[Lengkap] Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

5:54 PM Comment

 Pada artikel kali ini akan membahas tentang bagaiaman cara membuat alat untuk menghidupkan lampu dengan menggunakan tepukan tangan, pada saat ini semua orang mengutamakan efisiensi dalam segala hal, dan saat ini sudah banyak alat-alat canggih yang bisa dikontrol hanya dengan hp meskipun dengan jarak yang sangat jauh, dan pada beberapa rumah yang menerapkan sistem smart home terkadang untuk menghidupkan lampu rumah bisa menggunakan suara atau tepukan tangan. Dan untuk membuat alat yang bisa menghidupkan lampu dengan suara atau tepukan tangan yaitu menggunakan sensor suara sebagai input suara untuk triger suapay lampu hidup dan sebagai pengolah data atau mikrokontroler mengggunakan arduino. Pertama akan dibahas secara singkat tentang sensor suara.

Penjelasan singkat sensor suara

Sensor suara yaitu sebuah modul yang dapat mensensing besaran suara yang akan diubah ke besaran listrik supaya bisa diolah menggunakan mikrokontroler. Modul sensor suara ini bekerja dengan menggunakan prinsip kekuatan gelombang suara yang diterima kemudian mengubahnya menjadi listrik. Untuk mengubah suara menjadi listrik pada modul ini terdapat membran sensor, yang mana membran sensor tersebut akan bergetar ketika menerima gelombang suara, teradpat juga kumparan kecil pada membran tersebut, kumparan itulah yang dapat menghasilkan listrik. Membran pada sensor seuara sangat berperan penting dalam menentukan besar kecilnya listrik yang dihasilkan. Pada sensor suara terdapat juga komponen utama yaitu condeser mic yang fungsinya sebagai penangkap besar kecilnya suara yang diterima, condeser mic ini berbentuk bulat kecil yang dapat terlihat oleh mata.

[Lengkap]Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

Karakteristik Condeser Mic

  • Condeser Mic memiliki susunan yang lebih kompleks daripada jenis mic lainnya misalnya seperti dynamic mic
  • Memiliki sensivitas yang tinggi dan menghasilkan suara yang lebih halus dan natural pada saat menerima frekuensi tinggi
  • Memiliki range frekuensi yang lebih luas
  • Memiliki ukuran yang lebih kecil daripada mic lainnya

Yang dijual dipasaran yaitu condeser mic ini dalam bentuk satu modul dengan komponen sensor suara lainnya sehingga lebih muda digunakan

Spesifikasi modul sensor suara yaitu :

  • Terdapat potensiometer untuk mengatur sensivitas
  • Bekerja pada tegangan 3.4V – 5V
  • Terdapat pin output yaitu analog dan digital

Selanjutnya bagaimana cara membuat alat yang bisa menghidupkan lampu dengan tepukan tangan, untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu:

  • Sensor Suara
  • Modul Relay
  • Arduino
  • Kabel jumper secukupnya
[Lengkap]Cara Menghidupkan Lampu Dengan Tepukan Tangan

Keterangan rangkaian diatas:

  • Hubungkan pin VCC modul sensor suara dan modul relay ke pin 5v pada arduino
  • Hubungkan pin GND modul sensor suara dan modul relay ke pin GND pada arduino
  • Pin D0 pada modul suara hubungkan ke pin digital D11 pada arduino
  • Pin out data modul relay hubungkan ke pin digital D12

Pada keterangan (lampu) pin out modul relay dihubungkan pada lampu 220V dan pada keterangan AC220V sambungkan ke jack listrik yang ke stopkontak, pin out yang digunakan pad modul relay ke lampu dan jack yaitu out dari COM (Common) dan NO (Normaly Open). Karena dengan menggunakan NO (Normaly Open) saklar pada modul relay akan terbuka atau tidak mendapat aliran listrik hingga kondisi terpenuhi. Dan pada program menggunakan perintah HIGH untuk merubah saklar menjadi tertutup sehingga mendapat aliran listrik.

Ketika sudah dirangkai keseluruhan modul sesuai pada gambar diatas maka selanjutnya yaitu memprogram dan mengupload ke mikrokontroler arduini, pada kali ini menggunakan arduino nano, karena ukurannya yang kecil dan pada alat ini tidak membutuhkan banyak pin sehingga menggunakan arduino nano saja sudah cukup, untuk programnya bisa lihat dibawah ini 

int sensorsuara= D11;
int relay= D12;
int tepuk= 0;
long detection_range_start = 0;
long detection_range = 0;
boolean status_lights = false;
 
void setup() {
  pinMode(sensorsuara, INPUT);
  pinMode(relay, OUTPUT);
}
 
void loop() {
 
  int status_sensor = digitalRead(sensorsuara);
 
  if (status_sensor == 0)
  {
    if (tepuk == 0)
    {
      detection_range_start = detection_range = millis();
      tepuk++;
    }
    else if (tepuk > 0 && millis()-detection_range >= 50)
    {
      detection_range = millis();
      tepuk++;
    }
  }
 
  if (millis()-detection_range_start >= 400)
  {
    if (tepuk == 2)
    {
      if (!status_lights)
        {
          status_lights = true;
          digitalWrite(relay, HIGH);
        }
        else if (status_lights)

        {

Salin program diatas dan pastekan ke project kalian pada aplikasi Arduino IDE kemudian ubah board arduino menjadi arduino nano dan upload ke board arduino nano. Jika sudah terupload maka lakukan ujicoba dengan cara menepuk tangan dua kali secara cepat untuk menghidupkan lampu dan menepuk dua kali lagi secara cepat maka lampu akan mati.

Pada komponen lampu bisa juga diganti dengan peralatan elektronik lainnya atau dihubungkan ke kabel stopkontak dan peralatan elektronik lainnya dihubunugkan ke stopkontak tersebut, sehingga ketika tepuk tangan satu kali maka semua alat elektronik yang dihubungkan pada stopkontak tersebut akan hidup secara bersamaan.demikian artikel kali ini semoga bermanfaat sampai jumpa di artikel selanjutnya...

[Lengkap] Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

5:50 PM Comment

 Pada artikel kali ini kita akan belajar menggunakan salah satu sensor yang sering digunakan pada saat belajar memprogram dengan arduino uno. Orang-orang sering menyebut sensor ini dengan sebutan sensor soil moisture. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kelembapan tanah. Jadi sensor ini cocok digunakan oleh orang yang suka berkebun atau merawat tanaman, karena sensor ini dapat digunakan sebagai sensor pendukung dalam membuat alat penyiram tanaman secara otomatis, sehingga tidak perlu khawatir tentang kekuranagn air pada tanaman. Dipasaran saat ini banyak beredar berbagai macam jenis sensor kelembaban tanah yang harganya relatif terjangkau, misalanya yaitu kombinasi sensor YL-39 (modul pengkondisian sinyal) dan YL-69 (Probe Sensor). Dibawah ini merupakan gambar dari sensor soil moisture.

Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

Sensor soil moisture atau kelembaban ini dijual dipasaran dengan mendapatkan 2 module dalam satu paket, terdiri dari sensor yang digunakan mendeteksi kelembaban kemudian yang satunya lagi yaitu modul elektroniknya sebagai pengatur sinyal.

Bagian bagian dari modul elektronik yaitu :

Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

Ketika menggunakan pin digital output  maka yang dihasilkan yaitu bernilai output 1 atau 0 dan ketika melakukan pemrograman maka inisialisasi port harus sebagai input (pinMode(pin,INPUT)), namun ketika menggunakan pin analog sebagai output maka nilai output yaitu antara 0 sampai 1023 dan ketika inisialisasi maka hanya menggunakan inisialisasi analogRead(pin).

Cara kerja sensor soil moisture yaitu :

Ketika sensor ini diberikan  tegangan dan ditancapkan ke dalam tanah, maka sensor akan menghasilkan output berupa nilai analog dan akan berubah sesuai kondisi kandungan air dalam tanah tersebut.

Pada saat kondisi tanah basah maka tegangan output pada sensor akan turun, dan ketika tanah dalam kondisi kering maka tegangan output akan naik. Untuk mengetahui tegangan tersebut diperlukan voltmeter dc sebagai alat pengecekannya, jika menggunakan output analog maka akan keluar nilai dari voltmeter dc yaitu 0 -1023 namun ketika menggunakan output digital dapat dilihat dengan menyela atau tidaknya led pada modul eletroniknya. Misalnya jika kelembaban tanah melebihi nilai batas led akan mati dan jika nilai kurang dari batas maka led pada modul elektronik akan hidup.

Itulah sedikit penjelasan mengenai modul sensor soil moisture, selanjutnya akan dibahas mengenai cara mengakses modul sensor soil moisture ini menggunakan arduino. 

Untuk bahan yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino
  • Modul sensor soil moisture
  • Kabel jumper

Selanjutnya yaitu cara merangkai modul sensor soil moisture dengan arduino, lihat pada gambar dibawah ini :

Cara Menggunakan dan Memprogram Sensor Soil Moisture / Kelembaban Tanah

  • Sambungkan VCC pada arduino pada VCC sensor soil moisture
  • Pin GND pada sensor soil moisture hubungkan ke GND pada arduino
  • Kaki outuput analog pada sensor soil moisture hubungkan ke pin A0 pada arduino

Setelah proses merangkai keseluruahn bahan kemudian lanjut ke programming yaitu mengetikkan program pada aplikasi Arduino IDE kemudian diupload ke mikrokontroller arduino uno. Untuk programnya bisa dilihat dibawah ini.

[Program]

int sensorPin = A0;

int sensorValue = 0;

int humidity = 0;

void setup() {

Serial.begin(9600);

}

void loop() {

sensorValue = analogRead(sensorPin);

humidity = convertToPercent(sensorValue);

Serial.print("Nilai Sensor : ");

Serial.println(sensorValue);

Serial.print("Kelembaban: ");

Serial.print(humidity);

Serial.println("%");

Serial.println(" ");

delay(1000);

}

int convertToPercent(int value)

{

int percentValue = 0;

percentValue = map(value, 1023, 465, 0, 100);

return percentValue;

}

Setelah program disalin ke project arduino ide kemudian upload ke modul arduino uno, setelah berhasil diupload selanjutnya buka serial monitor pada arduino ide untuk melihat nilai dari pembacaan sensor soil moisture. Untuk mengetahui perubahan nilai pada soil moisture letakkan sensor pada kelembaban yang berbeda sehingga nilai pada serial monitor akan berubah sesuai kelembaban yang terdeteksi.

Sekian dari artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai ketemu diartikel selanjutnya...


2 Cara Menghidupkan Dan Mematikan Led dengan Switch/Push Button Pada Arduino

10:20 AM Comment

Artikel kali ini akan membahas mengenai cara mengakses switch/push button untuk menghidupkan led dengan arduino. Pertama mari kita simak penjelasan singkat tentang switch/push button ini

Penjelasan Singkat

Switch atau push button yaitu salah satu komponen yang sudah sering digunakan pada rangkaian elektronika, yang mana fungsinya yaitu untuk memutus dan mengalirkan arus listrik kedalam suatu rangkaian.

Cara kerja mekanisme saklar atau push button ini yaitu dioperasikan langsung oleh user atau pengguna untuk mentrigernya, contohnya seperti tombol pada keyboard ataupun saklar pada lampu tidur. Akan tetetapi juga bisa dioperasikan oleh sensor, seperti sensor tekanan sehingga dapat memberi tekanan untuk mentriger switch / push button tersebut.

Komponen elektronika ini tergolong komponen yang sederhana, akan tetapi memiliki fungsi yang sangat penting dalam beberapa rangkaian elektronika.

Switch saklar terdapat beberapa macam, yaitu :

Toogle Switch : komponen elektronika digunakan untuk saklar on off utama pada catu daya

Push Button : terdapat beberapa jenis yaitu

  • NO (Normally Open) : nama lain dari No ini yaitu tombol start, karena kondisi saklar akan tersambung ketika button ditekan, dan akan terputus ketika dilepaskan
  • NC (Normally Close) : kebalikan dari NO yaitu kondisi langsung terhubung dan akan terputus ketika button tekan

SPDT : Singgle pole Double Throw, jenis ini memiliki 3 buah terminal yang fungsinya  sebagai saklar pemilih, misalnya intuk memilih tegangan 90v atau 120v

SPST : Single pole Single Throw, jenis ini merupakan saklar yang paling sederhana karena hanya memiliki 2 terminal hanya sebagai on dan off saja seperti saklar pada lampu rumah

DPDT : Double Pole Double Throw, penjelasan mudahnya yaitu saklar yang memiliki 6 terminal atau 2 buah saklar tetapi dapat dikendalikan dalam satu mekanisme yang sama

DPST : Doube Pole Single Throw : saklat yang memiliki 4 terminal atau 2 saklar yang dapat dikendalikan dengan satu mekanisme

Dibawah ini merupakan gambar beberapa jenis saklar dan juga simbol saklar yang berdasarkan jumlah pole dan thrownya :

jenis jenis saklar switch

 
simbol saklar, mekanisme saklar

Selanjutnya cara penggunaan switch dengan arduino

Terdapat 2 cara untuk menghidupkan led dengan menggunakan switch ini, yang pertama yaitu dengan cara menekan tombol switch led akan hidup dan jika tombol dilepaskan led akan mati, yang kedua yaitu dengan cara menekan tombol switch led akan hidup dan tombol dilepas led tetap hidup, namun ketika tombol ditekan kemudian dilepas untuk e 2 kalinya led akan mati atau sama seperti saklar pada lampu dirumah. Berikut ini bahan yang perlu disiapkan dalam percobaan kali ini

  • Arduino
  • Switch
  • Led
  • Resistor 220 ohm
  • Breadboard
  • Kabel jumper
rangkaian switch dengan led, push button dengen led arduino

Keterangan :

  • Hubungkan resistor ke kaki positif(+) led kemudian kaki dari resistor yang lainnya hubungkan ke pin digital 3 pada arduino
  • Kaki negatif(-) pada led hubungkan ke pin GND pada arduino
  • Untuk salah satu kaki switch hubungkan ke pin digital 2 pada arduino dan kaki yang lainnya hubungkan ke pin GND pada arduino, umtuk lebih jelasanya lihat pada gambar diatas

Setelah semua sudah terhubung maka proses selanjutnya yaitu memprogram arduinonya.

Untuk cara kerja program yang pertama ini yaitu jika tombol switch ditekan maka led akan hidup dan jika tombol dilepas maka led juga akan mati, untuk programnya silahkan lihat dibawah ini : 

const int tombol = 2;
const int led = 3;
 
void setup () {
pinMode (tombol, INPUT); 
pinMode (led, OUTPUT); 
}
 
void loop() {
int kondisi = digitalRead(tombol);
if (kondisi == HIGH) 
digitalWrite(led, HIGH);
else digitalWrite(led, LOW);
delay (1000);
}
Untuk cara kerja program yang kedua yaitu saat switch ditekan dan dilepas led akan hidup dan jika switch ditekan dan dilepas lagi maka led akan mati, atau sama seperti saklar lampu rumah, langsung saja copy program dibawah ini dan upload ke arduino
int tombol= 2;
int nilai;
int count;
int led= 3;

void setup(){
pinMode(tombol, INPUT);
pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop(){
nilai= digitalRead(tombol);
if(nilai == 1){
count++;
delay(300);
if(count==1){
digitalWrite(led, HIGH);
}
if(count==2){
digitalWrite(led, LOW);
count=0;
}
}
}
Sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat, selamat mencoba dan terimakasih...

Tutorial Lengkap Membuat Lampu Flip Flop/ Lampu Strobo

2:46 PM Comment

Pada artikel ini akan dibahas cara membuat rangkaian lampu flip flop yang biasa digunakan pada lampu strobo mobil polisi atau sejenisnya. Langsung saja ke pembahasannya.

Tutorial Lengkap Membuat Lampu Flip Flop/  Lampu Strobo

Penjelasan flip flop

Rangkaian flip flop ini dibuat menggunakan 2 buah rangkaian led atau lebih dengan cara kerja mati dan nyala secara bergantian. Supaya lampu dapat hidup dan mati secara bergantian maka perlu beberapa komponen elektronikan tambahan seperti transistor yang berfungsi sebagai saklar dan kapasitor, dan biasanya digunakan kapasitor berjenis elektrolit atau juga disebut elco (elektrolit condensator) yang mana fungsi dari kapasitor ini yaitu untuk menyimpan muatan listrik sesuai kapasitansi yang digunakan dan melepaskan muatan listrik tersebut dalam satuan waktu.

Rangkaian flip flop ini merupakan rangkaian yang paling sederhana dan banyak digunakan sebagai bahan pembelajaran awal untuk belajar tentang elektronika. Rangkaian lampu flip flop ini merupakan rangkaian paling dasar dari sebuah memori 1 bit, atau dapat diartikan sebagai multivibrator maksunya yaitu kondisi output tergantung pada kondisi input.

Dibawah ini contoh rangkaian flip flop yang sederhana dengan dua buah transistor 
rangkaian lampu flip flip strobo

Komponen yang digunakan pada rangkaian diatas yaitu :

  • Led 1
  • Led 2
  • R1, R2 : 100 ohm
  • R1, R2 : 10k ohm
  • C1, C2 : 100uF/16V
  • Tr 1, Tr 2 : BC547

Rangkaian flip flop diatas dapat menggunakan catu daya 6 sampai 9V dc, jadi untuk catu daya dapat menggunakan baterai, dan untuk mengganti durasi berkedip antara satu lampu dengan yang lain maka ubah kapasitansi kapasitor yang digunakan menjadi lebih besar atau lebih kecil sesuai keinginan.

Rumus untuk menghitung durasi flip flop kedua lampu

Hal yang sangat penting untuk mengatur durasi dari nyala dan hidupnya lampu secara bergantian yaitu kapasitansi kapasitor. Berikut rumusnya :

t=(koefesien)*R*C

Keterangan : 

  • t : waktu per second
  • Koefesien : 0.7
  • R : resistor
  • C : kapasitor

Contoh untuk perhitungannya yaitu :

R= 42k ohm = 42000 ohm
C= 100uF = 0.0001 F
t = 0.7 * 42000 * 0.0001
= 0.7 * 4.2
=2.94 detik

Jadi kesimpulannya yaitu lampu akan hidup dan mati atau berkedip secara bergantian dengan durasi waktu 2.92 detik per lampu

Fungsi kedua kapasitor dari rangkaian diatas yaitu sebagai komponen pembantu untuk mentriger transistor pada waktu arus listrik dari kapasitor dikeluarkan sampai arus yang tersimpan didalam kapasitor kosong dan pada saat proses pengisian arus listrik lagi terhadap kapasitor akan terjadi delay waktu lampu mati, dan rumus diatas lah cara untuk menghitung durasi lama mati dan hidupnya lampu berdasarkan kapasitansi kapasitor.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, selamat mencoba...


[Lengkap] Penjelasan Kapasitor, Fungsi dan Jenisnya

12:14 PM Comment

Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai penjelasan tentang kapasitor, fungsi dan jenis-jenisnya lengkap. Langsung saja ke pembahasan mari simak dibawah ini.

jenis jenis kapasitor

Kapasitor dalam ilmu fisika biasa disebut sebagai komponen elektris yang secara fisik terdiri dari dua konduktor, konduktor ini dipisahkan oleh bahan yang bersifat isolator. Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kapasitor merupakan komponen yang bersifat elektrik utamanya yaitu kapasitas.

Maksud dari kapasitas yaitu kemampuan kapasitor yang tak lain yaitu menyimpan muatan listrik. Semua kapasitor umumnya terdapat dua pelat didalmnya, yaitu konduktor yang berupa pelat logam ataupun foil yang dipisahkan satu sama lain oleh bahan isolator / dielektrik yang mana masing masing pelat terhubung ke terminal.dielektrik yaitu zat non-konduktif. Terdapat beberapa bahan dielektrik antara lain yaitu mika, selulosa, keramik, mylar, porselen, dan udara. selain sebagai penyimpan muatan listrik, kapasitor juga memiliki fungsi sebagai filter sinyal elektrik. Contoh penerapan dari filter sinyal yaitu kapasitor dengan kapasitansi tertentu divariasikan dengan rangkaian tuning penerima sinyal radio dan televisi, dengan begitu maka frekuensi sinyal dari stasiun tertentu akan muncul sesuai dengan yang diinginkan, atau dapat juga digunakan untuk menyaring semua frekuensi yang ada.

Terdapat beberapa jenis kapasitor yang memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, bentuk dan ukuran tersebut disesuaikan dengan kapasitas, tegangan yang bisa diterima dan beberapa faktor lainnya. berikut ini beberapa jenis kapasitor beserta penjelasannya.

jenis jenis kapasitor

  • Kapasitor Keramik

Disebut kapasitor keramik karena bahan dasar dari kapasitor ini yaitu berbahan keramik, cara membaca kapasitor keramik ini yaitu jika kapasitor keramik tercantum kode 103 berarti 10 dan angka 3 tersebut yaitu menjadi 000 jadi dapat dibaca 10.000 Pf, jika dalam satuan yang lebih besar yaitu menjadi 10 nf(nano farad)

  • Kapasitor Tantalum

Kapasitor tantalum ini memiliki kapasitas yang hampir sama dengan kapasitor elektrolit, dan kapasitor ini cukup populer digunakan , akan tetapi dengan kepopulerannya tentu juga memiliki kelemahan yaitu mudah meledak jika digunakan terus menerus dengan daya listrik yang tinggi, tetapi juga memiliki kelebihan yang cukup hebat, yaitu dengan bentuknya yang kecil tetapi memiliki kapasitas yang cukup besar, maka dari itu kapasitor tantalum ini cukup populer digunakan, dengan kelebihan yang dimilikinya tentusaja bisa dipakai dengan jarak frekuensi yang luas dan frekuensi yang tinggi, kapasitor tantalum ini bisa tahan terhadap suhu antara -55c sampai +125c.

  • Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit ini dapat memberikan kapasitansi hingga mencapai 1 mikro farad lebih, kapasitor ini juga dikenal dengan kapasitor yang telah terpolarisasi, cocok digunakan untuk rangkaian listrik dengan frekuensi rendah, kapasitor ini memiliki polaritas (+) dan (-), sehingga saat melakukan pemasangan harus berhati hati, karena jika polaritasnya terbalik bisa menyebabkan ledakan.

  • Kapasitor Mika

Kapasitor mika termasuk kapasitor yang jarang dipakai karena kapasitor dengan jenis tantalum dan juga jenis elektrolit memiliki spesifikasi yang lebih lengkap, akan tetapi kapasitor mika ini memiliki keunggulan yaitu mempunyai kapasitansi mencapai 1000 piko farad serta juga kapasitor mika memiliki toleransi yang rendah dan juga memiliki ketahanan suhu yang baik.

  • Kapasitor Kertas

Disebut kapasitor kertas karena isolator didalamnya terbuat dari kertas, nilai kapasitansi dari resistor kertas ini berkisar antara 300pf sampai 4µf. Kapasitor kertas ini tidak memiliki polaritas, jadi bisa dipasang secara bolak balik dalam rangkaian.

  • Kapasitor Polyester

Bahan dari kapasitor ini yaitu polyester berbentuk segi empat, kapasitor ini tidak memiliki polaritas jadi bisa dipasang bolak balik

  • Kapasitor Valco

Kepanjangan valco yaitu variable condensator kapassitor yang dibuat dari bahan logam yang berukuran besar, banyak digunakan pasa rangkaian radio untuk memilih frekuensi, kapasitansi resistor ini yaitu 100 pf sampai 500 pf.

  • Kapasitor Trimmer

Kapasitor ini juga jenis kapasitor variable, memiliki bentuk kecil sehingga untuk mengubah variablenya membutuhkan alat yang bisa memutar porosnya, kapasitor trimmer ini sama juga berfungsi untuk pemilihan gelombang frekuensi. Nilai maksimal kapasitansi sampai 100pf.

Pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 yaitu :

  • Kapasitor Polar

Kapasitor polar maksudnya yaitu memiliki dua kutub polaritas positif(+) dan negatif(-), kapasitor polar ini biasanya terbuat dari bahan elektrolit dan memiliki kapasitansi yang besar

  • Kapasitor Non Polar

Kapasitor non polar yaitu kapasitor yang tidak memiliki  polaritas pasa kutubnya, berarti bisa dipasang secara bolak balik, mempunyai nilai kapasitansi yang kecil

Fungsi kapasitor yaitu

  • Menyimpang muatan listrik
  • Filter frekuensi
  • Penghubung(kopling)
  • Penerus pada arus AC
  • Penyimpang arus atau by pass

Rumus dari kapasitor yaitu C = Q : V

Keterangan  : Q yaitu muatan pada salah satu konduktornya

                         V yaitu beda potensial antara kedua konduktor

Satuan yang sering dipakai pada kapasitor yaitu misalnya 1 mikrofarad(µF) = 10 pangkat -6, 1 nano farad (nF) = 10 pangkat -9, dan 1 piko farad(pF) = 10 pangkat -12.

Sekian dari pembahasna kapasitor ini, semoga bermanfaat....


Pengertian Resistor Fungsi dan Simbolnya

8:14 PM Comment

jenis jenis resistor

Penjelasan singkat mengenai resistor

Apakah kalian sudah mengetahui apa itu resistor? Ya, resistor merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi menghambat arus listrik. Resistansi dari resistor akan membatasi aliran elektron yang melewatinya melalui rangkaian elektronika.

Resistor yaitu sebuah komponen elektronika yang termasuk dalam komponen pasif, yang artinya komponen yang hanya bisa mengkonsumsi daya tetapi tidak bisa menghasilkan daya sendiri. Kebanyakan dari komponen resistor ini ditambahkan pada rangkaian suatu sirkuit elektronik yang mana fungsinya sebagai komponen pelangkap daro komponen aktif atau tambahan dari suatu rangkaian dari komponen aktif pada sirkuit tersebut misalnya seperti pada rangkaian power suply, mikrokontroler dan berbagai rangkaian sirkuit lainnya. Pada umumnya penggunaan resistor ini untuk membatasi arus listrik, sebagai pembagi tegangan, dan juga sebagai jalur I/O pull-up

Arus listrik yang dihambat oleh resistor diukur dalam satuan ohm, atau pada simbol yunani yaitu huruf kapital omega Ω. Penjelasan dari nilai suatu resistor misalkan 1Ω adalah 1 volt energi potensial yang diterapkan akan kuat mengangkat beban 1 ampere arus.

Pada nilai dari resistor juga biasanya jika nilainya terlalu banyak juga dapat dibaca menggunakan satuan SI yaitu kilo,mega, atau giga sehingga jika nilai resistor besar maka nilai resistor tersebut lebih mudah dibaca. Sangat banyak ditemukan nilai dari suatu resistor dengan nilai kiloohm (kΩ) ada juga yang megaohm (MΩ), misalnya dalam nilai ohm yaitu 4.700Ω untuk lebih mudah dibacanya yaitu menjadi 4,7 kΩ. Dan juga semisal nilai resistor 5.600.000Ω dapat juga dibaca menjadi 5.600 kΩ atau yang lebih umum biasanya disebut juga 5.6 MΩ

Simbol resistor

Pada umumnya semua resistor memiliki dua terminal. Dan terdapat satu koneksi di setiap ujung dari resistor. Ketika digambarkan pada skematik rangkaian akan muncul salah satu simbol dari ke dua simbol yang tertera pada gambar dibawah ini :

simbol resistor


Resistor memiliki berbagai jenis bentuk dan ukuran, dan berbagai macam cara pemasangannya, mulai dari dimasukkan lubang rangkaian sirkuit ataupun hanya diatas permukaan dari rangkaian sirkuit.

Bahan dari resistor

Resistor dibuat dari berbagi macam bahan dan paling umum pada resistor modern dibuat dari film karbon, logam ataupun oksida logam, bahan film resistor ini sangat tipis dan konduktif meskipun masih resistif yang dibungkus dalam heliks dan sekitarnya ditutup oleh bahan isolasi yang dapat melindungi bahan yang ada di dalamnya.

Penanda resistansi dari resistor

Penandaan resistor tidak ditulis nilai sebenarnya secara langsung pada bagian luar resistor, melainkan ditandai dengan kode huruf ataupun warna gelang, misalnya pada resistor PTH mengunakan kode warna gelang dan untuk resistor smd menggunakan penanda kode nilai tersendiri yang terdapat pada permukaan resistor.

Kode warna gelang pada resistor PTH

Pada resistor jenis ini biasanya menggunakan kode warna gelang untuk mengetahui nilai dari resistor tersebut, kebanyakan resistor yang sering digunakan yaitu memiliki 4 warna gelang yang melingkari resistor tersebut. Dan ada juga yang memiliki 5 warna gelang pada permukaan resistor tersebut bahkan ada juga yang memiliki 6 warna gelang.

gelang warna resistor

4 warna gelang

Pada resistor yang memiliki 4 warna gelang yaitu pada 2 gelang pertama menunjukkan 2 digit nilai yang signifikan dari resistor tersebut, dan warna gelang ke3 yaitu menunjukkan bobot dan pita terahir menunjukkan nilai toleransi resistor, maksud dari toleransi ini yaitu seberapa banyaknya nilai atau seberapa kecilnya nilai  hambatan yang sebenarnya. Karena tidak ada resistor yang di buat sempurna dengan nilai toleransi yang pasti. Proses pembuatan resistor yang mempengaruhi nilai toleransi lebih baik ataupun lebih buruk. Miaslnya nilai resistor 1kΩ dengan toleransi 5% nilai sebenarnya yaitu berada antara 0,95kΩ dan 1,05kΩ

Untuk mengetahui warna gelang terahir seringkali digunakan warna emas ataupun perak sebagai penanda bahwa itu adalan urutan terahir atau nilai toleransi dari sebuah resistor.

5 dan 6 warna gelang

Resistor dengan 5 warna gelang memiliki rentang nilai toleransi yang lebih luas, dan resistor 6 gelang warna pada dasarnya sama dengan resistor dengan 5 gelang warna, hanya saja pada ujung gelangnya menunjukkan koefesien suhu, suhu yang terbaca dalam resistor ini yaitu celcius. Pada umumnya nilai dari suhu ini sangat kecil yaitu dalam kisaran ppm.