Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

9:16 AM Comment

Penjelasan singkat mengenai alat penjemur otomatis 


Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

Kali ini akan membahas mengenai alat penjemuran otomatis menggunakan arduino, dan tidak jauh beda dengan pembahasan sebelumnya mengenai deteksi sensor hujan yang tanpa menggunakan arduino. Alat penjemur pakaian otomatis ini dibuat kerena banyaknya melihat permasalahan disekitar lingkungan masyarakat yang timbul yaitu ketika menjemur pakaian kerna menjemur pakaian adalah kegiatan yang rutin terkadang ketika menjemur lupa untuk mengangkat ketika huja, atau lupa ditinggal bepergian kemudian terjadi hujan dan tidak ada yang menggangkat jemuran tersebut. Alat penjemur pakain otomatis ini  diharapkan menjadi salah satu alternatif  dalam membatu meringankan pekerjaan manusia khususnya dalam hal menjemur pakaian terutama saat pemilik rumah tidak berada ditumah ataupun ketiduran dan lupa untuk mengangkat pakaian ketika hujan yang mana alat ini yaitu akan menggerakkan penjemur pakaian ke tempat yang teduh supaya terhindar dari hujan, dan ketika hujan sudah berhenti, penjemur pakaian akan memindahkan lagi dari tempat teduh ke tempat awal menjemur, sehingga tidak perlu khawatir pakaian terkena hujan lagi meskipun ditinggal pergi ataupun lupa karena ketiduran.

Langsung saja untuk membuat alat penjemur pakaian otomatis ini memerlukan beberapa modul yaitu:

  • Arduino
  • Modul Detector Hujan
  • Modul Control Detector Hujan
  • Modul Driver Motor L298n
  • Motor DC 12v
  • Kabel Jumper

Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan yang telah disiapkan menjadi satu supaya menjadi sebuah alat penjemur pakaian otomatis, untuk rangkaian silahkan lihat pada gambar dibawah ini, ikuti sesuai gambar.

penjemur pakaian otomatis

Keterangan pada gambar diatas yaitu:

  • Pada pin +dan – pada modul detector huja hubungkan ke +dan- pada modul control detector hujan
  • VCC pada modul control detector hujan hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada modul control detector hujan hubungkan ke GND pada arduino
  • Pin DO pada modul control detector hujan hubungkan ke pin D3 pada arduino atau ke pin digital lainnya juga bisa
  • Untuk modul driver motor l298n pada pin +12v hubungkan ke vcc(+) pada adaptor 12v
  • GND pada driver motor l298n hubungka ke pin GND arduino dan GND(-) pada adaptor 12v
  • Pin IN1 pada modul driver motor l298n hubungkan ke pin D4 pada arduino
  • Pin IN2 modul driver motor l298n hubungkan ke pin D5 pada arduino
  • OUT motor hubungkan ke kaki dari motor dc, atau pada gambar diatas ditunjukkan pada kabel kuning dan hijau

Pada rangkaian diatas input dari modul control sensor hujan terdapat 2 output yaitu Do dan AO tetapi kali ini menngunakan output DO atau Digital Output yang berarti hanya bisa memberikan nilai logika HIGH dan LOW, dan jika menggunakan AO atau Analog Output nilai yang dihasilkan dari modul control sensor hujan yaitu antara 0-255.

Jika sudah merangkai semua bahan yang telah disediakan tadi sesuai pada penjelasan diatas maka selanjutnya yaitu mengupload program, sebelum mengupload program pahami terlebih dahulu cara kerja tiap modul, seperti fungsi tiap pin out pada modul dan cara kerja sederhananya, jika sudah memahahi langsung saja copy program dibawah ini dan pastekan ke project kalian pada ArduinoIDE


[Program]
int sensor_hujan = D3;  //sebagai port Sensor Hujan
int IN1 = D4;  //sebagai port untuk IN1
int IN1 = D5;  //sebagai port untuk IN2
void setup() {
  pinMode(IN1, OUTPUT);
  pinMode(IN2, OUTPUT);
  pinMode(sensor_hujan, INPUT);
}

void loop() {
  int kondisi_sensor = digitalRead(sensor_hujan); //untuk membaca data yang diterima oleh modul pendteksi hujan
  if (kondisi_sensor == LOW) {
    digitalWrite(IN1, HIGH);  //Motor dc mundur
    digitalWrite(IN2, LOW);  //Motor dc mundur
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan");
  } else {
    digitalWrite(IN1, LOW);  //Motor dc maju
    digitalWrite(IN2, HIGH);  //Motor dc maju
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan Berhenti");
  }
}
Cara kerja program diatas yaitu jika sensor detector hujan mendeteksi hujan maka motor dc akan perputar mundur dan jika sudah tidak hujan motor dc akan berputar kedepan, durasi lamanya motor dc berputar dapat diatur pada delay diprogram, pada program diatas menggunakan delay 2000m/s atau 2 detik, silahkan rubah itu untuk menyesuaikan durasi motor dc berputar Alat ini masih bisa disempurnakan lagi, silahkan berkreasilah sesuai kreativitas masing masing. Semoga artikel ini bermanfaat dan Selamat Mencoba....

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

12:19 PM Comment

 

Penjelasan Singkat Mengenai Sensor Hujan

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

Sensor Hujan dapat mendeteksi adanya indikasi air tanpa merusak sensor tersebut, sensor hujan ini biasanya dimanfaatkan untuk alat jemuran otomatis, karena untuk mengeringkan pakaian memerlukan cuaca yang cerah. Tetapi ada juga yang memanfaatkan sensor ini hanya sebagai alarm pengingat bahwa hujan turun. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat alat deteksi hujan tanpa menggunakan arduino, tentu saja untuk membuatnya cukup sederhana bahkan untuk orang yang baru belajar mengenai elektronika, langsung saja ke pembahasan utama yaitu cara membuat alat deteksi hujan tanpa arduino.

Bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat alat deteksi hujan ini yaitu :

  • Modul Sensor Hujan FC-37 atau YL-83
  • Buzzer Aktif
  • Battery / Adaptor 5V

Setelah bahan yang sudah disebutkan diatas disiapkan semua, selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat utuh, untuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

alat deteksi hujan


Keterangan dari gambar diatas yaitu :

  • Hubungkan pin (+ dan -) control board dari sensor hujan ke pin yang ada pada modul detector sensor hujan, dalam gambar diatas menggunakan modul detector YL-83
  • Hubungkan VCC(+) dari buzzer ke pin VCC pada modul control bard sensor hujan
  • Hubungkan GND(-) dari buzzer ke pin D0 pada mosul control board sensor hujan
  • VCC dan GND dari controal board hubungkan ke port jack untuk power

Dalam rangaian ini untuk power suplay daya alat bisa menggunakan battery lithium atau langsung menggunakan adaptor 5v, kelebihannya jika menggunakan battery lithium yaitu alat pendeteksi hujan dapat diletakkan dimanapun tetapi ada juga kelemahnnya yaitu ketika battery habis alat tidak akan bisa berfungsi dan battery harus diganti ataupun dicas terlebih dahulu, dan jika menggunakan power suply adaptor 5v amak alat harus berada dekat dengan sumber listrik untuk tempat memasang adaptornya, kelebiahnnya yaitu tidak perlu mencharger battery dan alat akan hidup selama adaptor mendapat arus listrik. Untuk mengetes berhasil atau tidaknya rangkaian yang kalian buat silahkan cipratkan air ke atas sensor detector dan jika berhasil buzzer akan berbunyi dengan keras

Alat deteksi hujan ini juga masih bisa dikembangkan lagi atau ditambahkan beberapa komponen lainnya seperti relay dan ditambahkan ke motor dc sehingga menjadi alat penjemur otomatis, atau juga digunakan untuk jendela sirkulasi udara yang biasanya ada diatas jadi ketika hujan jendela akan tertutup.

Modul detector sensor hujan sebenarnya juga bisa dibuat sendiri karena prinsi kerja dari modul detector sensor hujan yaitu hanya mempertemukan 2 jalur menjadi satu dengan cara mendapatkan tetesan air karena sifat air yang bisa menghatarkan arus listrik yang mana sensor detector hujan tersebut akan terhubung dan diproses oleh modul control sensor hujan sehingga dapat mengeluarkan output logika 0 dan 1, yang mana prinsipnya tidak jauh beda dengan ketika listrik korslet.

Cukup mudah kan untuk membuat alat deteksi hujan ini? jika masih bingung mengenai alat ini cukup tinggalkan saja pertanyaan dikolom komentar, dan apabila ada saran untuk membuat alat alat lainnya silahkan juga tulis dikolom komentar dan sebisa mungkin akan kami bahas di artikel berikutnya, atau juga bisa tuliskan ide tersebut pada kontak email yang tercantum.

Semoga artikel ini ber manfaat dan selamat Mencoba...

Cara Menggunakan Sensor Suhu dan Kelembapan DHT11 Dengan Arduino

7:23 AM Comment

Penjelasan Tentang Sensor DHT11

Cara Menggunakan Sensor Suhu dan Kelembapan DHT11 Dengan Arduino

Sensor DHT11 yaitu modul yang berfungsi untuk mendeteksi suhu dan kelembapan, modul DHT11 ini memiliki output tegangan analog yang dapat diolah menggunakan mikrokontroler, misalnya menggunakan arduino. Modul sensor DHT11 tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan modul DHT11 ini yaitu kualitas pembacaan data responsif dan relatif cepat  dalam membaca suhu dan kelembapan serta data tidak mudah terinterverensi

Sensor DHT11 memiliki 4 kaki pin, terdapat juga modul sensor DHT11 yang memiliki 3 pin yang biasanya modul sensor tersebut dirangkai menggunakan pcb oleh pabrikan.

Tegangan input untuk mengaktifkan sensor DHT11 ini yaitu 5V DC dan mampu mengukur temperatur dengan rentang 0-50 Celsius dengan nilai error kurang lebih 2 celsius, dan mampu membaca kelembapan 20-90% RH dengan kurang lebih 5%Rh error

Sensor DHT11 umumnya memiliki kalibrasi dengan nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi pada sensor DHT11 tersimpan pada memory OTP yang biasanya juga disebut dengan koefisien kalibrasi

Adapun spesifikasi sensor DHT11

Pengukuran kelembapan udara

  • Resolusi pengukuran:16Bit
  • Repeatability: kurang lebih 1%RH
  • Akurasi pengukuran: 25 kurang lebih 5%RH
  • Interchangeability:fully interchangeable
  • Waktu respon:1/e (63%)of 25 6 detik
  • Histeresis:<0,3%RH
  • Long-term stability:<0,5%RH/yr in

Pengukuran temperatur

  • Resolusi pengukuran:16Bit
  • Repeatability:0,2
  • Range:At 25 – 2
  • Waktu respon:1/e(63%)10 detik

Karakteristik electrikal

  • Power supply:DC 35-5,5V
  • Konsumsi arus:measurement 0,3mA 60u A
  • Periode sampling:lebih dari 2 detik

Cara mengakses sensor DHT11 dengan arduino cukup mudah, langsung saja untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino
  • Modul Sensor DHT11
  • Kabel Jumper

Setelah sudah dipersiapkan semua bahan diatas, selanjutnya yaitu proses merangkai semua komponen, berikut skema rangkaian untuk mengakses sensor DHT11 dengan menggunakan arduino

rangkaian sensor dht11

Keterangan :

  • Hubungkan VCC pin sensor DHT11 ke pin 5V pada arduino
  • Hubungkan GND pin sensor DHT11 ke pin GND pada arduino
  • Pin output sensor DHT11 hubungkan ke pin A0 pada arduino

Kemudian setelah terhubung semuanya, selanjutnya yaitu mengupload program, sebelum mengupload program download terlebih dahulu library sensor DHT11 di website resmi arduino.cc, setelah sudah mendownloadnya selanjutnya import library ke aplikasi ArduinoIDE dan selanjutnya copy program dibawah ini kemudian pastekan ke new project kalian dan upload ke board arduino

[program]

#include 
#define dht_apin A0 
dht DHT;
void setup(){
  Serial.begin(9600);
  delay(500);
  Serial.println("DHT11 Humidity & temperature Sensor\n\n");
  delay(1000);
} 
void loop(){
    DHT.read11(dht_apin);
    Serial.print("Current humidity = ");
    Serial.print(DHT.humidity);
    Serial.print("%  ");
    Serial.print("temperature = ");
    Serial.print(DHT.temperature); 
    Serial.println("C  ");
    delay(5000)
}

Cara kerja program diatas yaitu sensor akan mendeteksi suhu dan kelembapan yang ada disekitarnya dimana dapat dilihat nilai suhu dan temperatunya di serial monitor pada ArduinoIDE, sensor akan terus menerus membaca suhu dan kelembapan yang ada disekitarnya, sensor DHT11 ini biasanya digunakan pada sistem alat monitoring kumbung jamur, suhu dan kelembapan pada ruangan dan masih banyak lainnya.

Bagaimana?mudah kan? untuk mengakses sensor suhu dan kelembapan DHT11 ini, intinya agar mudah untuk memahami sebuah sensor maka perbanyak referensi library suatu sensor tersebut yang sudah banyak tersedia diinternet secara gratis. Selamat mencoba dan semoga bermanfat, jika masih bingung atau ada pertanyaan dengan pembahasan pada artikel ini silahkan tulis pada kolom komentar dibawah, ataupun ada masukan untuk pembahasan selanjutnya mengenai alat alat yang bisa dikontrol menggunakan arduino sebisa mungkin akan kami bahas pada artikel berikutnya.   


Cara Membuat Alarm Sensor Parkir Kendaraan

8:34 AM Comment

 Pada kali ini akan akan membahas tentang bagaimana cara membuat sensor parkir kendaraan yang dilengkapi dengan indikator led dan alarm, sebenarnya alat ini juga bisa digunakan dalam berbagai hal selain untuk sensor parkir, misalnya ketingggian air/water level dan banyak lagi lainnya


Cara Membuat Alarm Sensor Parkir Kendaraan


Alarm jarak ini menggunakan sensor ultrasonic, sensor ultrasonic inilah yang akan mendeteksi jarak objek yang ada didepannya, dipilih menggunakan sensor ultrasonic karena sensor ultrasonic harga lebih terjangkau, mudah ditemui dipasaran dan jarak yang dijangkau cukup jauh yakni sekitar 2-3 meter. Dan juga ditambahkan indikator led sebagai pengingat jarak, dapat juga diganti dengan LCD untuk menampilkan hasil jarak yang dideteksi oleh sensor ultrasonic, atau juga bisa ditambahkan kamera dan dihubungkan melalui hp, pada alat ini untuk alarm menggunakan buzzer sebagai output suara untuk jarak objek yang ada didekat sensor ultrasonic serta tambahan led merah kuning hijau tadi untuk tamabahan keamanan sehingga lebih safety

Prinsip kerja sensor parkir ini yaitu semakin dekat kendaraan khususnya mobil dengan objek didekatnya, maka alarm akan berbunyi dan indikator led akan berubah, disini menggunakan 3 buah led yaitu hijau kuning dan merang dimana led hijau berarti jarak masih jauh, kuning berarti harus waspada dengan jaraknya dan merah jarak sudah sangat dekat dan berbahaya dan alarm akan berbunyi keras

Untuk membuat sensor parkir ini membutuhkan beberapa bahan yang harus dipersiapkan yaitu :

  • Arduino UNO
  • Sensor Ultrasonic hc-sr04
  • Led Hijau,Kuning,Merah
  • Resistor 330ohm
  • Buzzer Aktif
  • Project Board
  • Kabel jumper

Setelah bahan sudah dipersiapkan semua, selanjutnya yaitu merangkai semua komponen menjadi satu, dapat dilihat pada gambar dibawah ini


sensor parkir dengan arduino

Keterangan :

  • VCC pada sensor ultrasonic hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada sensor ultrasonic hubungkan ke GND arduino
  • Pin Trig sensor ultrasonic hubungkan ke pin 7 pada arduino
  • Pin Echo sensor ultrasonic hubungkan ke pin 6 pada arduino
  • Kaki (-) pada ketiga led dan buzzer hubungkan ke resistor
  • Kaki resistor yang lainnya hubungkan ke pin GND arduino
  • Kaki (+) Led hijau hubungkan ke pin 11 pada arduino
  • Kaki (+) Led Kuning hubungkan ke pin 10 pada arduino
  • Kaki (+) Led Merah hubungkan ke pin 9 pada arduino
  • Kaki (+) Buzzer hubungkan ke pin 3 pada arduino

Setelah semua sudah terhubung selanjutnya yaitu mengupload program ke board arduino, copu saja program dibawah ini dan pastekan ke project ArduinoIDE kemudian upload seperti biasanya.


[program]
#define trigPin 2
#define echoPin 3
#define LEDlampRed 4
#define LEDlampYellow 5
#define LEDlampGreen 6
#define soundbuzzer 7
int sound = 500;

void setup() {
Serial.begin (9600);
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(LEDlampRed, OUTPUT);
pinMode(LEDlampYellow, OUTPUT);
pinMode(LEDlampGreen, OUTPUT);
pinMode(soundbuzzer, OUTPUT);
}
void loop() {
long durationindigit, distanceincm;
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
durationindigit = pulseIn(echoPin, HIGH);
distanceincm = (durationindigit/5) / 29.1;

if (distanceincm < 50) {
digitalWrite(LEDlampGreen, HIGH);
}
else {
digitalWrite(LEDlampGreen, LOW);
}

if (distanceincm < 20) {
digitalWrite(LEDlampYellow, HIGH);
}
else {
digitalWrite(LEDlampYellow,LOW);
}
if (distanceincm < 5) {
digitalWrite(LEDlampRed, HIGH);
sound = 1000;
}
else {
digitalWrite(LEDlampRed,LOW);
}

if (distanceincm > 5 || distanceincm <= 0){
Serial.println("Outside the permissible range of distances");
noTone(soundbuzzer);
}
else {
Serial.print(distanceincm);
Serial.println(" cm");
tone(soundbuzzer, sound);
}

delay(300);
}
Penjelasan program diatas yaitu jika jarak objek yang terdeteksi sensor ultrasonic kurang dari 50cm maka lampu indikator hijau akan hidup, jika objek yang terdeteksi sensor ultrasonic kurang dari 20 lampu indikator kuning akan hidup dan ketika sensor ultrasonic mendeteksi jarak onjek kurang dari 5c maka lampu indikator merah akan hidup dan buzzer akan berbunyi kencang, jarak untuk menghidupkan tiap indikator lampu bisa kalian ubah pada program sesuai keinginan dan sesuai feeling ketika berada didalam mobil, atau juga alarm bunyi buzzer juga bisa kalain ubah bunyinya sesuai jarak yang dideteksi oleh sensor ultrasonic. Selamat berkreasi, alat sensor parkir ini masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi, tergantung kreativitas masing masing dan jika bingung atau ada pertanyaan mengenai artikel ini silahkan tulis dikolom komentar dibawah, atau dapat menghubungi kontak email yang telah tercantum, Selamat Mencoba...

Alat Deteksi Kebakaran Menggunakan Sensor Api(Flame) Dengan Arduino

10:37 AM Comment


Pasti sering kalian jumpai pada saat pergi ke mall kemudian saat diparkiran kendaraan yang berada di basement akan ada pipa pipa diatap basement yang pada titik titik tertentu ada semacam nozzel yang sering dijumpai saat menyiram taman, nah itu adalah alat pendukung dari sistem pendeteksi kebakaran, diatas nozzel tersebut terdapat sensor untuk mendeteksi api, yang mana jika sensor tersebut mendeteksi adanya api disekitarnya maka nozzel tersebut akan menyemprotkan air.

Alat Deteksi Kebakaran Menggunakan Sensor Api(Flame) Dengan Arduino

Kali ini akan dibahas bagaimana cara membuat alat deteksi kebakaran tersebut dengan menggunakan sensor api(flame). Yang perlu dipersiapkan dalam membuat alat ini yaitu :

1.Arduino

2.Sensor Api/Flame Sensor

3.Relay 1 channel

4.Solenoid Valve

5.nozzel

Setelah semua sudah dipersiapkan, selanjutnya yaitu rangkai semua komponen menjadi satu seperti pada gambar dibawah ini :


Alat deteksi kebakaran

Keterangan :

1.Hubungkan pin vcc dari sensor api dan relay ke pin 5v pada arduino

2.Hubungkan ground(GND) semua komponen ke pin GND arduino dan GND pada pin socket adaptor 12v

3.Pin DO/Digital Output dari sensor api hubungkan ke pin d12 pada arduino

4.Pin in1 pada modul relay hubungka ke pin d11 pada arduino

5.Untuk solenoid valve salah satu kakinya hubungkan ke ground atau pada gambar diatas kabel yang berwarna hitam, dan kaki solenoid valve yang lain hubungkan ke pin COM dari relay dan pin NO pada relay hubungkan ke pin (+) pada socket adaptor 12v

Jika semua sudah terhubung, sambung solenoid valve ke pipa sumber air/kran dan out dari solenoid sambung ke pipa yang terhubung ke nozzel, selanjutnya yaitu program untuk alat deteksi kebakaran ini silahkan copy program dibawah ni dan pastekan ke new project di aplikasi ArduinoIDE dan upload progggram sepert biasanya, dalam project kali ini mengggunakan arduino nano, jadi ubah dulu device ke arduino nano.

[program]


#include 
const int pinApi = 12;
const int pinRelay = 11;
int apiState;
void setup() {
 pinMode(pinApi, INPUT);
 pinMode(pinRelay, OUTPUT);
}

void loop() {
  apiState = digitalRead(pinApi);
  if(apiState == LOW){
    digitalWrite(pinRelay, HIGH);
}
else{
  digitalWrite(pinRelay, LOW);
}
delay(500);
}
Cara kerja alat ini yaitu jika sensor mendeteksi api maka katup solenoid valve akan terbuka dan air akan mengalir ke nozzel kemudian akan menyiramkan ke sumber api, sumber listrik dari alat ini yaitu menggunakan adaptor dc 12V. 
Selamat Mencoba...

Cara Membuat Alat Pengecekan Suhu Tubuh Non Kontak Dengan Arduino Uno

8:25 AM Comment

Cara Membuat Alat Pengecekan Suhu Tubuh Non Kontak Dengan Arduino Uno

Pada artikel kali ini masih berhubungan dengan artikel sebelumnya yaitu membuat pengecekan suhu tubuh otomatis, tetapi kali ini komponen alat lebih kompleks yaitu dengan menambahkan sensor ultrasonuc sebagai pendeteksi jarak minimal dan jarak maksimal objek yang akan dicek suhunya, dan juga ditambahkan buzzer beserta led hijau dan led merah sebagai indikator saat pengecekan suhu tubuh, alat yang akan dibuat kali ini juga dilengkapi LCD 16x2 sebagai display hasil dari pengecekan suhu yang di deteksi oleh sensor suhu mlx90614.

Pertama yang perlu disiapkan yaitu :

1.Arduino

2.Sensor suhu MLX90614

3.Sensor Ultrasonic

4.Led Merah dan Hijau

5.Buzzer Aktif

6.LCD 16x2

7.Resistor 330ohm

8.Kabel jumper Secukupnya

Setelah menyiapkan semua yang diperlukan selanjutnya yaitu merangkai keseluruhan alat

sensor suhu non kontak

Keterangan :

1.Sambungkan VCC dari LCD 16x2, Sensor ultrasonic ke 5v pada arduino

2.Sambungkan GND dari LCD 16x2, Sensor ultrasonic, LED,Sensor mlx90614,Buzzer ke GND pada arduino

3.VCC pada sensor suhu mlx90614 sambungkan ke pin 3v3 pada arduino

4.VCC buzzer dihubungkan ke pin 3 pada arduino

5.VCC pada led merah hubungkan ke resistor 330ohm kemudian dari resistor hubungkan ke pin 5 arduino

6.VCC pada led hijau hubungkan ke resistor 330ohm kemudian dari resistor hubungkan ke pin 4 arduino

7.Pin SDA dari LCD 16x2 dan sensor mlx90614 dihubungkan ke pin SDA/A5 pada arduino

8.Pin SCL dari LCD 16x2 dan sensor mlx90614 dihubungkan ke pin SCL/A4 pada arduino

9.Pin Trig pada sensor ultrasonic sambungkan ke pin 7 arduino

10.Pin Echo pada sensor ultrasonic sambungkan ke pin 6 arduino

Jika sudah terhubung semua seperti pada gambar rangkaian diatas selanjutnya yaitu copy program yang ada dibawah ini ke new project pada ArduinoIDE kemudian upload seperti biasanya, pastikan pada ArduinoIDE kalian sudah memiliki library LCD 16x2 dengan i2c dan library sensor suhu mlx90614, jika belum silahkan download terlebih dahulu di website resmi arduino.cc

[program]

#include 
#include 
#include 

#define echo 6
#define trig 7

Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614();
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

int pos; 
boolean cekSuhu = false;
int buzer = 3;
int led_merah = 5;
int led_hijau = 4;
int maxrange = 200;
int minrange = 0;
double value;
long duration, distance;

int ultra(){
  digitalWrite(trig, LOW);delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(trig, HIGH);delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trig, LOW);
  duration = pulseIn(echo, HIGH);
  distance = duration*0.034/2;
  Serial.println("Distance: ");
  Serial.println(distance);
  return distance;  
}

void setup() {
  Serial.begin(9600);

  pinMode(trig, OUTPUT);
  pinMode(echo, INPUT);

//  Serial.println("Ready...");  
  pinMode(buzer, OUTPUT);
//-----------------------------------------------------//
  pinMode(led_hijau, OUTPUT);
  pinMode(led_merah, OUTPUT);
//-----------------------------------------------------//
  mlx.begin();  
//----------------------------------------------------//
  lcd.begin();
  lcd.backlight();
  Serial.println("Silahkan Mendekat");
  Serial.println("===========================================================");
  Serial.println();

  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("                    ");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print("                    ");
    
}

void loop() {  
  lcd.setCursor(5,0);
  lcd.print("Silahkan");
  lcd.setCursor(5,1);
  lcd.print("Mendekat");

  digitalWrite(led_hijau, LOW);
  digitalWrite(led_merah, LOW);

  Serial.println("Silahkan Mendekat");
  Serial.println("===========================================================");
  Serial.println();
  delay(200);
  if(ultra() <= 10){
    lcd.setCursor(0,0);
    lcd.print("                    ");
    lcd.setCursor(0,0);
    lcd.print("Loading...");
    lcd.setCursor(0,1);
    lcd.print("                    "); 

    Serial.println("Loading....");
    Serial.println("===========================================================");
    Serial.println();

    digitalWrite(led_merah, HIGH);
    digitalWrite(buzer,HIGH);
    delay(200);
    digitalWrite(buzer,LOW);
    delay(200);
    int akhir =2000;
    for(int i=0; i= 35 && value <=38){ // suhu badan Normal
      cekSuhu = true;
      lcd.setCursor(0,1);
      lcd.print(value);
      lcd.print("C");
//      lcd.setCursor(0,1);
//      lcd.print("Suhu bdn Normal");

      digitalWrite(led_hijau, HIGH);
      digitalWrite(led_merah, LOW);

      Serial.print("Suhu");
      Serial.print(value);
      Serial.println("C");
      Serial.println("Suhu Badan Normal");
      Serial.println("===========================================================");
      Serial.println();      
    } else if(value >=37.50){ //suhu badan Tinggi
      lcd.setCursor(0,1);
      lcd.print(value);
      lcd.print("C");
//      lcd.setCursor(0,1);
//      lcd.print("Suhu bdn Tinggi");

      digitalWrite(led_hijau, HIGH);
      digitalWrite(led_merah, LOW);

      Serial.print("Suhu");
      Serial.print(value);
      Serial.println("C");
      Serial.println("Suhu Badan Tinggi");
      Serial.println("===========================================================");
      Serial.println();
      
      for(int i=0; i<4 badan="" buzer="" code="" delay="" digitalwrite="" else="" high="" i="" lcd.print="" lcd.setcursor="" led_hijau="" led_merah="" low="" rendah="" serial.print="" serial.println="" suhu="" uhu="" value="">
Cara kerja alat diatas yaitu tangan atau dahi yang akan dicek suhunya akan terdeteksi dan muncul temperatur suhunya pada lcd ketika didekatkan dengan jarak dibawah 10cm, jika jarak tangan atau dahi lebih dari 10 cm maka tidak akan terdeteksi oleh sensor suhu. Dan jika suhu diatas 37.00celsius maka buzzzer sebagai alarm akan berbunyi berkali kali dan led merah akan hidup. Jika suhu normal buzzer berbunyi sekali dan led hijau akan hidup 
Selamat Mencoba...