34 PM Comment

 pada artikel kali ini akan membahas mengenai pembuatan sensor sentuh yang bisa digunakan sebagai perngaman kendaraan

yang perlu disiapkan yaitu

  • transistot irfz44n
  • resistor 330 ohm
  • led
  • pin header
  • kabel secukupnya
  • baterai

kemudian ikuti pada gambar dibawah ini untuk proses penyambungannya

sensor sentuh sederhana

untuk uji cobanya sentuh pin yang terhubung dengan kabel yang berwarna biru dengan kabel yang berwarna oranye secara bersamaan maka lampu akan hidup dan jika untuk mematikan lampunya sentuh pin yang terhubung dengan kabel biru dengan kabel hijau secara bersamaan maka lampu akan mati, cukup mudah bukan

semoga bermanfaat

membuat sensor sentuh sederhana tapi efektif

2:43 PM Comment

 pada artikel kali ini akan dibahas mengenai cara pembuatan sensor sentuh yang sangat sederhana, bahkan yang baru belajar elektronika juga akan mudah membuatnya. pertama yang perlu disiapkan yaitu :

  • transistor irfz44n
  • kabel secukupnya
  • resistor 330 ohm
  • led
  • baterai

kemudian ikuti rangkaian pada gambar dibawah ini

sensor sentuh sederhana

cara uji cobanya yaitu 

tempel 1 jari pada tembaga kabel merah dan 1 jari lagi pada kaki transistor yang sebelah kiri / yang belum terhubung ke kabel maka lampu akan hidup dan sebaliknya jika jari memegang tembaga kabel berwarna hitam yang terdapat pada baterai / kutub negatif dan satu jari lagi memegang kaki sebelah kiri dari transistor maka lampu akan mati

menggunakan relay dengan program milis pada arduino

11:20 AM Comment

 pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara mengggunakan program milis pada relay, sehingga kinerja relay bisa berbarengan dengan lainnya, untuk bahan yang diperlukan yaitu

  • arduino uno
  • modu relay
  • kabel jumper
menggunakan relay dengan program milis pada arduino

keterangan :
  • VCC pada modul relay hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada modul relay hubungkan ke GND pada arduino
  • IN pada relay hubungkan ke pin 8 arduino
berikut ini programnya


int relay = 8;
void setup() {
pinMode(relay,OUTPUT);
}

void loop() {
 unsigned long waktunew = millis();
  digitalWrite(relay,HIGH);
  waktunew = millis();
  while(1){
    if(millis()-waktunew >10000){
      digitalWrite(relay,LOW);
      break;
    }
  }
  waktunew=millis();
  while(1){
    if(millis()-waktunew >1000){
      digitalWrite(relay,HIGH);
      break;
  }
  }
  }

Cara kerja program diatas yaitu relay akan Mati 10 detik kemudian akan Hidup 1 detik
silahkan exsplore cara kerja relay tersebut sesuai keinginan kalian
terimakasih, semoga artikel kali ini dapat membatu 

Cara Kirim SMS dengan modul SIM 800L Pada Arduino Uno

11:20 AM Comment

 Cara mengirim pesan atau sms dengan menggunakna modul sim 800l yang terhubung dengan arduino sangatlah mudah, modul yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino Uno
  • Modul SIM 800l V2
  • Kartu Sim terisi pulsa (Telkomsel,Im3)
  • kabel jumper secukupnya

pertama ikuti rangkaian dibawah ini

Cara Kirim SMS dengan modul SIM 800L Pada Arduino Uno

  • pin VCC dihubungkan ke pin 5v arduino
  • pin GND dihubungkan ke pin GND arduino
  • pin RX dihubungka ke pin 11 arduino
  • pin TX dihubungkan ke pin 10 arduino

Berikut program untuk mengirim pesan

#include <SoftwareSerial.h>
//SIM800 TX Terhubung Arduino 10
#define SIM800_TX_PIN 10 
//SIM800 RX Terhubung Arduino 11
#define SIM800_RX_PIN 11
SoftwareSerial serialSIM800(SIM800_TX_PIN,SIM800_RX_PIN);
 
void setup() {

  Serial.begin(9600);
  while(!Serial);   
  //Memulai Komunikasi Serial Arduino  dengan SIM800
  serialSIM800.begin(9600);
  delay(1000);   
  Serial.println("Program Kirim SMS...");   
  serialSIM800.write("AT+CMGF=1\r\n");
  delay(1000);
 
  //No tujuan SMS (Ganti dengan Nomor penerima SMS)
  serialSIM800.write("AT+CMGS=\"08xxxxxxx\"\r\n");
  delay(1000);
   
  //Isi SMS
  serialSIM800.write("Uji Coba Kirim SMS dengan SIM 800L");
  delay(1000);   
  serialSIM800.write((char)26);
  delay(1000);
  Serial.println("SMS Terkirim !");
}
 
void loop() {
}

Cara menggunakan sensor Suhu DS18B20 waterproof dengan Arduino Uno

1:26 PM Comment

Pertama untuk menggunakan sensor suhu DS18B20 waterproof dengan arduino uno yaitu perlu menyiapkan beberapa komponen berikut ini :
  • arduino uno
  • sensor suhu DS18B20 waterproof
  • resistor 4.7k ohm
  • kabel secukupnya
berikutnya lihat rangkaian pada gambar dibawah ini dan ikuti dengan persis


menggunakan sensor Suhu DS18B20 waterproof dengan Arduino Uno


download library terlebih dahulu pada arduino ide dengan cara masuk ke menu sketch > include library > manage libraries... kemudian cari pada kotak pencarian seperti pada gambar berikut ini
pertama cari dengan nama OneWire kemudian instal, dan berikutnya cari lagi dengan nama DallasTemperature

onewire


DallasTemperature

kemudian copy program dibawah ini dan lihat hasilnya pada serial monitor arduino ide

#include <OneWire.h> 
#include <DallasTemperature.h>

const int oneWireBusPin = 2; 
OneWire oneWire(oneWireBusPin);
DallasTemperature sensors(&oneWire);

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  sensors.begin();
}

void loop() {
  sensors.requestTemperatures();  
  float celsius = sensors.getTempCByIndex(0);
  float fahrenheit = sensors.toFahrenheit(celsius);

  Serial.print("Suhu Celsius: ");
  Serial.print(celsius);
  Serial.print("°C | Suhu Fahrenheit: ");
  Serial.print(fahrenheit);
  Serial.println("°F");

  delay(1000); 
}

Cara Menggunakan Sensor Turbidity/Kekeruhan Air

1:34 PM Comment

Pada artikel ini akan dijelaskan bagaiaman cara menggunakan sensor turbidity atau sensor kekeruhan air dengan menggunakan arduino uno, langsung saja ikuti langkah berikut ini

  • pertama yang perlu disoapkan yaitu :
  • Sensor Turbidity/ Kekeruhan
  • Arduino Uno
  • Kabel Jumper Secukupnya

berikutnya rangkaian dapat dilihat dibawah ini

Cara Menggunakan Sensor Turbidity/Kekeruhan Air

pada gambar diatas digunakan pin analog untuk membaca data yang diterima oleh sensor

berikut ini programnya :



int sensorValues = analogRead(A0);
float voltage = sensorValue * (5.0 / 1024.0);
int kekeruhan = map (sensorValues, 0 ,420, 0, 100);
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
  if(kekeruhan > 90){
    Serial.println("Bersih");
  }
  else if (kekeruhan >50){
    Serial.println("Keruh");
  }
  else{
    Serial.println("Kotor");
  }

Serial.println(voltage);
Serial.println(sensorValues);
Serial.println(kekeruhan);
delay(500);
}

Cara Upload Program Pada ESP32 CAM

8:04 AM Comment

Artikel kali ini membahas mengenai cara upload coding pada ESP32 CAM. Seperti yang sudah disebutkan pada artikel sebelumnya bahwa ESP32-CAM tidak mempunyai port khusus seperti mikrokontroler yang mempunyai port Micro USB untuk upload program, dengan demikian maka diperlukan perangkat tambahan supaya dapat melakukan upload program ke board ESP32-CAM. Perangkat tambahan yang dapat digunakan yaitu FTDI FT232RL. FTDI memiliki fungsi yang sama seperti port untuk disambungkan dengan USB. dibawah ini merupakan gambar rangkaiannya.


Keterangan :

  • ESP32-CAM > FTDI
  • GND dihubungkan ke GND
  • 5V dihubungkan ke VCC (5V)
  • U0R dihubungkan ke TX
  • U0T dihubungkan ke RX
  • GPIO 0 dihubungkan ke GND
Setelah semua terhubung maka sebelum upload program instal terlebih dahulu USB driver dari FTDI
Selanjutnya uji coba program seperti biasanya

[Lengkap] Cara Instalasi Board ESP32-Cam pada Arduino IDE

12:22 PM Comment

 

Cara Instalasi Board ESP32 pada Arduino IDE

ESP32-CAM sudah bisa diprogram dengan aplikasi Arduino IDE, seperti pada ESP8266. Namun pertama harus menambahkan board untuk ESP32 terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

 

Lengkap!! Cara Instalasi Board ESP32-Cam pada Arduino IDE

  • Buka Aplikasi Arduino IDE.
  • Kemudian Buka File > Preferences.
Cara Instalasi Board ESP32-Cam pada Arduino IDE

  • Masukkan https://dl.espressif.com/dl/package_esp32_index.json pada “Additional Board Manager URLs. Link tersebut fungsinya untuk mengakses board ESP32 pada board manager. Jika sebelumnya sudah terinstal ESP8266, maka jangan digantikan, namun tambahkan link tersebut dengan cara pisahkan dengan tanda koma, seperti berikut ini. https://dl.espressif.com/dl/package_esp32_index.json, http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json.
  • Jika sudah, buka Board Manager dengan cara klik Tools > Board > Board Manager.
  • Masuk  kolom pencarian dan tulis “esp32” untuk menemukan board ESP32 yang butuhkan.
Cara Instalasi Board ESP32-Cam pada Arduino IDE
  • Kemudian Klik Install untuk melakukan instalasi board tersebut.
  • Jika sudah, cek di board apakah ESP32-CAM sudah terisntal atau belum. Nama board untuk ESP32-CAM adalah AI Thinker ESP32-CAM.
Cara Instalasi Board ESP32-Cam pada Arduino IDE


Spesifikasi NodeMCU ESP32-CAM Terbaru

11:38 AM Comment

SP32-CAM adalah mikrokontroler  yang mempunyai fasilitas tambahan yaitu berupa bluetooth, wifi dan kamera, bahkan slot mikroSD. ESP32-CAM ini biasanya digunakanpada  project IoT (Internet of Things) yang membutuhkan fitur kamera. Modul ESP32CAM memiliki sedikit pin I/O dibandingkan modul ESP32 sebelumnya, yaitu ESP32 Wroom. Pin lebih sedikit ini dikarenakan sudah banyak pin yang  dipakai secara internal untuk fungsi kamera dan fungsi slot kartu microSD. Selain itu, modul ESP32CAM tidak mempunyai  port USB khusus (mengirim program dari port USB komputer). Jadi untuk memprogram modul ini harus menggunakan USB TTL atau bisa juga menambahkan modul tambahan berupa downloader khusus untuk ESP32-CAM.

Modul ESP32CAM memiliki 2 sisi dalam rangkaian modulnya. Pada bagian atas terdapat modul kamera yang bisa dibongkar pasang dan juga ada microSD yang dapat diisi memory eksternal, serta flash sebagai lampu tambahan untuk kamera ketika diperlukan. Pada bagian belakang modul, terdapat antena internal, konektor untuk antena eksternal, pin male untuk I/O dan ESP32S sebagai otaknya. Untuk lebih jelasnya  dapat dilihat spesifikasinya berikut ini:

Spesifikasi NodeMCU ESP32-CAM Terbaru

  • 802.11b/g/n Wi-Fi
  • Bluetooth 4.2 with BLE
  • UART, SPI, I2C and PWM interfaces
  • Clock speed up to 160 MHz
  • Computing power up to 600 DMIPS
  • 520 KB SRAM plus 4 MB PSRAM
  • Supports WiFi Image Upload
  • Multiple Sleep modes
  • Firmware Over the Air (FOTA) upgrades possible
  • 9 GPIO ports
  • Built-in Flash LED
  • Kamera

pada artikel berikutnya akan dibahas mengenai cara instal driver esp32 cap pada arduino ide

[Lengkap] 5 Menit Membuat Alarm Anti Maling Sederhana Tanpa Arduino

11:13 AM Comment

 pada artikel kali ini akan dibuat alrm anti maling yang tentunya amudah untuk dibuat dan tanpa menggunakan arduino, tentunya alat yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah didapat dengan harga yang sangat murah, bahkan untuk biaya membuatnya tidak sampai Rp 20.000, langsung saja alat yang dibutuhkan yaitu :

  • IR Sensor
  • Buzzer
  • Resistor 330 ohm
  • LED
  • Batrai 9v
  • Kabel Secukupnya

Rangkaiannya dapat dilihat dibawah ini :

Membuat Alarm Anti Maling Sederhana Tanpa Arduino

Keterangan :

  • Hubungkan semua pin VCC dari IR Sensor, Buzzer, Led ke kutub (+) Baterai
  • Kutub (-) Baterai hubungkan ke pin GND pada IR Sensor
  • Pin OUT pada IR Sensor hubungkan ke kaki (-) Buzzer
  • Resistor hubungkan ke kaki (-) LED dan kaki resistor yang lainnya hubungkan ke pin OUT dari IR Sensor
untuk uji cobanya dekatkan tangan atau benda ke IR Sensor, jika berhasil maka Buzzer dan LED akan hidup

Rangkaian Robot Line Follower Analog Sederhana

12:32 PM Comment

 

Rangkaian Robot Line Follower Analog Sederhana

pada artikel kali ini akan dibahas mengenai rangkaian robot pengikut garis atau line follower untuk pemula, jadi rangkaiannya cukup sderhana dan mudah untuk di tiru, dan tentunya rangkaian kali ini tidak menggunakan Arduino, jadi akan lebih mudah untuk di ikuti bagi pemula. adapun yang perlu di sipakan yaitu :

  • 2 Modul IR Sensor
  • 2 Modul Relay 1Ch
  • 2 Motor DC
  • Kabel Secukupnya
  • Baterai 9V
untuk body dan roda dari robot sesuikan dengan selera dan kreativitas masing masing

selanjutnya lihat rangkaian pada gambar dibawah ini :

Rangkaian Robot Line Follower Analog Sederhana

keterangan :

  • pin VCC hubungkan menjadi satu dan sambungkan ke (+) baterai
  • pin GND hubungkan menjadi satu dan sambungkan ke (-) baterai
  • salah satu kabel dari kedua motor dc sambungkan ke pin NO pada masing-masing modul relay
  • kabel satu lagi dari ke dua motor dc hubungkan menjadi satu dan  sambung ke (-) baterai
  • pin COM dari ke dua modul relay hubungkan menjadi satu dan sambung ke (+) baterai
  • masing-masing pin Out dari IR Sensor hubungkan ke IN satu persatu dari modul relay

setelah semua terhubung untuk mengatus sensivitas sensor terhadapt garis, kalian dapat memutar variabel resistor / VR yang terdapat di bagian modul IR sensor, line follower akan mengikuti garis hitam.