Membuat Lampu penerangan Otomatis Dengan Sensor Cahaya

10:53 AM Comment

Pada artikel sebelumnya telah dibahas yaitu cara membuat lampu taman otomatis dengan arduino tetapi dalam bentuk prototype, akan tetapi dalam pembahasan kali ini tidak menggunakan lampu pada umumnya yaitu tagangan listrik 220v, tidak jauh beda dari pembehasan sebelumnya, cuman yang membedakan kali ini ini yaitu menambahkan beberapa komponen saja, seperti relay dan lampu.

Penjelasan Singkat

Lampu penerangan otomatis dengan sensor cahaya ini sangat dianjurkan pada zaman sekarang, karena sekarang banyak pemborosan energi yang mana itu juga berdampak pada lingkungan dan pemanasan global, oleh karena ini setidaknya mulailah dari diri sendiri untuk menghemat energi khusunya energi listrik. Dan diamana sekarang terkadang banyak di tempat tempat umum misalnya di halaman kantor, mushola dan tempat-tempat lainnya lampu masih tetap menyala meskipun siang hari dan itu menyebabkan pemborosan energi, maka untuk itu dalam artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana cara membuat lampu penerangan otomatis jika siang hari dengan cuaca cerah lampu akan mati dan jika cuaca gelap lampu akan hidup, langsung saja ke cara pembuatannya.

Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

1.Arduino

2.Sensor LDR

3.Resistor 10k

4.Lampu

5.Kabel

6.Adaptor 5v

7.Steker

Setelah bahan yang dibutuhkan sudah disiapkan semuanya selanjutnya yaitu merakit semua bahan menjadi satu, dan untuk rangkaiannya silahkan ikuti gambar dan step dibawah ini.

lampu penerangan otomatis dengan arduino

Keterangan pada gambar rangkaian diatas yaitu :

1.Hubungkan salah satu kaki sensor LDR ke pin GND pada arduino

2.Salah satu kaki dari sensor LDR lainnya hubungkan pin A0 pada arduino kemudian Kaki dari sensor LDR hubungkan juga ke resistor 10k dan resistor hubungkan ke pin 5V pada arduino

3. Pin VCC pada modul relay hubungkan ke 5V pada arduino

4.Pin GND pada modul relay hubungkan ke pin GND pada arduino

5.Pin IN1 pada modul relay hubungkan ke pin digital 2 pada arduino

6.Untuk pin output dari relay yaitu pin COM hubungkan kelampu seperti pada gambar diatas

7.Pin NO modul relay hubungkan langsung ke kabel yang terhubung ke listrik / bisa lihat pada gambar diatas.

Setelah semua terhubung sesuai dengan instruksi yang telah dijelaskan maka selanjutnya tinggal memasukkan program ke dalam arduino melalui ArduinoIDE, copy program dibawah ini dan salin ke project kalian kemudian upload seperti biasanya ke board arduino



int sensorLDR = A0;
const int Relay = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(Relay, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(Relay, HIGH);
    Serial.print("Lampu Hidup");
  }else{
    digitalWrite(Relay, LOW);
    Serial.print("Lampu Mati");
  }
  delay(1000);
}
Alat ini masih bisa dikembangkan lagi sesuai kreativitas masing masing, misalnya bisa ditambahkan lebih dari satu lampu atau juag bisa di monitoring lewat hp untuk sistem smart home dan masih banyak lainnya yang bisa di tambahkan untuk penyempurnaan alat penerangan otomatis ini. 
Semoga pembahasan kaliini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi sesama, serta juga untuk mengurangi pemborosan energi listrik sehingga dapat mengurangi pemanasan global juga akibat penggunaan sumber daya listrik yang berlebih, jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam memahami cara membuat alat penerangan otomatis ini silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar atau dapat menghubungi email yang tertera pada menu contact diatas. 
Selamat mencoba.....

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

10:15 AM Comment

 

Dalam pembahasan kali ini akan membahas mengenai cara membuat prototype lampu taman dengan menggunakan sensor LDR(Light Dependent Resistor) dan menggunakan Arduino Uno, sebelum lanjut ke pembahasan kalian pasti pernah kan melihat lampu taman yang ketika malam hari ototmatis nyala dengan sendirinya dan ketika saing lampu taman tersebut mati dengan otomatis, nah.. pada pembahasan kali ini akan membuat lampu taman dengan prinsip yang sama seperti itu, akan tetapi dalam bentuk prototype

Penjelasan singkat mengenai LDR(Light Dependent Resistor)

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

LDR(Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah ubah sesuai jumlah cahaya yang masuk ke sensor tersebut.maka dari itu biasanya sensor ldr juga disebut sensor cahaya.

Prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) yaitu

  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) menerima banyak cahaya yang mengenai permukaan sensor tersebut, maka nilai dari resistansinya akan kecil atau menurun
  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) sedikit menerima cahaya pada permukaan sensor, maka nilai resistansi yang terbaca akan menjadi besar

Simpelnya prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) ketika diimplementasikan yaitu semakin banyak cahaya atau dianalogikan pada siang hari yang cerah maka semakin banyak cahaya yang masuk atau mengenai permukaan sensor, dan  sebaliknya cahaya akan sedikit yang mengenai permukaan dari sensor atau dianalogikan pada malam hari.

Pemanfaatan sensor LDR(Light Dependent Resistor) banyak digunakan pada lampu penerangan rumah, lampu penerangan jalan, lampu taman dan masih banyak lagi, dengan memanfaat kan sensor LDR(Light Dependent Resistor) jadi tidak usah menggunakan saklar untuk menghidupkan dan mematikan lampu tersebut, karena sudah dimudahkan oleh sensor ldr sebagai triger untuk hidup atau matinya lampu.

Bahan yang harus disiapkan dalam membuat prototype lampu taman otomatis dengan adrduino ini yaitu :

  • Arduino
  • Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
  • Resistor 10k
  • Led
  • Kabel Jumper
  • Projectboard / Breadboard

Setelah bahan yang dibutuhkan semua sudah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat yang berfungsi sesuai yang diinginkan yaitu lampu taman otomatis dalam bentuk prototype, langsung saja untuk rangkaian dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya

Keterangan rangkaian diatas yaitu :

  • Salah satu kaki dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke pin 5v pada arduino
  • Kaki lainnya dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke resistor 10k dan kaki lainnya dari resistor hubungkan ke GND pada arduino
  • Kaki resistor yang terhubung ke kaki LDR hubungkan juga ke pin A0 pada arduino
  • Kaki Negatif(-) pada Led hubungkan ke GND pada arduino
  • kaki positif(+) pada led hubungkan ke pin digital 2 pad arduino

Setelah semua terhubung, selanjutnya yaitu masuk ke pemrograman copy program yang ada dibawah ini kedalam new project yang ada pada ArduinoIDE kemudian upload program seperti biasanya.

int sensorLDR = A0;
const int pinLED = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(pinLED, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(pinLED, HIGH);
    Serial.print("LED Hidup");
  }else{
    digitalWrite(pinLED, LOW);
    Serial.print("LED Mati");
  }
  delay(1000);
}
Untuk menguji apakah program diatas berhasil atau tidak coba arahkan senter ke permukaan sensor LDR dan jika led mati maka program/ rangkaian berhasil, dan jika permukaan sensor LDR ditutup menggunakan tangan atau kertas Led akan hidup. Pembahasan kali ini mungkin bisa menambah wawasan kalian untuk mengembangkan alat yang dapat diterapkan secara langsung dikehidupan sehari hari, misal lampu teras rumah diganti menggunakan sensor LDR sehingga jika ditingggal bepergian dalam waktu lama tidak perlu khawatir untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Semoga pembahasan kali ini dapat bermanaaft bagi semua, selamat mencoba...

Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

9:16 AM Comment

Penjelasan singkat mengenai alat penjemur otomatis 


Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

Kali ini akan membahas mengenai alat penjemuran otomatis menggunakan arduino, dan tidak jauh beda dengan pembahasan sebelumnya mengenai deteksi sensor hujan yang tanpa menggunakan arduino. Alat penjemur pakaian otomatis ini dibuat kerena banyaknya melihat permasalahan disekitar lingkungan masyarakat yang timbul yaitu ketika menjemur pakaian kerna menjemur pakaian adalah kegiatan yang rutin terkadang ketika menjemur lupa untuk mengangkat ketika huja, atau lupa ditinggal bepergian kemudian terjadi hujan dan tidak ada yang menggangkat jemuran tersebut. Alat penjemur pakain otomatis ini  diharapkan menjadi salah satu alternatif  dalam membatu meringankan pekerjaan manusia khususnya dalam hal menjemur pakaian terutama saat pemilik rumah tidak berada ditumah ataupun ketiduran dan lupa untuk mengangkat pakaian ketika hujan yang mana alat ini yaitu akan menggerakkan penjemur pakaian ke tempat yang teduh supaya terhindar dari hujan, dan ketika hujan sudah berhenti, penjemur pakaian akan memindahkan lagi dari tempat teduh ke tempat awal menjemur, sehingga tidak perlu khawatir pakaian terkena hujan lagi meskipun ditinggal pergi ataupun lupa karena ketiduran.

Langsung saja untuk membuat alat penjemur pakaian otomatis ini memerlukan beberapa modul yaitu:

  • Arduino
  • Modul Detector Hujan
  • Modul Control Detector Hujan
  • Modul Driver Motor L298n
  • Motor DC 12v
  • Kabel Jumper

Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan yang telah disiapkan menjadi satu supaya menjadi sebuah alat penjemur pakaian otomatis, untuk rangkaian silahkan lihat pada gambar dibawah ini, ikuti sesuai gambar.

penjemur pakaian otomatis

Keterangan pada gambar diatas yaitu:

  • Pada pin +dan – pada modul detector huja hubungkan ke +dan- pada modul control detector hujan
  • VCC pada modul control detector hujan hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada modul control detector hujan hubungkan ke GND pada arduino
  • Pin DO pada modul control detector hujan hubungkan ke pin D3 pada arduino atau ke pin digital lainnya juga bisa
  • Untuk modul driver motor l298n pada pin +12v hubungkan ke vcc(+) pada adaptor 12v
  • GND pada driver motor l298n hubungka ke pin GND arduino dan GND(-) pada adaptor 12v
  • Pin IN1 pada modul driver motor l298n hubungkan ke pin D4 pada arduino
  • Pin IN2 modul driver motor l298n hubungkan ke pin D5 pada arduino
  • OUT motor hubungkan ke kaki dari motor dc, atau pada gambar diatas ditunjukkan pada kabel kuning dan hijau

Pada rangkaian diatas input dari modul control sensor hujan terdapat 2 output yaitu Do dan AO tetapi kali ini menngunakan output DO atau Digital Output yang berarti hanya bisa memberikan nilai logika HIGH dan LOW, dan jika menggunakan AO atau Analog Output nilai yang dihasilkan dari modul control sensor hujan yaitu antara 0-255.

Jika sudah merangkai semua bahan yang telah disediakan tadi sesuai pada penjelasan diatas maka selanjutnya yaitu mengupload program, sebelum mengupload program pahami terlebih dahulu cara kerja tiap modul, seperti fungsi tiap pin out pada modul dan cara kerja sederhananya, jika sudah memahahi langsung saja copy program dibawah ini dan pastekan ke project kalian pada ArduinoIDE


[Program]
int sensor_hujan = D3;  //sebagai port Sensor Hujan
int IN1 = D4;  //sebagai port untuk IN1
int IN1 = D5;  //sebagai port untuk IN2
void setup() {
  pinMode(IN1, OUTPUT);
  pinMode(IN2, OUTPUT);
  pinMode(sensor_hujan, INPUT);
}

void loop() {
  int kondisi_sensor = digitalRead(sensor_hujan); //untuk membaca data yang diterima oleh modul pendteksi hujan
  if (kondisi_sensor == LOW) {
    digitalWrite(IN1, HIGH);  //Motor dc mundur
    digitalWrite(IN2, LOW);  //Motor dc mundur
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan");
  } else {
    digitalWrite(IN1, LOW);  //Motor dc maju
    digitalWrite(IN2, HIGH);  //Motor dc maju
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan Berhenti");
  }
}
Cara kerja program diatas yaitu jika sensor detector hujan mendeteksi hujan maka motor dc akan perputar mundur dan jika sudah tidak hujan motor dc akan berputar kedepan, durasi lamanya motor dc berputar dapat diatur pada delay diprogram, pada program diatas menggunakan delay 2000m/s atau 2 detik, silahkan rubah itu untuk menyesuaikan durasi motor dc berputar Alat ini masih bisa disempurnakan lagi, silahkan berkreasilah sesuai kreativitas masing masing. Semoga artikel ini bermanfaat dan Selamat Mencoba....

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

12:19 PM Comment

 

Penjelasan Singkat Mengenai Sensor Hujan

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

Sensor Hujan dapat mendeteksi adanya indikasi air tanpa merusak sensor tersebut, sensor hujan ini biasanya dimanfaatkan untuk alat jemuran otomatis, karena untuk mengeringkan pakaian memerlukan cuaca yang cerah. Tetapi ada juga yang memanfaatkan sensor ini hanya sebagai alarm pengingat bahwa hujan turun. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat alat deteksi hujan tanpa menggunakan arduino, tentu saja untuk membuatnya cukup sederhana bahkan untuk orang yang baru belajar mengenai elektronika, langsung saja ke pembahasan utama yaitu cara membuat alat deteksi hujan tanpa arduino.

Bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat alat deteksi hujan ini yaitu :

  • Modul Sensor Hujan FC-37 atau YL-83
  • Buzzer Aktif
  • Battery / Adaptor 5V

Setelah bahan yang sudah disebutkan diatas disiapkan semua, selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat utuh, untuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

alat deteksi hujan


Keterangan dari gambar diatas yaitu :

  • Hubungkan pin (+ dan -) control board dari sensor hujan ke pin yang ada pada modul detector sensor hujan, dalam gambar diatas menggunakan modul detector YL-83
  • Hubungkan VCC(+) dari buzzer ke pin VCC pada modul control bard sensor hujan
  • Hubungkan GND(-) dari buzzer ke pin D0 pada mosul control board sensor hujan
  • VCC dan GND dari controal board hubungkan ke port jack untuk power

Dalam rangaian ini untuk power suplay daya alat bisa menggunakan battery lithium atau langsung menggunakan adaptor 5v, kelebihannya jika menggunakan battery lithium yaitu alat pendeteksi hujan dapat diletakkan dimanapun tetapi ada juga kelemahnnya yaitu ketika battery habis alat tidak akan bisa berfungsi dan battery harus diganti ataupun dicas terlebih dahulu, dan jika menggunakan power suply adaptor 5v amak alat harus berada dekat dengan sumber listrik untuk tempat memasang adaptornya, kelebiahnnya yaitu tidak perlu mencharger battery dan alat akan hidup selama adaptor mendapat arus listrik. Untuk mengetes berhasil atau tidaknya rangkaian yang kalian buat silahkan cipratkan air ke atas sensor detector dan jika berhasil buzzer akan berbunyi dengan keras

Alat deteksi hujan ini juga masih bisa dikembangkan lagi atau ditambahkan beberapa komponen lainnya seperti relay dan ditambahkan ke motor dc sehingga menjadi alat penjemur otomatis, atau juga digunakan untuk jendela sirkulasi udara yang biasanya ada diatas jadi ketika hujan jendela akan tertutup.

Modul detector sensor hujan sebenarnya juga bisa dibuat sendiri karena prinsi kerja dari modul detector sensor hujan yaitu hanya mempertemukan 2 jalur menjadi satu dengan cara mendapatkan tetesan air karena sifat air yang bisa menghatarkan arus listrik yang mana sensor detector hujan tersebut akan terhubung dan diproses oleh modul control sensor hujan sehingga dapat mengeluarkan output logika 0 dan 1, yang mana prinsipnya tidak jauh beda dengan ketika listrik korslet.

Cukup mudah kan untuk membuat alat deteksi hujan ini? jika masih bingung mengenai alat ini cukup tinggalkan saja pertanyaan dikolom komentar, dan apabila ada saran untuk membuat alat alat lainnya silahkan juga tulis dikolom komentar dan sebisa mungkin akan kami bahas di artikel berikutnya, atau juga bisa tuliskan ide tersebut pada kontak email yang tercantum.

Semoga artikel ini ber manfaat dan selamat Mencoba...

Cara Menggunakan Sensor Suhu dan Kelembapan DHT11 Dengan Arduino

7:23 AM Comment

Penjelasan Tentang Sensor DHT11

Cara Menggunakan Sensor Suhu dan Kelembapan DHT11 Dengan Arduino

Sensor DHT11 yaitu modul yang berfungsi untuk mendeteksi suhu dan kelembapan, modul DHT11 ini memiliki output tegangan analog yang dapat diolah menggunakan mikrokontroler, misalnya menggunakan arduino. Modul sensor DHT11 tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan modul DHT11 ini yaitu kualitas pembacaan data responsif dan relatif cepat  dalam membaca suhu dan kelembapan serta data tidak mudah terinterverensi

Sensor DHT11 memiliki 4 kaki pin, terdapat juga modul sensor DHT11 yang memiliki 3 pin yang biasanya modul sensor tersebut dirangkai menggunakan pcb oleh pabrikan.

Tegangan input untuk mengaktifkan sensor DHT11 ini yaitu 5V DC dan mampu mengukur temperatur dengan rentang 0-50 Celsius dengan nilai error kurang lebih 2 celsius, dan mampu membaca kelembapan 20-90% RH dengan kurang lebih 5%Rh error

Sensor DHT11 umumnya memiliki kalibrasi dengan nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi pada sensor DHT11 tersimpan pada memory OTP yang biasanya juga disebut dengan koefisien kalibrasi

Adapun spesifikasi sensor DHT11

Pengukuran kelembapan udara

  • Resolusi pengukuran:16Bit
  • Repeatability: kurang lebih 1%RH
  • Akurasi pengukuran: 25 kurang lebih 5%RH
  • Interchangeability:fully interchangeable
  • Waktu respon:1/e (63%)of 25 6 detik
  • Histeresis:<0,3%RH
  • Long-term stability:<0,5%RH/yr in

Pengukuran temperatur

  • Resolusi pengukuran:16Bit
  • Repeatability:0,2
  • Range:At 25 – 2
  • Waktu respon:1/e(63%)10 detik

Karakteristik electrikal

  • Power supply:DC 35-5,5V
  • Konsumsi arus:measurement 0,3mA 60u A
  • Periode sampling:lebih dari 2 detik

Cara mengakses sensor DHT11 dengan arduino cukup mudah, langsung saja untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino
  • Modul Sensor DHT11
  • Kabel Jumper

Setelah sudah dipersiapkan semua bahan diatas, selanjutnya yaitu proses merangkai semua komponen, berikut skema rangkaian untuk mengakses sensor DHT11 dengan menggunakan arduino

rangkaian sensor dht11

Keterangan :

  • Hubungkan VCC pin sensor DHT11 ke pin 5V pada arduino
  • Hubungkan GND pin sensor DHT11 ke pin GND pada arduino
  • Pin output sensor DHT11 hubungkan ke pin A0 pada arduino

Kemudian setelah terhubung semuanya, selanjutnya yaitu mengupload program, sebelum mengupload program download terlebih dahulu library sensor DHT11 di website resmi arduino.cc, setelah sudah mendownloadnya selanjutnya import library ke aplikasi ArduinoIDE dan selanjutnya copy program dibawah ini kemudian pastekan ke new project kalian dan upload ke board arduino

[program]

#include 
#define dht_apin A0 
dht DHT;
void setup(){
  Serial.begin(9600);
  delay(500);
  Serial.println("DHT11 Humidity & temperature Sensor\n\n");
  delay(1000);
} 
void loop(){
    DHT.read11(dht_apin);
    Serial.print("Current humidity = ");
    Serial.print(DHT.humidity);
    Serial.print("%  ");
    Serial.print("temperature = ");
    Serial.print(DHT.temperature); 
    Serial.println("C  ");
    delay(5000)
}

Cara kerja program diatas yaitu sensor akan mendeteksi suhu dan kelembapan yang ada disekitarnya dimana dapat dilihat nilai suhu dan temperatunya di serial monitor pada ArduinoIDE, sensor akan terus menerus membaca suhu dan kelembapan yang ada disekitarnya, sensor DHT11 ini biasanya digunakan pada sistem alat monitoring kumbung jamur, suhu dan kelembapan pada ruangan dan masih banyak lainnya.

Bagaimana?mudah kan? untuk mengakses sensor suhu dan kelembapan DHT11 ini, intinya agar mudah untuk memahami sebuah sensor maka perbanyak referensi library suatu sensor tersebut yang sudah banyak tersedia diinternet secara gratis. Selamat mencoba dan semoga bermanfat, jika masih bingung atau ada pertanyaan dengan pembahasan pada artikel ini silahkan tulis pada kolom komentar dibawah, ataupun ada masukan untuk pembahasan selanjutnya mengenai alat alat yang bisa dikontrol menggunakan arduino sebisa mungkin akan kami bahas pada artikel berikutnya.   


Cara Membuat Alarm Sensor Parkir Kendaraan

8:34 AM Comment

 Pada kali ini akan akan membahas tentang bagaimana cara membuat sensor parkir kendaraan yang dilengkapi dengan indikator led dan alarm, sebenarnya alat ini juga bisa digunakan dalam berbagai hal selain untuk sensor parkir, misalnya ketingggian air/water level dan banyak lagi lainnya


Cara Membuat Alarm Sensor Parkir Kendaraan


Alarm jarak ini menggunakan sensor ultrasonic, sensor ultrasonic inilah yang akan mendeteksi jarak objek yang ada didepannya, dipilih menggunakan sensor ultrasonic karena sensor ultrasonic harga lebih terjangkau, mudah ditemui dipasaran dan jarak yang dijangkau cukup jauh yakni sekitar 2-3 meter. Dan juga ditambahkan indikator led sebagai pengingat jarak, dapat juga diganti dengan LCD untuk menampilkan hasil jarak yang dideteksi oleh sensor ultrasonic, atau juga bisa ditambahkan kamera dan dihubungkan melalui hp, pada alat ini untuk alarm menggunakan buzzer sebagai output suara untuk jarak objek yang ada didekat sensor ultrasonic serta tambahan led merah kuning hijau tadi untuk tamabahan keamanan sehingga lebih safety

Prinsip kerja sensor parkir ini yaitu semakin dekat kendaraan khususnya mobil dengan objek didekatnya, maka alarm akan berbunyi dan indikator led akan berubah, disini menggunakan 3 buah led yaitu hijau kuning dan merang dimana led hijau berarti jarak masih jauh, kuning berarti harus waspada dengan jaraknya dan merah jarak sudah sangat dekat dan berbahaya dan alarm akan berbunyi keras

Untuk membuat sensor parkir ini membutuhkan beberapa bahan yang harus dipersiapkan yaitu :

  • Arduino UNO
  • Sensor Ultrasonic hc-sr04
  • Led Hijau,Kuning,Merah
  • Resistor 330ohm
  • Buzzer Aktif
  • Project Board
  • Kabel jumper

Setelah bahan sudah dipersiapkan semua, selanjutnya yaitu merangkai semua komponen menjadi satu, dapat dilihat pada gambar dibawah ini


sensor parkir dengan arduino

Keterangan :

  • VCC pada sensor ultrasonic hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada sensor ultrasonic hubungkan ke GND arduino
  • Pin Trig sensor ultrasonic hubungkan ke pin 7 pada arduino
  • Pin Echo sensor ultrasonic hubungkan ke pin 6 pada arduino
  • Kaki (-) pada ketiga led dan buzzer hubungkan ke resistor
  • Kaki resistor yang lainnya hubungkan ke pin GND arduino
  • Kaki (+) Led hijau hubungkan ke pin 11 pada arduino
  • Kaki (+) Led Kuning hubungkan ke pin 10 pada arduino
  • Kaki (+) Led Merah hubungkan ke pin 9 pada arduino
  • Kaki (+) Buzzer hubungkan ke pin 3 pada arduino

Setelah semua sudah terhubung selanjutnya yaitu mengupload program ke board arduino, copu saja program dibawah ini dan pastekan ke project ArduinoIDE kemudian upload seperti biasanya.


[program]
#define trigPin 2
#define echoPin 3
#define LEDlampRed 4
#define LEDlampYellow 5
#define LEDlampGreen 6
#define soundbuzzer 7
int sound = 500;

void setup() {
Serial.begin (9600);
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(LEDlampRed, OUTPUT);
pinMode(LEDlampYellow, OUTPUT);
pinMode(LEDlampGreen, OUTPUT);
pinMode(soundbuzzer, OUTPUT);
}
void loop() {
long durationindigit, distanceincm;
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
durationindigit = pulseIn(echoPin, HIGH);
distanceincm = (durationindigit/5) / 29.1;

if (distanceincm < 50) {
digitalWrite(LEDlampGreen, HIGH);
}
else {
digitalWrite(LEDlampGreen, LOW);
}

if (distanceincm < 20) {
digitalWrite(LEDlampYellow, HIGH);
}
else {
digitalWrite(LEDlampYellow,LOW);
}
if (distanceincm < 5) {
digitalWrite(LEDlampRed, HIGH);
sound = 1000;
}
else {
digitalWrite(LEDlampRed,LOW);
}

if (distanceincm > 5 || distanceincm <= 0){
Serial.println("Outside the permissible range of distances");
noTone(soundbuzzer);
}
else {
Serial.print(distanceincm);
Serial.println(" cm");
tone(soundbuzzer, sound);
}

delay(300);
}
Penjelasan program diatas yaitu jika jarak objek yang terdeteksi sensor ultrasonic kurang dari 50cm maka lampu indikator hijau akan hidup, jika objek yang terdeteksi sensor ultrasonic kurang dari 20 lampu indikator kuning akan hidup dan ketika sensor ultrasonic mendeteksi jarak onjek kurang dari 5c maka lampu indikator merah akan hidup dan buzzer akan berbunyi kencang, jarak untuk menghidupkan tiap indikator lampu bisa kalian ubah pada program sesuai keinginan dan sesuai feeling ketika berada didalam mobil, atau juga alarm bunyi buzzer juga bisa kalain ubah bunyinya sesuai jarak yang dideteksi oleh sensor ultrasonic. Selamat berkreasi, alat sensor parkir ini masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi, tergantung kreativitas masing masing dan jika bingung atau ada pertanyaan mengenai artikel ini silahkan tulis dikolom komentar dibawah, atau dapat menghubungi kontak email yang telah tercantum, Selamat Mencoba...