[Lengkap] Pengertian Fungsi Dan Cara Kerja LDR

8:29 PM Comment

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai penjelasan seputar tentang sensor LDR. Pasti kalian tidak asing dengan lampu jalan atau lampu taman yang bisa menyala dengan sendiri ketika langit mulai gelap dan akan mati ketika langit mulai cerah, itu lah cara kerja dari sensor ldr. Untuk lebih jelasnya lagi mari iki simak penjelasan dibawah ini.

Pengertian Sensor LDR

LDR atau Light Dependent Resistor termasuk dalam komponen elektronika jenis resistor yang nilai resistansinya bisa berubah ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh permukaan sensor LDR tersebut. Jadi nilai resistensi pada sensor tersebut tergantung pada cahaya yang diterima, semakin banyak cahaya yang diterima maka akan semakin menurun resistansinya, dan sebaliknya ketika mendapat sedikit cahaya maka nilai resistansinya akan semakin besar sehingga arus yang mengalir akan terhambat.

Pada umumnya sensor LDR mempunyai hambatan sebesar 200 KΩ saat permukaaan sensor menerima sedikit cahaya, kemudian akan menurun menjadi 500 Ω ketika mendapat banyak cahaya. Maka dari itu sensor LDR ini banyak dimanfaatlan sebagai lampu penerangan jalan, lampu taman ataupun juga lampu tidur.

Bentuk sensor LDR ini bermacam macam dan memiliki berbagai ukuran, bahkan dan juga sekarang yang dijual dipasaran dalam berbentuk modul, dan biasanya semakin besar bentuk permukaan sensor akan semakin sensitif juga sensor tersebut dengan cahaya yang diterima.

[Lengkap] Pengertian Fungsi Dan Cara Kerja LDR

Fungsi dari sensor LDR dalam berbagai macam rangkaian yaitu seperti saklar otomatis tetapi berdasarkan cahaya yang diterima, jka sensor menerima atau terkena cahaya maka arus akan mengalir atau saklar ON dan ketika sensor LDR sedikit menerima cahaya atau kondisi gelap arus akan terhambat atau posisi OFF. Sensor LDR juga dapat digunakan untuk sensor anti maling dengan tambahan laser dan masih banyak lainnya.

Cara Kerja Sensor LDR

Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor LDR hampir sama dengan resistor variable lainnya. bedanya pada LDR menggunakan cahaya sebagai nilai resistansinya, LDR biasanya digunakan untuk memutus arus listrik dengan cara kerja jika permukaan sensor menerima banyak cahaya resistensinya kaan menurun dan jika permukaan sensor sedikit menerima cahaya maka resistansinya akan besar. Karakteristik sensor LDR ketika menerima cahaya dapat digambarkan pada gambar dibawah ini.

[Lengkap] Pengertian Fungsi Dan Cara Kerja LDR

Sebuah sensor LDR dibuat mengunakan bahan semikonduktor yang memiliki resistansi yang tinggi, digunakan bahan semikonduktor pada sensor LDR dikarenakan mengandung sedikit elektron. Pada kondisi gelap elektron akan terkunci pada kisi kristal. Berikut ini gambar dari bagian bagian sensor LDR.

[Lengkap] Pengertian Fungsi Dan Cara Kerja LDR

Penjelasan pada gambar diatas yaitu saat cahaya mengenai bahan semikonduktor pada gambar diatas ditunjukkan dengan nama Cadnium Suphide (Cds), cahaya akan diserap oleh bahan semikonduktor dan sebagain energi akan dikirim ke elektron, ketika elektron menerima sebagaian energi tersebut yang terjadi adalah elektron akan membebaskan diri dari kisi kristal dan yang terjadi komponen bisa mengalirkan listrik seiring dengan bertambahnya jumlah elektron. Dengan semakin banyaknya cahay yang mengenai Cadnium Suphide (CdS) akan semakin banyak juga elektron yang terbebas yang terjadi adalah nilai resistansi menjadi rendah.

Simbol Pada Sensor LDR

Simbol pada sensor LDR tidak jauh beda dengan simbol pada resistor pada umunya, perbedaan yang signifikan yaitu pada sensor LDR memiliki simbol lingkaran, dan didalam lingkaran sama seperti pada simbol resistor biasa terdapat juga panah yang mengarah ke dalam. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

[Lengkap] Pengertian Fungsi Dan Cara Kerja LDR

Untuk mengetahui bagus dan tidaknya sensor LDR kita dapat mengukurnya menggunakan multimeter analog agar ketika terjadi perubahan resistansi dapat benar benar terlihat. Karena LDR sensitif terhadap cahaya maka untuk melakukan pengukuran supaya terlihat perubahan yang terjadi pada multimeter analog ketika melakukan pengukuran, sensor LDR perlu di beri cahaya supaya terlihat perubahan yang terjadi pada multimeter. Untuk mengukur sensor LDR tidak perlu melihat polaritas karena LDR tidak memiliki probe (+) dan (-) sehingga sama saja meskipun dibolak balik. Pada sensor LDR ini memiliki tegangan maksimal yaitu 150 Volt DC dengan konsumsi arus maksimum mencapai 100 mW, sensifitas respon terhadap cahaya mencapai 20 ms hingga 30 ms. Sensor LDR dapat beroperasi secara maksimal pad suhu -30 derajat sampai 70 derajat celsius. Terdapat beberapa jenis sensor LDR diantaranya yaitu :

  • Intrinsic photoresistor : sensor LDR ini dibuat dengan bahan semikonduktor namun menggunakan bahan semikonduktor yang tidak diolah seperti silikon dan germanium. Hasilnya sensor LDR tersebut memiliki resistansi yang rendah karena menggunakan bahan semikonduktor yang tidak diolah, jumlah elektron yang bebas juga semakin banyak sehingga resistansi juga akan rendah.
  • Extrinsic photoresistor : pada resistor jenis ini menggunakan bahan semikonduktor yang sudah didoping dengan impurites, fungsi impurites yaitu untuk menciptakan pita energi baru. Pita energi tersebut terletak diatas pita elevansi yang sudah ada sebelumnya. Jumlah elektron yang terlepas akan semakin sedikit maka nilai resistansi yang dihasilkan akan menjadi tinggi.

Sekian untuk pembahasn mengenai sensor LDR kali ini semoga bermanfaat terimakasih...

[Lengkap] Penjelasan Tentang Sensor Suhu LM35 dan Cara Menggunakannya

6:07 PM Comment

 

[Lengkap] Penjelasan Tentang Sensor Suhu LM35 dan Cara Menggunakannya

Sensor LM35 merupakan jenis sensor yang  berfungsi sebagai pengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan, dapat diartikan bahwa jika terjadi perubahan suhu yang dideteksi oleh sensor LM35 maka meningkatnya juga arus listrik pada pin out dari sensor. LM35 memiliki tingkat keakuratan yang baik dalam mendeteksi suhu. Idealnya tegangan yang keluar dari sensor yaitu memiliki perbandingan 100°C atau setara dnegan 1 Volt.

Tegangan pada sensor ini dapat mencapai 30 Volt akan tetapi tegangan yang akan diberikan ke sensor hanya 5 Volt saja, sehingga untuk mengaktifkan sensor ini dapat menggunakan catu daya tunggal dengan catatan bahwa LM35 juga membutuhkan arus sebesar 60 uA.

Pada sensor LM35 terdapat pemanas diri atau self heating dengan suhunya ±0.1°C.sensor ini diproduksi oleh National Semiconductor dan kelebihan sensor lM35 dengan sensor suhu yang lainnya yaitu LM35 mudah dalam perancangannya dan karena memiliki output impedansi rendah dan linieritas tinggi maka akan sangat mudah dihubungan dengan rangkaian analog ataupun rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) salah satunya yaitu dengan arduino.

[Lengkap] Penjelasan Tentang Sensor Suhu LM35 dan Cara Menggunakannya

Pada gambar diatas merupakan berbagai bentuk dari LM35. Pada LM35 terdapat 3 kaki pin utama yaitu pada kaki pin pertama sebagai sumber daya atau catu daya kemudian kaki pin yang ke 2 atau yang tengah sebagai vout atau tegangan keluar dan kaki ke 3 yaitu kaki ground. Pada kaki pin vout memiliki tegangan keluar sebesar 0 – 1.5 Volt dengan tegangan operasional pada LM35 yaitu 5 – 30 Volt. Tiap kenaikan suhu tegangan pada sensor akan naik sebesar 10 mV untuk setiap derajat celsiusnya sehingga didapatkan persamaan :

VoutLM35 = Suhu° * 10 mV

Prinsipnya yaitu sensor LM35 akan melakukan pengecekan kembali data suhu yang diterima setiap suhu naik 1°C. Pada sensor LM35 tidak perlu dilakukan kalibrasi karena pada sensor ini memiliki ketelitian kurang lebih seperempat derajat celsius pada suhu ruangan. Range sensor diantara -55 °C sampai 150 °C dengan toleransi nilai pengukuran yaitu ±0.5°C.

Cara kerja sensor LM35 yaitu pada pin pertama sebagai catu daya dihubungkan ke 4 – 20 Volt dan pin ground dihubungkan ke ground dan pin Vout digunakan untuk out tegangan sesuai suhu yang diterima oleh sensor suhu tersebut.

Terdapat beberapa tipe sensor LM35 antara lain :

  • LM35, LM35A : pengukuran temperatur diantara -55°C sampai +150°C
  • LM35C, LM35CA : pengukuran temperatur diantara -40°C sampai +110°C
  • LM35D : pengukuran temperatur diantara 0°C sampai +100°C

Adapun cara menggunakan sensor LM35 pada mikrokontroler arduino cukup mudah, yaitu dengan cara menghubungkan kaki ke 1 pada LM35 ke pin 5V pada arduino kemudian kaki ke 3 pada LM35 hubungkan ke GND pada arduino, dan kaki ke 2 hubungkan ke pin A0 atau pin analog lainnya pada arduino yang fungsinya untuk mengetahui temperatur yang terbaca oleh sensor. Untuk rangkaian cara menggunakan LM35 dengan arduino dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

[Lengkap] Penjelasan Tentang Sensor Suhu LM35 dan Cara Menggunakannya

Setelah merangkai LM35 dengan arduino selanjutnya yaitu memasukkan program untuk membaca data dari sensor LM35 tersebut, silahkan copy program dibawah ini dan pastekan ke project kalian di aplikasi Arduino IDE dan upload ke board arduino seperti biasanya.

[program]


int analogPin = A0;
float suhu = 00;
int suhu1=00;
void setup(){
Serial.begin(9600);
}
 
void loop(){
//Baca pin input
suhu1 = analogRead(analogPin);
suhu = suhu1 / 2.0479;
Serial.println(suhu);
delay(50);
}

Untuk mengetahui apakah sensor LM35 bekerja dengan semestinya atau tidak kalian dapat memanaskan ujung sensor LM35 yang berwarna hitam tersebut dengan korek api dan lihat pada serial monitor pada Arduino IDE, jika nilai suhu naik akibat sensor dipanaskan maka sensor sudah bekerja dengan semestinya.

Untuk lebih mudahnya lagi ketika melihat suhu yang dideteksi oleh sensor LM35 supaya tidak usah melihat serial monitor pada Arduino IDE maka tambahkan modul LCD i2c 16x2. Digunakan modul tambahan i2c pada lCD supaya meringkas jumlah pin yang ada, karena dengan i2c pin out dari LCD hanya tinggal 4 pin saja yang dihubungkan ke arduino yaitu 2 pin catu daya dan 2 lagi pin SCL dan SDA, untuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

[Lengkap] Penjelasan Tentang Sensor Suhu LM35 dan Cara Menggunakannya

Setelah dirangkai kemudian upload program dengan menambahkan coding LCD untuk menampilkan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35, program untuk menambahkan LCD dapat dilihat dibawah ini, copy program kemudian pastekan ke Arduino IDE dan upload ke board arduino, kemudian lihat pada display LCD, nilai suhu yang terdeteksi akan tampil di LCD.

[program]


#include 
#include  
 
LiquidCrystal_PCF8574 lcd(0x3F);
int pinLM35 = A0;
float temperature = 00;
int temperature1=00;
byte derajat = B11011111;
 
void setup(){
lcd.begin(16, 2);
lcd.setBacklight(255);
lcd.setCursor(00,00);
lcd.print("belajarit.net");
lcd.setCursor(00,1);
lcd.print("sensor LM35");
delay(2000);
lcd.clear();
}
 
void loop(){
temperature1 = analogRead(pinLM35);
temperature = temperature1 / 2.0479;
lcd.setCursor(00,00);
lcd.print("belajarit.net");
lcd.setCursor(00,1);
lcd.print("suhu:");
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(temperature);
lcd.setCursor(9,1);
lcd.write(derajat);
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print("C");
delay(50);
}

Setelah program diupload ke board arduino kemudian lakukan ujicoba, dengan cara mendekatkan api dari korek api ke ujung sensor yang berwarna hitam dan lihat suhu yang terdeteksi pada display LCD, jika sensor berfungsi dengan baik seuhu akan naik, kemudian lakukan uji coba dengan menempelkan es batu pada sensor LM35 dan lihat juga perubahan suhu yang terjadi pada display LCD. Itulah beberapa cara menggunakan sensor LM35 dengan mikrokontroler arduino dan LCD 16x2 Dan masih banyak lagi alat alat lainnya yang bisa menggunakan sensor LM35 sebagai sensor suhu.

Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat sampai bertemu di artikel selanjutnya...

Cara Membuat Power Supply Adjustable Dengan Output Tegangan 0 - 12V DC

12:36 PM Comment

Pada artikel kali ini akan membahas bagaimana cara mambuat rangkaian power supply adjustable dengan tegangan berkisar antara 0 – 12V DC

Penjelasan mengenai rangkaian power supply

Rangkaian power supply merupakan bagian dari rangkaian elektronika kompleks yang digunakan untuk mensupply tegangan pada rangkaian elektronika tersebut. Dalam suatu rangkaian elektronika rangkaian power supply menjadi satu kesatuan rangkaian dengan rangkaian tersebut dan ada juga yang menjadi rangkaian terpisah. Rangkaian power supply dibedakna menjadi 2 jenis yaitu :

Stepdown transformer power supply : merupakan jenis power supply yang menggunakan transformator untuk penurun tegangannya. Contoh rangkaian penurun tegangan menggunakan trasformator dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Cara Membuat Rangkaian Power Supply Dengan Output Tegangan 0 - 12V DC

Pada gambar diatas pada simbol transformator atau dengan label nama T1 adalah jenis stepdown , pada transformator jenis stepdown terdiri dari beberapa bagian bagian antara lain yaitu :

  • Penurun Tegangan : dari namanya saja sudah bisa disimpulkan bahwa fungsinya yaitu untuk menurunkan tegangan yang awalnya AC 220V menjadi AC 12V
  • Penyearah Arus : rangkaian ini menggunakan dioda sebagai penyearah arusnya, karena dioda sendiri merupakan komponen yang dapat mengubah arus bolak balik atau AC menjadi arus searah atau DC. Tujuan penyearah arus ini untuk menjadikan input transformator yang awalnya AC menjadi output DC
  • Filter Pertama : pada proses filter pertama ini bertujuan untuk mensama ratakan tegangan yang telah di searahkan oleh dioda. Pada umumnya yang digunakan untuk filter arus pertama ini adalah kapasitor elektrolit atau biasa yang disebut elco, pada rangkaian diatas yang digunakan yaitu kapasitor dengan nilai 3300uF.
  • Regulator Tegangan : komponen ini berfungsi untuk mengatur output tegangan yang diinginkan dari power supply, dan biasanya untuk regulator tegangan ini menggunakan IC 7812, 7809, 7805 sesuai dengan kebutuhan output yang diinginkan
  • Filter Kedua : pada filter arus tegangan yang kedua ini digunakan untuk menstabilkan tegangan arus DC setelah melalui filter pertama supaya tegangan benar benar sesuai dengan output yang diinginkan, dan filter kedua ini ukuran nilai biasanya lebih kecil dari filter yang pertama

Pada gambar rangkaian diatas merupakan power supply dengan output tegangan ±5volt

Untuk jenis yang kedua dari power supply yaitu jenis Power Supply Switching, jenis ini merupakan power supply dengan efesiensi daya yang tinggi. Untuk rangkaian jenis ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Cara Membuat Rangkaian Power Supply Dengan Output Tegangan 0 - 12V DC

Rangkaian power supply switching ini sangat sederhana dikarenakan langsung menyearahkan arus AC 220 menggunakan dioda bridge atau pada gambar diatas diberi label D1 dan kemudian arus di seimbangkan menggunakan kapasitor pada gambar diatas diberi label C1. Output transformator berupa tegangan AC dengan frekuensi yang tinggi, untuk penyearah tegangan cukup menggunakan sistem penyearah setengah gelombang dan dengan menggunakan kapasitor dengan nilai kecil sebagai filter arusnya. Kelebihan dari power supply switchomg ini yaitu :

  • Memiliki efesiensi yang sangat baik dalam menurunkan tegangan listrik sekitar 65% sampai dengan 85%
  • Harga yang relatif lebih mahal tetapijuga tidak terlalu beda jauh dibandingan dengan power supply transformator
  • Mampu beroperasi pada tegangan input PLN dengan tegangan AC 110V sampai 240V AC
  • Output arus pada power supply ini cukup presisi sesuai output yang diinginkan

Dan untuk pembahasan kali ini akan membuat power supply catu daya dengan output tegangan DC yaitu 0 – 12 V maka ketika menghubungan pada transformator pilih yang 12V AC, karena yang diinginkan yaitu output tegangan dari 0 – 12V DC, biasanya yang umum dijual dipasaran yaitu terdapat beberapa teganagn output sekaligus misalnya 5V, 9V, dan 12V.

Untuk rangkaian power supply dengan output yang dapat diatur sesuai potensio meter yaitu :

Cara Membuat Rangkaian Power Supply Dengan Output Tegangan 0 - 12V DC

Keterangan pada rangkaian diatas dapat dilihat dibawah ini

  • Transormator atau trafo
  • Dioda 1N4004 (D1 – D4)
  • Kapasitor Elco (C1 : 1000 uF/ 16V, C2 : 10uF/ 16V)
  • Resistor (R1 : 1 KΩ, R2 : 10 KΩ, R3 : 4.7 KΩ, R4 : 2.7 KΩ, R5 : 330Ω)
  • Transistor (T1 : BC182, T2 : TIP31)
  • Potensio (VAR : 10 KΩ)
  • Led 3mm
  • Input : Output tegangan dari transformator atau trafo
  • Output : ke peralatan yang membutuhkan catu daya dari power supply

Prinsip kerja dari power supply yaitu input yang diterima rangkaian berupa tegangan AC yang sudah diturunkan tegangannya  menggunakan tranformator atau trafo misalnya pada listrik PLN 220V AC menjadi 12V AC ketika output dari transformator atau trafo kemudian terdapat dioda yang fungsinya sebagai penyearah arus AC menjadi DC maka akan misalkan dari transformator atau trafo tadi 12v AC akan menjadi 12V DC, setelah tegangan melalui dioda kemudian arus akan difilter menggunakan kapasitor elco kemudian arus akan melewati transistor yang dimana fungsi transistor ini yaitu untuk penyetabil tegangan dan output tegangan dari transistor tersebut yang dapat digubungkan ke peralatan yang membutuhkan catu daya dari power supply. Untuk mencontoh rangkaian diatas gunakan aplikasi eagle atau proteus supaya bisa dicetak dalam bentuk yang rapi di PCB dan juga komponen terlihat tertata rapi setelah di solder ke PCB yang telah dicetak rangkaian diatas. Karena rangkaian diatas menggunakan potensio untuk mengatur tegangan output maka diperlukan Volt meter untuk mengetahui nilai output yang keluar suapay sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Sekian dari artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai jumpa pada artikel selanjutnya.


[LENGKAP] Cara Membuat Alat Pengukur pH Air Tambak Udang Dengan SMS Gateway

4:03 PM Comment

 

pH meter

Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara membuat alat pengukur pH air dengan memanfaatkan jaringan sms sebagai notifikasi ke ponsel pengguna, digunakan sms karena kebanyakan tambak udang berada jauh dari pemukiman warga dan sinyal mendapatkan jaringan internet, sehingga sms adalah cara yang efektif untuk monitoring. Kandungan pH air pada tambak udang  merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kehidupan udang tersebut, karena udang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi air, salah satunya yaitu pH air, pada kebanyakan tambak udang untuk mengukur kandungan pH dalam air dilakukan setiap hari yaitu pagi ataupun sore hari dengan cara petani udang mengambil sample air satu persatu dari sekian banyaknya tambak kemudian dicek menggunakan alat pH meter untuk mengetahui apakah kandungan pH sesuai yang diperlukan untuk kelangsungan hidup udang, pada umumnya pH yang sesuai untuk budidaya udang yaitu 7,5 – 8 batas toleransi yaitu 7 – 8,5. Air yang memiliki pH lebih kecil dari 4,8 dan lebih besar dari 9,2 merupakan air yang sudah dapat dianggap tercemar. pH juga merupakan salah satu indikator reaksi kimia dan biologi dalam metabolisme akuatik. Pada perairan yang memiliki kandungan pH yang tergolong asam akan kurang produktif bagi makhluk yang hidup didalamnya, bahkan ketika memiliki asam yang tinggi dapat membunuh hewan budidayanya, karena pada pH rendah kandungan oksigen yang terlarut sangat sediit sehingga konsumsi oksigen menurun dan akan terjadi aktivitas naik tetapi selera makan menurun sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan, khusunya udang, dan jika pH air dalam kondisi basah atau 6,5 – 9,0 budidaya akan berhasil dengan baik, tetapi untuk nilai optimal suapaya budidaya terjamin berhasil maka nilai optimal pH air yaitu anatar 7,5 – 8,7, karena dengan nilai optimal tersebut kandungan pH dapat dinyatakan Netral.

Penjelasan Singkat pH Meter

Fungsi pH meter digunakan untuk mengukur kadar keasaman atau basa pada cairan. Pada ph meter terdapat elektroda/probe pengukur terhubung dengan komponen elektronik yang bisa menampilkan nilai ukur dari kadar pH. Elektroda/probe ini bagian yang sangat penting pada pH meter ini. elektroda merupakan alat yang sangat sensitif yang bentuknya berupa batang dari bahan kaca

Cara Kerja pH Meter

Asam atau basa ditentukan oleh banyaknya elektron, jadi semakin banyak elektron maka akan semakin asam begitu pula sebaliknya, hal itu terjadi karena pada alat elektroda tadi terdapat larutan elektrolit lemah, maka timbul lah reaksi pada eletrolit menjadi bertambah atau berkurang nilainya.

Bagian – bagian pada pH Meter

  • Elektrode kaca untuk kutub anatara 2 elektrode pada pH meter dengan larutan. Ujung elektrode terdapat bulb untuk pertukaran ion positif (H+).
  • Elektrode referensi digunakan sebagai kutub lain dari elektrode kaca yang terendam pada larutan yang terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini memiliki nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.
  • Termometer merupakan bagian yang penting  karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur pada larutan yang akan di ukur.
  • Amplifier sebagai penguat voltase karena voltase yang dihasilkan oleh elektrode pH meter sangat kecil sekitar 60 mV pada setiap tingkatan nilai pH.
  • Mikroprosesor fungsinya untuk mengolah nilai yang dikirim dari amplifier dan juga menghitung temperatur larutan yang terukur menjadi nilai akhir pH.

menggunakan pH meter dengan jenis pH sensor kit E-201C-Blue Grove karena bisa diakses menggunakan mikrokontroler arduino, bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini yaitu

  • Arduino
  • pH sensor kit E-201C-Blue Grove
  • LCD 16x2 i2C
  • Modul SIM 800L
  • SIM Card
  • Kabel jumper secukupnya

Ketika sudah menyiapkan bahan diatas selanjutnya yaitu merangkai kesemua bahan menjadi satu, untuk rangkain dapat dilihat pada gambar dibawah ini


Cara Membuat Alat Pengukur pH Air Tambak Udang Dengan SMS Gateway

Keterangan rangkaian diatas :

  • VCC semua modul hubungkan menjadi satu ke VCC pada arduino
  • GND semua modul hubungkan juga menjadi satu ke GND pada arduino
  • Pada pin TXD modul SIM Card hubungkan ke pin 8 pada arduino
  • Pada pin RXD modul SIM Card hubungkan ke pin 9 pada arduino
  • Pin SDA pada modul i2c pada LCD hubungkan ke pin SDA pada arduino
  • Pin SCL pada modul i2c pada LCD hubungkan ke pin SCL pada arduino
  • Pin Out dari modul pH meter hubungkan ke pin A0 pada arduino

Ketika semua modul sudah dihubungkan selanjutnya memprogram semua modul supaya saling terhubung sehingga alat dapat berkerja sesuai keinginan. Untuk programnya bisa dillihat dibawah ini

[program]

#include 
#include 

#define SIM800_TX_PIN 8 
#define SIM800_RX_PIN 7

SoftwareSerial sim(SIM800_TX_PIN,SIM800_RX_PIN);

float voltage;
float pHValue;

int adcPH;
int pHArray[20];

String isisms;
String kondisi;

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

int a=0;
int b=0;
void setup() {
 
 sim.begin(115200); 
 lcd.init();  
 lcd.backlight();
 while(!Serial);
 Serial.begin(9600);

  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("Initializing....");
  
  delay(4000);
}

void loop() {
  //a++;
  ph();  
  layar();  
}

void ph() {
     adcPH=0;
  for (int i=0;i<20 a="1;" adcph="adcPH/20;" analogread="" b="1;" delay="" else="" i="" if="" kirim1="" kondisi="(" koneksi="" pharray="" phvalue="" rendah="" voltage="adcPH*5.0/1022;">8.5)
  {   kondisi=("PH TINGGI"); 
      if(a==0)
      {
          koneksi(); kirim2();
          a=1;
          b=1;
      }
  }
  else {
    kondisi=("PH NORMAL");
    if(a==1)
      {
          koneksi(); kirim3();
          a=0;
          b=0;
      }   
    }
}

void lcd() {
  lcd.clear();
  lcd.setCursor(4,0);   
  lcd.print(kondisi);
  lcd.setCursor(0,1);   
  lcd.print("SENSOR PH: ");
  lcd.print(pHValue);
  Serial.println(kondisi);
  Serial.println(pHValue);
  Serial.println();
  delay(900);
 }

void koneksi() {
  isisms=pHValue;
  sim.write("AT+CMGF=1\r\n");
  sim.write("AT+CMGS=\"Nomor hp yang dituju\"\r\n");
  lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("kirim ke :");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print("no. 083830546444");
  delay(1000);  
}

void kirim1() {
  sim.println("!!! KONDISI pH RENDAH !!!");
  sim.print("NILAI pH : ");
  sim.print(isisms);
  delay(50);
  sim.write((char)26);
  Serial.println("kirim1");
}

void kirim2() {
  sim.println("!!! KONDISI pH TINGGI !!!");
  sim.print("NILAI pH : ");
  sim.print(isisms);
  delay(50);
  sim.write((char)26);
  Serial.println("kirim2");
}
void kirim3() {
  sim.println("!!! KONDISI pH NORMAL !!!");
  sim.print("NILAI pH : ");
  sim.print(isisms);
  delay(50);
  sim.write((char)26);
  Serial.println("kirim3");
}

Apabila rangkaian kalian sudah benar dan sesuai dengan gambar diatas maka alat akan bekerja sesuai program diatas, ubah program yang berwarna merah dengan nomor hp yang dituju, terdapat 3 macam notifikasi yaitu ketika sensor pH meter dicelupkan ke larutan asam akan muncul notifikasi sms ke hp bahwa kandungan pH rendah, kemudian jika dicelupkan ke larutan basa akan muncul notifikasi bahwa kandungan pH tinggi dan juga ketika kandungan pH netral akan muncul notifikasi bahwa kandungan pH normal, notifikasi tersebut hanya muncul jika terdapat perubahan kondisi pH, jika nilai pH masih terdapat pada range basa,asam ataupun normal notifikasi tidak akan muncul kembali. Dan karena alat ini diterapkan pada tambak udang jadi untuk catu daya menghidupukan alat dapat menggunakan baterai lithium atau lebih mudahnya menggunakan powerbank, untuk lebih efesiennya menggunakan solar panel, karena pada budidaya udang biasnaya terdapat pada daerah pesisir sehingga panas dari matahari akan cukup untuk mengisi tenaga solar panel.

Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat nagi semua dan apabila ada pertanyaan silahkan tinggalkan pada kolom komentar terimakasih...


[Lengkap] Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

5:54 PM Comment

 Pada artikel kali ini akan membahas tentang bagaiaman cara membuat alat untuk menghidupkan lampu dengan menggunakan tepukan tangan, pada saat ini semua orang mengutamakan efisiensi dalam segala hal, dan saat ini sudah banyak alat-alat canggih yang bisa dikontrol hanya dengan hp meskipun dengan jarak yang sangat jauh, dan pada beberapa rumah yang menerapkan sistem smart home terkadang untuk menghidupkan lampu rumah bisa menggunakan suara atau tepukan tangan. Dan untuk membuat alat yang bisa menghidupkan lampu dengan suara atau tepukan tangan yaitu menggunakan sensor suara sebagai input suara untuk triger suapay lampu hidup dan sebagai pengolah data atau mikrokontroler mengggunakan arduino. Pertama akan dibahas secara singkat tentang sensor suara.

Penjelasan singkat sensor suara

Sensor suara yaitu sebuah modul yang dapat mensensing besaran suara yang akan diubah ke besaran listrik supaya bisa diolah menggunakan mikrokontroler. Modul sensor suara ini bekerja dengan menggunakan prinsip kekuatan gelombang suara yang diterima kemudian mengubahnya menjadi listrik. Untuk mengubah suara menjadi listrik pada modul ini terdapat membran sensor, yang mana membran sensor tersebut akan bergetar ketika menerima gelombang suara, teradpat juga kumparan kecil pada membran tersebut, kumparan itulah yang dapat menghasilkan listrik. Membran pada sensor seuara sangat berperan penting dalam menentukan besar kecilnya listrik yang dihasilkan. Pada sensor suara terdapat juga komponen utama yaitu condeser mic yang fungsinya sebagai penangkap besar kecilnya suara yang diterima, condeser mic ini berbentuk bulat kecil yang dapat terlihat oleh mata.

[Lengkap]Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

Karakteristik Condeser Mic

  • Condeser Mic memiliki susunan yang lebih kompleks daripada jenis mic lainnya misalnya seperti dynamic mic
  • Memiliki sensivitas yang tinggi dan menghasilkan suara yang lebih halus dan natural pada saat menerima frekuensi tinggi
  • Memiliki range frekuensi yang lebih luas
  • Memiliki ukuran yang lebih kecil daripada mic lainnya

Yang dijual dipasaran yaitu condeser mic ini dalam bentuk satu modul dengan komponen sensor suara lainnya sehingga lebih muda digunakan

Spesifikasi modul sensor suara yaitu :

  • Terdapat potensiometer untuk mengatur sensivitas
  • Bekerja pada tegangan 3.4V – 5V
  • Terdapat pin output yaitu analog dan digital

Selanjutnya bagaimana cara membuat alat yang bisa menghidupkan lampu dengan tepukan tangan, untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu:

  • Sensor Suara
  • Modul Relay
  • Arduino
  • Kabel jumper secukupnya
[Lengkap]Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

Keterangan rangkaian diatas:

  • Hubungkan pin VCC modul sensor suara dan modul relay ke pin 5v pada arduino
  • Hubungkan pin GND modul sensor suara dan modul relay ke pin GND pada arduino
  • Pin D0 pada modul suara hubungkan ke pin digital D11 pada arduino
  • Pin out data modul relay hubungkan ke pin digital D12

Pada keterangan (lampu) pin out modul relay dihubungkan pada lampu 220V dan pada keterangan AC220V sambungkan ke jack listrik yang ke stopkontak, pin out yang digunakan pad modul relay ke lampu dan jack yaitu out dari COM (Common) dan NO (Normaly Open). Karena dengan menggunakan NO (Normaly Open) saklar pada modul relay akan terbuka atau tidak mendapat aliran listrik hingga kondisi terpenuhi. Dan pada program menggunakan perintah HIGH untuk merubah saklar menjadi tertutup sehingga mendapat aliran listrik.

Ketika sudah dirangkai keseluruhan modul sesuai pada gambar diatas maka selanjutnya yaitu memprogram dan mengupload ke mikrokontroler arduini, pada kali ini menggunakan arduino nano, karena ukurannya yang kecil dan pada alat ini tidak membutuhkan banyak pin sehingga menggunakan arduino nano saja sudah cukup, untuk programnya bisa lihat dibawah ini 

int sensorsuara= D11;
int relay= D12;
int tepuk= 0;
long detection_range_start = 0;
long detection_range = 0;
boolean status_lights = false;
 
void setup() {
  pinMode(sensorsuara, INPUT);
  pinMode(relay, OUTPUT);
}
 
void loop() {
 
  int status_sensor = digitalRead(sensorsuara);
 
  if (status_sensor == 0)
  {
    if (tepuk == 0)
    {
      detection_range_start = detection_range = millis();
      tepuk++;
    }
    else if (tepuk > 0 && millis()-detection_range >= 50)
    {
      detection_range = millis();
      tepuk++;
    }
  }
 
  if (millis()-detection_range_start >= 400)
  {
    if (tepuk == 2)
    {
      if (!status_lights)
        {
          status_lights = true;
          digitalWrite(relay, HIGH);
        }
        else if (status_lights)

        {

Salin program diatas dan pastekan ke project kalian pada aplikasi Arduino IDE kemudian ubah board arduino menjadi arduino nano dan upload ke board arduino nano. Jika sudah terupload maka lakukan ujicoba dengan cara menepuk tangan dua kali secara cepat untuk menghidupkan lampu dan menepuk dua kali lagi secara cepat maka lampu akan mati.

Pada komponen lampu bisa juga diganti dengan peralatan elektronik lainnya atau dihubungkan ke kabel stopkontak dan peralatan elektronik lainnya dihubunugkan ke stopkontak tersebut, sehingga ketika tepuk tangan satu kali maka semua alat elektronik yang dihubungkan pada stopkontak tersebut akan hidup secara bersamaan.demikian artikel kali ini semoga bermanfaat sampai jumpa di artikel selanjutnya...

[Lengkap] Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

5:50 PM Comment

 Pada artikel kali ini kita akan belajar menggunakan salah satu sensor yang sering digunakan pada saat belajar memprogram dengan arduino uno. Orang-orang sering menyebut sensor ini dengan sebutan sensor soil moisture. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kelembapan tanah. Jadi sensor ini cocok digunakan oleh orang yang suka berkebun atau merawat tanaman, karena sensor ini dapat digunakan sebagai sensor pendukung dalam membuat alat penyiram tanaman secara otomatis, sehingga tidak perlu khawatir tentang kekuranagn air pada tanaman. Dipasaran saat ini banyak beredar berbagai macam jenis sensor kelembaban tanah yang harganya relatif terjangkau, misalanya yaitu kombinasi sensor YL-39 (modul pengkondisian sinyal) dan YL-69 (Probe Sensor). Dibawah ini merupakan gambar dari sensor soil moisture.

Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

Sensor soil moisture atau kelembaban ini dijual dipasaran dengan mendapatkan 2 module dalam satu paket, terdiri dari sensor yang digunakan mendeteksi kelembaban kemudian yang satunya lagi yaitu modul elektroniknya sebagai pengatur sinyal.

Bagian bagian dari modul elektronik yaitu :

Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

Ketika menggunakan pin digital output  maka yang dihasilkan yaitu bernilai output 1 atau 0 dan ketika melakukan pemrograman maka inisialisasi port harus sebagai input (pinMode(pin,INPUT)), namun ketika menggunakan pin analog sebagai output maka nilai output yaitu antara 0 sampai 1023 dan ketika inisialisasi maka hanya menggunakan inisialisasi analogRead(pin).

Cara kerja sensor soil moisture yaitu :

Ketika sensor ini diberikan  tegangan dan ditancapkan ke dalam tanah, maka sensor akan menghasilkan output berupa nilai analog dan akan berubah sesuai kondisi kandungan air dalam tanah tersebut.

Pada saat kondisi tanah basah maka tegangan output pada sensor akan turun, dan ketika tanah dalam kondisi kering maka tegangan output akan naik. Untuk mengetahui tegangan tersebut diperlukan voltmeter dc sebagai alat pengecekannya, jika menggunakan output analog maka akan keluar nilai dari voltmeter dc yaitu 0 -1023 namun ketika menggunakan output digital dapat dilihat dengan menyela atau tidaknya led pada modul eletroniknya. Misalnya jika kelembaban tanah melebihi nilai batas led akan mati dan jika nilai kurang dari batas maka led pada modul elektronik akan hidup.

Itulah sedikit penjelasan mengenai modul sensor soil moisture, selanjutnya akan dibahas mengenai cara mengakses modul sensor soil moisture ini menggunakan arduino. 

Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino
  • Modul sensor soil moisture
  • Kabel jumper

Selanjutnya yaitu cara merangkai modul sensor soil moisture dengan arduino, lihat pada gambar dibawah ini :

Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

  • Sambungkan VCC pada arduino pada VCC sensor soil moisture
  • Pin GND pada sensor soil moisture hubungkan ke GND pada arduino
  • Kaki outuput analog pada sensor soil moisture hubungkan ke pin A0 pada arduino

Setelah proses merangkai keseluruahn bahan kemudian lanjut ke programming yaitu mengetikkan program pada aplikasi Arduino IDE kemudian diupload ke mikrokontroller arduino uno. Untuk programnya bisa dilihat dibawah ini.

[Program]

int sensorPin = A0;

int sensorValue = 0;

int humidity = 0;

void setup() {

Serial.begin(9600);

}

void loop() {

sensorValue = analogRead(sensorPin);

humidity = convertToPercent(sensorValue);

Serial.print("Nilai Sensor : ");

Serial.println(sensorValue);

Serial.print("Kelembaban: ");

Serial.print(humidity);

Serial.println("%");

Serial.println(" ");

delay(1000);

}

int convertToPercent(int value)

{

int percentValue = 0;

percentValue = map(value, 1023, 465, 0, 100);

return percentValue;

}

Setelah program disalin ke project arduino ide kemudian upload ke modul arduino uno, setelah berhasil diupload selanjutnya buka serial monitor pada arduino ide untuk melihat nilai dari pembacaan sensor soil moisture. Untuk mengetahui perubahan nilai pada soil moisture letakkan sensor pada kelembaban yang berbeda sehingga nilai pada serial monitor akan berubah sesuai kelembaban yang terdeteksi.

Sekian dari artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai ketemu diartikel selanjutnya...