Pada artikel kali ini kita akan belajar menggunakan salah satu sensor yang sering digunakan pada saat belajar memprogram dengan arduino uno. Orang-orang sering menyebut sensor ini dengan sebutan sensor soil moisture. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kelembapan tanah. Jadi sensor ini cocok digunakan oleh orang yang suka berkebun atau merawat tanaman, karena sensor ini dapat digunakan sebagai sensor pendukung dalam membuat alat penyiram tanaman secara otomatis, sehingga tidak perlu khawatir tentang kekuranagn air pada tanaman. Dipasaran saat ini banyak beredar berbagai macam jenis sensor kelembaban tanah yang harganya relatif terjangkau, misalanya yaitu kombinasi sensor YL-39 (modul pengkondisian sinyal) dan YL-69 (Probe Sensor). Dibawah ini merupakan gambar dari sensor soil moisture.
Sensor soil moisture atau
kelembaban ini dijual dipasaran dengan mendapatkan 2 module dalam satu paket,
terdiri dari sensor yang digunakan mendeteksi kelembaban kemudian yang satunya
lagi yaitu modul elektroniknya sebagai pengatur sinyal.
Bagian bagian dari modul elektronik yaitu :
Ketika menggunakan pin
digital output maka yang dihasilkan
yaitu bernilai output 1 atau 0 dan ketika melakukan pemrograman maka
inisialisasi port harus sebagai input (pinMode(pin,INPUT)), namun ketika
menggunakan pin analog sebagai output maka nilai output yaitu antara 0 sampai
1023 dan ketika inisialisasi maka hanya menggunakan inisialisasi
analogRead(pin).
Cara kerja sensor soil moisture yaitu :
Ketika sensor ini
diberikan tegangan dan ditancapkan ke
dalam tanah, maka sensor akan menghasilkan output berupa nilai analog dan akan
berubah sesuai kondisi kandungan air dalam tanah tersebut.
Pada saat kondisi tanah
basah maka tegangan output pada sensor akan turun, dan ketika tanah dalam kondisi
kering maka tegangan output akan naik. Untuk mengetahui tegangan tersebut
diperlukan voltmeter dc sebagai alat pengecekannya, jika menggunakan output
analog maka akan keluar nilai dari voltmeter dc yaitu 0 -1023 namun ketika menggunakan
output digital dapat dilihat dengan menyela atau tidaknya led pada modul
eletroniknya. Misalnya jika kelembaban tanah melebihi nilai batas led akan mati
dan jika nilai kurang dari batas maka led pada modul elektronik akan hidup.
Itulah sedikit penjelasan mengenai modul sensor soil moisture, selanjutnya akan dibahas mengenai cara mengakses modul sensor soil moisture ini menggunakan arduino.
Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :
- Arduino
- Modul sensor soil moisture
- Kabel jumper
Selanjutnya yaitu cara merangkai modul sensor soil moisture dengan arduino, lihat pada gambar dibawah ini :
- Sambungkan VCC pada arduino pada VCC sensor soil moisture
- Pin GND pada sensor soil moisture hubungkan ke GND pada arduino
- Kaki outuput analog pada sensor soil moisture hubungkan ke pin A0 pada arduino
Setelah proses merangkai
keseluruahn bahan kemudian lanjut ke programming yaitu mengetikkan program pada
aplikasi Arduino IDE kemudian diupload ke mikrokontroller arduino uno. Untuk
programnya bisa dilihat dibawah ini.
[Program]
int sensorPin = A0;
int sensorValue = 0;
int humidity = 0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
sensorValue = analogRead(sensorPin);
humidity = convertToPercent(sensorValue);
Serial.print("Nilai Sensor : ");
Serial.println(sensorValue);
Serial.print("Kelembaban: ");
Serial.print(humidity);
Serial.println("%");
Serial.println(" ");
delay(1000);
}
int convertToPercent(int value)
{
int percentValue = 0;
percentValue = map(value, 1023, 465, 0, 100);
return percentValue;
}
Setelah program disalin ke
project arduino ide kemudian upload ke modul arduino uno, setelah berhasil
diupload selanjutnya buka serial monitor pada arduino ide untuk melihat nilai
dari pembacaan sensor soil moisture. Untuk mengetahui perubahan nilai pada soil
moisture letakkan sensor pada kelembaban yang berbeda sehingga nilai pada
serial monitor akan berubah sesuai kelembaban yang terdeteksi.
Sekian dari artikel kali ini
semoga bermanfaat, sampai ketemu diartikel selanjutnya...