Transistor BC547 Penjelasan Lengkap Serta Fungsinya

11:25 AM Comment

Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai salah satu komponen elektronika yaitu transistor dengan nama BC547. Transistor BC546 merupakan transistor BJT yang biasanya digunakan untuk komponen yang membutuhkan switching. Jika ingin mencoba menggunakan komponen transistor BC547 ini dalam projek kalian, sebaiknya mencobanya terlebih dahulu rangkaian yang akan dibuat menggunakan simulator proteus sebelum membuat rangkaian secara langsung, supaya menghindari atau antisipasi kerusakan komponen lainnya. Jadi mari kita pahami terlebih dahulu dasar-dasar dari transistor BC547

Transistor BC547

Apa itu transistor BC547?

Transistor BC547 termasuk transistor NPN. Fungsi transistor yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk memperkuat arus.arus kecil yang masuk kedalam transistor ini bisa mengontrol arus besar ke emitor dan basis. Fungsi lain dari transistor BC547 selain sebagai penguat arus yaitu sebagai switching. Tegangan maksimal dari transistor BC547 yaitu 800A.

Adapun yang sejenis dari transistor BC547 yaitu BC548 & BC549. Transistor BC547 ini akan aktif pada tegangan DC. Transistor ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan penguat arus seperti BC547A,BC547B & BC547C.

Pin out dari transistor BC547 ini yaitu:

PIN Transistor

Keterangan

1 (kolektor)

Pin ini dilambangkan dengan simbol 'C' dan aliran arus akan melalui terminal kolektor.

2 (Base)

Pin ini mengontrol bias transistor.

3 (Emitter)

Arus keluar melalui terminal emitor

Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, arus, daya pada berbagai rangkaian elektronika. Rangkaian penguat menggunakan tiga konfigurasi diantaranya :

  • Common emitter (CE) amplifier
  • Common collector (CC) amplifier
  • Common base (CB) amplifier

 

rangkaian (CE) merupakan rangkaian paling banyak digunakan

Cara kerja transistor BC547 ini digunakan sebagai saklar / sakelar, yaitu:

Ketika transistor BC547 digunakan sebagai saklar / sakelar, prinsip kerja ketika transistor bertindak menjadi saklar dengan posisi terbuka sementara bias meneruskannya ke arah depan dan ketika sebagai saklar posisi tertutup ketika bias kembali ke arah sebaliknya. cara memperoleh bias ini yatitu dengan memberikan tegangan saat ini yang diperlukan pada pin dasar. tegangan arus maksimum bias adalah 5mA, jika melebihi dari 5mA dipastikan akan merusak transistor, oleh karena itu resistor perlu ditambahkan sebagai penghambat arus ke transistor dengan dihubungkan dengan rangkaian seri ke pin  transitor.

Nilai dari resistor yang akan digunakan untuk menghambat arus yang masuk ek transistor BC547 dapat dihitung dengan rumus dibawah ini::

RB  = VBE / IB

Penjelasan dari rumus diatas yautu dimana nilai VBE harus memiliki tegangan V transistor BC547 sedangkan untuk arus ke pin Base/basis (IB tergantung arus dari collector (IC). nilai yang dihasilkan tidak boleh melebihi mA

Cara kerja BC547 untuk penguat arus/amplifier

Sebuah Transistor bertindak sebagai Amplifier ketika beroperasi di  Active Region. Itu dapat memperkuat tegangan daya. Beberapa rangkaian yang digunakan dalam rangkaian penguat adalah:

  • Common emitter amplifier
  • Common collector amplifier
  • Common base amplifier

Dari tipe-tipe di atas, tipe emitor umum adalah konfigurasi yang populer dan paling banyak digunakan. Saat digunakan sebagai Amplifier, penguatan arus DC Transistor dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

DC Current Gain = Collector Current (IC) / Base Current (IB)

Terimakasih atas waktunya untuk meluangkan waktu membaca artikel ini, semoga bermanfaat..

Cara Menghubungkan LCD OLED 128x64 Dengan Arduino

1:05 PM Comment

Artikel ini menunjukkan cara menggunakan OLED I2C SSD1306 0,96 inci dengan Arduino. Kami akan menunjukkan kepada Anda beberapa fitur layar OLED, cara menghubungkannya ke papan Arduino, dan cara menulis teks, menggambar, dan menampilkan gambar bitmap. Akhirnya, kami akan membuat contoh proyek yang menampilkan bacaan suhu dan kelembaban dll.

Penjelasan singkat layar OLED 0,96 inci

Layar light-emitting light-emitting (OLED) organik yang akan kita gunakan dalam tutorial ini adalah model SSD1306: layar monokolor 0,96 inci dengan 128x64 piksel.

Layar OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED dapat menghasilkan kontras yang sangat baik dalam gelap atau kurang cahaya. Selain itu, piksel hanya mengkonsumsi energi ketika OLED menyala, sehingga layar OLED mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan layar lain.

Model yang digunakan di sini hanya memiliki empat pin dan berkomunikasi dengan Arduino menggunakan protokol komunikasi I2C. Ada model yang datang dengan pin reset ekstra. Ada juga layar OLED lain yang berkomunikasi menggunakan komunikasi SPI.

Hal pertama dan paling penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa beberapa layar OLED mungkin memiliki PIN GND dan VCC dipertukarkan. Periksa sirkuit Anda untuk memastikan sama dengan gambar di bawah ini. Jika PIN dipertukarkan, pastikan untuk mengubah koneksi ke Arduino - OLED VCC yang terhubung ke 5V di Arduino, OLED GND ke GND di Arduino

Peringatan! Pastikan Anda menghubungkan pin daya dengan benar. Beberapa modul memiliki GND dan VCC dipertukarkan. Jangan sampai pada OLED, Anda terbakar!

Juga pastikan layar yang digunakan kompatibel dengan 5V seperti ini.


display OLED 128x64

Cara menghubungkan (organic light-emitting diode) OLED dengan Arduino Uno

Gambar di bawah ini menunjukkan cara menghubungkan layar OLED ke Arduino.

OLED dengan Arduino Uno

Sambungan pin adalah sebagai berikut untuk memasang kabel layar OLED ke Arduino Uno.

OLED

Arduino

GND

GND

VCC

5V

SCL

A5

SDA

A4

Rangkaian OLED dengan Arduino MEGA 2560

Sambungan pin untuk memasang kabel Arduino MEGA 2560 ke layar OLED adalah sebagai berikut.

OLED

Arduino

GND

GND

VCC

5V

SCL

D21

SDA

D20

Selanjutnya yaitu menginstal library OLED, kamu dapat menginstal library secara langsung dari Arduino IDE dari menu manage library.

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menginstal.

  • Buka Arduino IDE Kamu dan buka Sketch > Include Library > Manage Library. Tunggu sampai muncul kotak dialog manage library
  • Ketik “SSD1306” di kotak pencarian dan instal library SSD1306 dari Adafruit.

instal library adafruit OLED

  • Setelah menginstal library SSD1306 dari Adafruit, ketik "GFX" di kotak pencarian dan instal library
instal library SSD1306 dari Adafruit GFX

  • Setelah menginstal library, restart Arduino IDE kamu

Tips untuk menulis teks menggunakan library ini yaitu :

Berikut beberapa fungsi yang akan membantu Kamu menangani library tampilan OLED untuk menulis teks atau menggambar grafik sederhana.

  • display.clearDisplay() – semua tampilan mati
  • display.drawPixel(x,y, color) – plot piksel dalam koordinat x,y
  • display.setTextSize(n) – mengatur ukuran font, mendukung ukuran dari 1 hingga 8
  • display.setCursor(x,y) – atur koordinat untuk mulai menulis teks
  • display.print(“message”) – mencetak karakter di lokasi x,y
  • display.display() – panggil metode ini agar perubahan diterapkan

Menguji Tampilan OLED

Setelah memasang kabel layar OLED ke Arduino dan menginstal semua library yang diperlukan, Kamu dapat menggunakan satu contoh dari library untuk melihat apakah semuanya berfungsi dengan baik.

Di Arduino IDE Kamu, buka File > Contoh > Adafruit SSD1306 dan pilih contoh untuk tampilan yang Kamu gunakan.

library OLED 128x64


Tulis Teks – Tampilan OLED

Library Adafruit untuk tampilan OLED dilengkapi dengan beberapa fungsi untuk menulis teks. Di bagian ini, Kamu akan mempelajari cara menulis dan menggulir teks menggunakan fungsi library.

" Hello, world!" Tampilan OLED

Berikut ini program menampilkan Hello, world! di layar OLED :

#include 
#include 
#include 

#define SCREEN_WIDTH 128 // OLED display width, in pixels
#define SCREEN_HEIGHT 64 // OLED display height, in pixels

// Declaration for an SSD1306 display connected to I2C (SDA, SCL pins)
Adafruit_SSD1306 display(SCREEN_WIDTH, SCREEN_HEIGHT, &Wire, -1);

void setup() {
  Serial.begin(115200);

  if(!display.begin(SSD1306_SWITCHCAPVCC, 0x3C)) { // Address 0x3D for 128x64
    Serial.println(F("SSD1306 allocation failed"));
    for(;;);
  }
  delay(2000);
  display.clearDisplay();

  display.setTextSize(1);
  display.setTextColor(WHITE);
  display.setCursor(0, 10);
  // Display static text
  display.println("Hello, world!");
  display.display(); 
}

void loop() {
  
}
Setelah mengunggah program, inilah yang akan tampil di OLED Kamu: Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk kamu, dan selamat mencoba...

Membuat Lampu penerangan Otomatis Dengan Sensor Cahaya

10:53 AM Comment

Pada artikel sebelumnya telah dibahas yaitu cara membuat lampu taman otomatis dengan arduino tetapi dalam bentuk prototype, akan tetapi dalam pembahasan kali ini tidak menggunakan lampu pada umumnya yaitu tagangan listrik 220v, tidak jauh beda dari pembehasan sebelumnya, cuman yang membedakan kali ini ini yaitu menambahkan beberapa komponen saja, seperti relay dan lampu.

Penjelasan Singkat

Lampu penerangan otomatis dengan sensor cahaya ini sangat dianjurkan pada zaman sekarang, karena sekarang banyak pemborosan energi yang mana itu juga berdampak pada lingkungan dan pemanasan global, oleh karena ini setidaknya mulailah dari diri sendiri untuk menghemat energi khusunya energi listrik. Dan diamana sekarang terkadang banyak di tempat tempat umum misalnya di halaman kantor, mushola dan tempat-tempat lainnya lampu masih tetap menyala meskipun siang hari dan itu menyebabkan pemborosan energi, maka untuk itu dalam artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana cara membuat lampu penerangan otomatis jika siang hari dengan cuaca cerah lampu akan mati dan jika cuaca gelap lampu akan hidup, langsung saja ke cara pembuatannya.

Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

1.Arduino

2.Sensor LDR

3.Resistor 10k

4.Lampu

5.Kabel

6.Adaptor 5v

7.Steker

Setelah bahan yang dibutuhkan sudah disiapkan semuanya selanjutnya yaitu merakit semua bahan menjadi satu, dan untuk rangkaiannya silahkan ikuti gambar dan step dibawah ini.

lampu penerangan otomatis dengan arduino

Keterangan pada gambar rangkaian diatas yaitu :

1.Hubungkan salah satu kaki sensor LDR ke pin GND pada arduino

2.Salah satu kaki dari sensor LDR lainnya hubungkan pin A0 pada arduino kemudian Kaki dari sensor LDR hubungkan juga ke resistor 10k dan resistor hubungkan ke pin 5V pada arduino

3. Pin VCC pada modul relay hubungkan ke 5V pada arduino

4.Pin GND pada modul relay hubungkan ke pin GND pada arduino

5.Pin IN1 pada modul relay hubungkan ke pin digital 2 pada arduino

6.Untuk pin output dari relay yaitu pin COM hubungkan kelampu seperti pada gambar diatas

7.Pin NO modul relay hubungkan langsung ke kabel yang terhubung ke listrik / bisa lihat pada gambar diatas.

Setelah semua terhubung sesuai dengan instruksi yang telah dijelaskan maka selanjutnya tinggal memasukkan program ke dalam arduino melalui ArduinoIDE, copy program dibawah ini dan salin ke project kalian kemudian upload seperti biasanya ke board arduino



int sensorLDR = A0;
const int Relay = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(Relay, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(Relay, HIGH);
    Serial.print("Lampu Hidup");
  }else{
    digitalWrite(Relay, LOW);
    Serial.print("Lampu Mati");
  }
  delay(1000);
}
Alat ini masih bisa dikembangkan lagi sesuai kreativitas masing masing, misalnya bisa ditambahkan lebih dari satu lampu atau juag bisa di monitoring lewat hp untuk sistem smart home dan masih banyak lainnya yang bisa di tambahkan untuk penyempurnaan alat penerangan otomatis ini. 
Semoga pembahasan kaliini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi sesama, serta juga untuk mengurangi pemborosan energi listrik sehingga dapat mengurangi pemanasan global juga akibat penggunaan sumber daya listrik yang berlebih, jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam memahami cara membuat alat penerangan otomatis ini silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar atau dapat menghubungi email yang tertera pada menu contact diatas. 
Selamat mencoba.....

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

10:15 AM Comment

 

Dalam pembahasan kali ini akan membahas mengenai cara membuat prototype lampu taman dengan menggunakan sensor LDR(Light Dependent Resistor) dan menggunakan Arduino Uno, sebelum lanjut ke pembahasan kalian pasti pernah kan melihat lampu taman yang ketika malam hari ototmatis nyala dengan sendirinya dan ketika saing lampu taman tersebut mati dengan otomatis, nah.. pada pembahasan kali ini akan membuat lampu taman dengan prinsip yang sama seperti itu, akan tetapi dalam bentuk prototype

Penjelasan singkat mengenai LDR(Light Dependent Resistor)

Cara Membuat Lampu Taman Otomatis Dengan Sensor Cahaya (Prototype)

LDR(Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah ubah sesuai jumlah cahaya yang masuk ke sensor tersebut.maka dari itu biasanya sensor ldr juga disebut sensor cahaya.

Prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) yaitu

  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) menerima banyak cahaya yang mengenai permukaan sensor tersebut, maka nilai dari resistansinya akan kecil atau menurun
  • Jika sensor LDR(Light Dependent Resistor) sedikit menerima cahaya pada permukaan sensor, maka nilai resistansi yang terbaca akan menjadi besar

Simpelnya prinsip kerja sensor LDR(Light Dependent Resistor) ketika diimplementasikan yaitu semakin banyak cahaya atau dianalogikan pada siang hari yang cerah maka semakin banyak cahaya yang masuk atau mengenai permukaan sensor, dan  sebaliknya cahaya akan sedikit yang mengenai permukaan dari sensor atau dianalogikan pada malam hari.

Pemanfaatan sensor LDR(Light Dependent Resistor) banyak digunakan pada lampu penerangan rumah, lampu penerangan jalan, lampu taman dan masih banyak lagi, dengan memanfaat kan sensor LDR(Light Dependent Resistor) jadi tidak usah menggunakan saklar untuk menghidupkan dan mematikan lampu tersebut, karena sudah dimudahkan oleh sensor ldr sebagai triger untuk hidup atau matinya lampu.

Bahan yang harus disiapkan dalam membuat prototype lampu taman otomatis dengan adrduino ini yaitu :

  • Arduino
  • Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
  • Resistor 10k
  • Led
  • Kabel Jumper
  • Projectboard / Breadboard

Setelah bahan yang dibutuhkan semua sudah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat yang berfungsi sesuai yang diinginkan yaitu lampu taman otomatis dalam bentuk prototype, langsung saja untuk rangkaian dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya

Keterangan rangkaian diatas yaitu :

  • Salah satu kaki dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke pin 5v pada arduino
  • Kaki lainnya dari sensor LDR(Light Dependent Resistor) hubungkan ke resistor 10k dan kaki lainnya dari resistor hubungkan ke GND pada arduino
  • Kaki resistor yang terhubung ke kaki LDR hubungkan juga ke pin A0 pada arduino
  • Kaki Negatif(-) pada Led hubungkan ke GND pada arduino
  • kaki positif(+) pada led hubungkan ke pin digital 2 pad arduino

Setelah semua terhubung, selanjutnya yaitu masuk ke pemrograman copy program yang ada dibawah ini kedalam new project yang ada pada ArduinoIDE kemudian upload program seperti biasanya.

int sensorLDR = A0;
const int pinLED = 2;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(pinLED, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiSensor;
  nilaiSensor = analogRead(sensorLDR);
  Serial.print("Nilai Sensor : ");
  Serial.println(nilaiSensor);
  
  if(nilaiSensor <=200){
    digitalWrite(pinLED, HIGH);
    Serial.print("LED Hidup");
  }else{
    digitalWrite(pinLED, LOW);
    Serial.print("LED Mati");
  }
  delay(1000);
}
Untuk menguji apakah program diatas berhasil atau tidak coba arahkan senter ke permukaan sensor LDR dan jika led mati maka program/ rangkaian berhasil, dan jika permukaan sensor LDR ditutup menggunakan tangan atau kertas Led akan hidup. Pembahasan kali ini mungkin bisa menambah wawasan kalian untuk mengembangkan alat yang dapat diterapkan secara langsung dikehidupan sehari hari, misal lampu teras rumah diganti menggunakan sensor LDR sehingga jika ditingggal bepergian dalam waktu lama tidak perlu khawatir untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Semoga pembahasan kali ini dapat bermanaaft bagi semua, selamat mencoba...

Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

9:16 AM Comment

Penjelasan singkat mengenai alat penjemur otomatis 


Penjemur Pakaian Otomatis Dengan Arduino

Kali ini akan membahas mengenai alat penjemuran otomatis menggunakan arduino, dan tidak jauh beda dengan pembahasan sebelumnya mengenai deteksi sensor hujan yang tanpa menggunakan arduino. Alat penjemur pakaian otomatis ini dibuat kerena banyaknya melihat permasalahan disekitar lingkungan masyarakat yang timbul yaitu ketika menjemur pakaian kerna menjemur pakaian adalah kegiatan yang rutin terkadang ketika menjemur lupa untuk mengangkat ketika huja, atau lupa ditinggal bepergian kemudian terjadi hujan dan tidak ada yang menggangkat jemuran tersebut. Alat penjemur pakain otomatis ini  diharapkan menjadi salah satu alternatif  dalam membatu meringankan pekerjaan manusia khususnya dalam hal menjemur pakaian terutama saat pemilik rumah tidak berada ditumah ataupun ketiduran dan lupa untuk mengangkat pakaian ketika hujan yang mana alat ini yaitu akan menggerakkan penjemur pakaian ke tempat yang teduh supaya terhindar dari hujan, dan ketika hujan sudah berhenti, penjemur pakaian akan memindahkan lagi dari tempat teduh ke tempat awal menjemur, sehingga tidak perlu khawatir pakaian terkena hujan lagi meskipun ditinggal pergi ataupun lupa karena ketiduran.

Langsung saja untuk membuat alat penjemur pakaian otomatis ini memerlukan beberapa modul yaitu:

  • Arduino
  • Modul Detector Hujan
  • Modul Control Detector Hujan
  • Modul Driver Motor L298n
  • Motor DC 12v
  • Kabel Jumper

Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah disiapkan selanjutnya yaitu merangkai semua bahan yang telah disiapkan menjadi satu supaya menjadi sebuah alat penjemur pakaian otomatis, untuk rangkaian silahkan lihat pada gambar dibawah ini, ikuti sesuai gambar.

penjemur pakaian otomatis

Keterangan pada gambar diatas yaitu:

  • Pada pin +dan – pada modul detector huja hubungkan ke +dan- pada modul control detector hujan
  • VCC pada modul control detector hujan hubungkan ke 5v pada arduino
  • GND pada modul control detector hujan hubungkan ke GND pada arduino
  • Pin DO pada modul control detector hujan hubungkan ke pin D3 pada arduino atau ke pin digital lainnya juga bisa
  • Untuk modul driver motor l298n pada pin +12v hubungkan ke vcc(+) pada adaptor 12v
  • GND pada driver motor l298n hubungka ke pin GND arduino dan GND(-) pada adaptor 12v
  • Pin IN1 pada modul driver motor l298n hubungkan ke pin D4 pada arduino
  • Pin IN2 modul driver motor l298n hubungkan ke pin D5 pada arduino
  • OUT motor hubungkan ke kaki dari motor dc, atau pada gambar diatas ditunjukkan pada kabel kuning dan hijau

Pada rangkaian diatas input dari modul control sensor hujan terdapat 2 output yaitu Do dan AO tetapi kali ini menngunakan output DO atau Digital Output yang berarti hanya bisa memberikan nilai logika HIGH dan LOW, dan jika menggunakan AO atau Analog Output nilai yang dihasilkan dari modul control sensor hujan yaitu antara 0-255.

Jika sudah merangkai semua bahan yang telah disediakan tadi sesuai pada penjelasan diatas maka selanjutnya yaitu mengupload program, sebelum mengupload program pahami terlebih dahulu cara kerja tiap modul, seperti fungsi tiap pin out pada modul dan cara kerja sederhananya, jika sudah memahahi langsung saja copy program dibawah ini dan pastekan ke project kalian pada ArduinoIDE


[Program]
int sensor_hujan = D3;  //sebagai port Sensor Hujan
int IN1 = D4;  //sebagai port untuk IN1
int IN1 = D5;  //sebagai port untuk IN2
void setup() {
  pinMode(IN1, OUTPUT);
  pinMode(IN2, OUTPUT);
  pinMode(sensor_hujan, INPUT);
}

void loop() {
  int kondisi_sensor = digitalRead(sensor_hujan); //untuk membaca data yang diterima oleh modul pendteksi hujan
  if (kondisi_sensor == LOW) {
    digitalWrite(IN1, HIGH);  //Motor dc mundur
    digitalWrite(IN2, LOW);  //Motor dc mundur
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan");
  } else {
    digitalWrite(IN1, LOW);  //Motor dc maju
    digitalWrite(IN2, HIGH);  //Motor dc maju
    delay(2000);
    Serial.println("Hujan Berhenti");
  }
}
Cara kerja program diatas yaitu jika sensor detector hujan mendeteksi hujan maka motor dc akan perputar mundur dan jika sudah tidak hujan motor dc akan berputar kedepan, durasi lamanya motor dc berputar dapat diatur pada delay diprogram, pada program diatas menggunakan delay 2000m/s atau 2 detik, silahkan rubah itu untuk menyesuaikan durasi motor dc berputar Alat ini masih bisa disempurnakan lagi, silahkan berkreasilah sesuai kreativitas masing masing. Semoga artikel ini bermanfaat dan Selamat Mencoba....

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

12:19 PM Comment

 

Penjelasan Singkat Mengenai Sensor Hujan

Membuat Alat Deteksi Hujan Tanpa Arduino

Sensor Hujan dapat mendeteksi adanya indikasi air tanpa merusak sensor tersebut, sensor hujan ini biasanya dimanfaatkan untuk alat jemuran otomatis, karena untuk mengeringkan pakaian memerlukan cuaca yang cerah. Tetapi ada juga yang memanfaatkan sensor ini hanya sebagai alarm pengingat bahwa hujan turun. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat alat deteksi hujan tanpa menggunakan arduino, tentu saja untuk membuatnya cukup sederhana bahkan untuk orang yang baru belajar mengenai elektronika, langsung saja ke pembahasan utama yaitu cara membuat alat deteksi hujan tanpa arduino.

Bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat alat deteksi hujan ini yaitu :

  • Modul Sensor Hujan FC-37 atau YL-83
  • Buzzer Aktif
  • Battery / Adaptor 5V

Setelah bahan yang sudah disebutkan diatas disiapkan semua, selanjutnya yaitu merangkai semua bahan menjadi satu sehingga menjadi sebuah alat utuh, untuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

alat deteksi hujan


Keterangan dari gambar diatas yaitu :

  • Hubungkan pin (+ dan -) control board dari sensor hujan ke pin yang ada pada modul detector sensor hujan, dalam gambar diatas menggunakan modul detector YL-83
  • Hubungkan VCC(+) dari buzzer ke pin VCC pada modul control bard sensor hujan
  • Hubungkan GND(-) dari buzzer ke pin D0 pada mosul control board sensor hujan
  • VCC dan GND dari controal board hubungkan ke port jack untuk power

Dalam rangaian ini untuk power suplay daya alat bisa menggunakan battery lithium atau langsung menggunakan adaptor 5v, kelebihannya jika menggunakan battery lithium yaitu alat pendeteksi hujan dapat diletakkan dimanapun tetapi ada juga kelemahnnya yaitu ketika battery habis alat tidak akan bisa berfungsi dan battery harus diganti ataupun dicas terlebih dahulu, dan jika menggunakan power suply adaptor 5v amak alat harus berada dekat dengan sumber listrik untuk tempat memasang adaptornya, kelebiahnnya yaitu tidak perlu mencharger battery dan alat akan hidup selama adaptor mendapat arus listrik. Untuk mengetes berhasil atau tidaknya rangkaian yang kalian buat silahkan cipratkan air ke atas sensor detector dan jika berhasil buzzer akan berbunyi dengan keras

Alat deteksi hujan ini juga masih bisa dikembangkan lagi atau ditambahkan beberapa komponen lainnya seperti relay dan ditambahkan ke motor dc sehingga menjadi alat penjemur otomatis, atau juga digunakan untuk jendela sirkulasi udara yang biasanya ada diatas jadi ketika hujan jendela akan tertutup.

Modul detector sensor hujan sebenarnya juga bisa dibuat sendiri karena prinsi kerja dari modul detector sensor hujan yaitu hanya mempertemukan 2 jalur menjadi satu dengan cara mendapatkan tetesan air karena sifat air yang bisa menghatarkan arus listrik yang mana sensor detector hujan tersebut akan terhubung dan diproses oleh modul control sensor hujan sehingga dapat mengeluarkan output logika 0 dan 1, yang mana prinsipnya tidak jauh beda dengan ketika listrik korslet.

Cukup mudah kan untuk membuat alat deteksi hujan ini? jika masih bingung mengenai alat ini cukup tinggalkan saja pertanyaan dikolom komentar, dan apabila ada saran untuk membuat alat alat lainnya silahkan juga tulis dikolom komentar dan sebisa mungkin akan kami bahas di artikel berikutnya, atau juga bisa tuliskan ide tersebut pada kontak email yang tercantum.

Semoga artikel ini ber manfaat dan selamat Mencoba...