ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

1:04 PM Comment

 

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

Pada artikel ini, kita akan membandingkan beberapa board ESP32. Artikel ini bertujuan untuk membantu Anda memilih board ESP32 terbaik untuk kebutuhan project Anda.

ESP32 merupakan pengembangan dari ESP8266. ESP32 dimuat dengan banyak fitur baru jika dibandingkan dengan pendahulunya. Ini menggabungkan kemampuan nirkabel Wi-Fi dan Bluetooth dan dual-core.

Anda dapat menemukan ESP32 sebagai chip mandiri atau sebagai board berfitur lengkap. Ada banyak board ESP32 yang tersedia. Dalam ulasan ini, kita akan melihat yang paling populer.

Fitur dan spesifikasi dari ESP32 yaitu:

  • Konektivitas WiFi: kecepatan 150.0 Mbps dan HT40
  • Bluetooth: BLE (Bluetooth Hemat Energi) dan Bluetooth Klasik
  • Prosesor: Mikroprosesor Tensilica Xtensa Dual-Core 32-bit LX6, berjalan pada 160 atau 240 MHz
  • ROM: 448 KB
  • SRAM: 520 KB
  • Daya Rendah: memastikan bahwa Anda masih dapat menggunakan konversi ADC, misalnya, selama tidur nyenyak.
  • Masukan/Keluaran Periferal:
  • antarmuka periferal dengan DMA yang mencakup sentuhan kapasitif
  • ADC (Konverter Analog-ke-Digital)
  • DAC (Konverter Digital-ke-Analog)
  • I²C (Sirkuit Terintegrasi)
  • UART (Penerima/Pemancar Asinkron Universal)
  • SPI (Antarmuka Periferal Serial)
  • I²S (Suara Interchip Terintegrasi)
  • RMII (Antarmuka Media-Independen Berkurang)
  • PWM (Pulse-Width Modulation).
  • Keamanan: akselerator perangkat keras untuk AES dan SSL/TLS
  • Kompatibel dengan Arduino IDE: Anda dapat memprogram ESP32 dengan Arduino IDE menggunakan inti Arduino. (Petunjuk instalasi Windows, Mac OS X, dan Linux). Anda juga dapat menggunakan IDE lain untuk memprogram ESP32 dengan inti Arduino (seperti VS Code dengan ekstensi PlatformIO, misalnya).
  • Kompatibel dengan MicroPython: Anda dapat memprogram ESP32 dengan firmware MicroPython (Memulai MicroPython di ESP32)

Saat mencari board ESP32, ada beberapa poin yang perlu Anda pertimbangkan:

  • Konfigurasi pin dan jumlah pin. Untuk menggunakan ESP32 dengan benar dalam proyek Anda, Anda harus memiliki akses ke pinout papan (seperti peta yang menunjukkan pin mana yang sesuai dengan GPIO dan fitur-fiturnya). Jadi, pastikan Anda memiliki akses ke pinout dari papan yang Anda dapatkan. Jika tidak, Anda mungkin salah menggunakan ESP32. Kami merekomendasikan untuk melihat Panduan Referensi GPIO ESP32 kami yang menunjukkan cara menggunakan GPIO ESP32 dengan benar.
  • Antarmuka USB-ke-UART dan rangkaian pengatur tegangan. Sebagian besar board berfitur lengkap memiliki dua fitur ini. Ini penting untuk dengan mudah menghubungkan ESP32 ke komputer Anda untuk mengunggah kode dan menerapkan daya.
  • Tombol BOOT dan RESET untuk menempatkan papan dalam mode berkedip atau mengatur ulang (restart) papan.
  • Konektor baterai. Jika Anda ingin memberi daya pada ESP32 menggunakan baterai, ada board yang dilengkapi dengan konektor untuk baterai LiPo—ini bisa lebih praktis. Anda juga dapat memberi daya pada ESP32 "biasa" dengan baterai melalui pin daya.
  • Fitur tambahan. Ada board ESP32 dengan fitur tambahan seperti layar OLED, modul LoRa, modul SIM800 (untuk GSM dan GPRS), dudukan baterai, atau kamera.

Devkit Doit ESP32

esp32 Dekit Doit

Ini adalah papan ESP32 DEVKIT DOIT (ini adalah board ESP32 favorit kami). Terdapat versi pada board ini yaitu 30 dan 36 GPIO. Keduanya bekerja dengan cara yang serupa. Saya lebih suka versi dengan 30 GPIO karena dilengkapi dengan dua pin GND (namun, sulit untuk menemukan versi dengan 30 GPIO yang tersedia online). Selain itu, meskipun model lain dilengkapi dengan lebih banyak GPIO, yang tambahan tidak disarankan untuk digunakan (mereka terhubung ke memori flash terintegrasi ESP32).

Pin diberi label di bagian atas papan, sehingga mudah untuk mengidentifikasi pin untuk menghubungkan periferal (ada model lain dengan label di sisi lain, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi GPIO). Muncul dengan tombol RESET (EN) dan BOOT onboard. Muncul dengan antarmuka USB-ke-UART untuk memprogramnya dengan mudah menggunakan Arduino IDE atau lingkungan pengembangan lainnya dan dilengkapi dengan rangkaian pengatur tegangan. Papan dapat diberi daya menggunakan konektor micro-USB atau pin VIN atau 3.3V, dan tidak dilengkapi dengan konektor baterai.

Board ESP32 Adafruit Feather

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

Ini adalah papan berbasis ESP32 dari Adafruit. Seperti yang sebelumnya, ia hadir dengan antarmuka USB-ke-UART dan rangkaian pengatur tegangan. Pin diberi label di bagian atas dan bawah papan. Tambahan yang bagus untuk papan ini adalah konektor baterai Lipoly. Ini sangat cocok untuk proyek bertenaga baterai portabel.

Ketika Anda mendapatkan sesuatu dari Adafruit, Anda tahu itu selalu berkualitas tinggi. Jadi, jika Anda bersedia mengeluarkan sedikit lebih banyak untuk produk berkualitas tinggi, ini adalah pilihan yang sempurna. Selain itu, Adafruit memiliki banyak dokumentasi tentang papannya, yang bagus untuk memulai dengan cepat.

ESP32 Sparkfun Thing

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

ESP32 Thing adalah papan berbasis ESP32 dari Sparkfun. Muncul dengan semua fungsi untuk dengan mudah berkomunikasi dan memprogram ESP32 dengan komputer Anda. Selain itu board ini telah dilengkapi konektor baterai LiPo dan charger baterai LiPo . Ini berarti baterai isi ulang dapat dengan mudah diisi dengan mencolokkan 5V ke papan melalui konektor USB. Sparkfun juga memiliki banyak dokumentasi bagus tentang papan ini

Wemos ESP32 Dengan Socket Baterai

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

board ESP32 ini dilengkapi dengan dudukan baterai di bagian belakang untuk memberikan daya melalui baterai 18650. Papan ini juga mencakup sistem pengisian baterai 18650 dan dua LED untuk menunjukkan status baterai. Ini adalah pilihan yang bagus jika Anda menginginkan sesuatu yang ringkas berjalan dengan baterai. Selain itu, papan ini dapat mengisi daya dan bekerja secara bersamaan.

Wemos ESP32 Dengan OLED

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

Papan ESP32 ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi sebagai pengganti dudukan baterai, ia hadir dengan layar OLED SSD1306 0,96”. Ini sempurna untuk menambahkan antarmuka ke proyek Anda tanpa mengkhawatirkan sirkuitnya. Namun, board ini hadir dengan lebih sedikit GPIO yang tersedia untuk menghubungkan periferal. Jadi, sebelum mendapatkan papan ini, periksa pinoutnya untuk melihat apakah ia dapat menghubungkan periferal yang Anda butuhkan untuk proyek Anda.

ESP32 LoRa

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

papan ESP32 ini dilengkapi dengan chip SX1278, yang merupakan chip transceiver LoRa. LoRa adalah teknologi komunikasi data nirkabel yang memungkinkan komunikasi jarak jauh dari sejumlah kecil data sambil meminimalkan konsumsi daya. Muncul dengan layar OLED, yang berguna untuk menampilkan pesan LoRa. Jika Anda berniat untuk melakukan proyek dengan LoRa menggunakan ESP32, ini bisa menjadi pilihan yang bagus karena sudah dilengkapi dengan chip transceiver LoRa. Kami juga merekomendasikan papan LoRa ini.

ESP32 Cam

ESP32 Perbandingan dan Review Berbagai Macam Board ESP32

ESP32-CAM adalah modul kamera berukuran kecil dengan konsumsi daya rendah berdasarkan ESP32. Muncul dengan kamera OV2640 dan menyediakan slot kartu TF onboard. ESP32-CAM dapat digunakan secara luas dalam aplikasi IoT cerdas seperti pemantauan video nirkabel, pengunggahan gambar WiFi, identifikasi QR, dan sebagainya.

Banyak board ESP32 lainnya memiliki fitur berbeda yang mungkin lebih berguna daripada ESP32 biasa, tergantung pada kebutuhan proyek Anda.


sekian artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai bertemu pada artikel selanjutnya..


Jenis Rasberry Pi Yang Sering Digunakan Pada Pembuatan Project

12:17 PM Comment

Rasberry Pi 3

Raspberry Pi 3 dilengkapi dengan prosesor Quad-core 64-bit Broadcom BCM2837 ARM Cortex-A53 SoC yang berjalan pada 1,2 GHz, membuatnya sekitar 50% lebih kuat daripada Pi 2. Yang berarti Raspberry Pi 3 baru dapat digunakan untuk aplikasi kantor dan penjelajahan web.

Inovasi hebat pada versi ketiga ini tidak diragukan lagi adalah penambahan chip WiFi dan Bluetooth Low Energy. Ini tidak hanya menghemat ruang (Anda tidak perlu lagi menghubungkan WiFi dan dongle Bluetooth), tetapi juga membebaskan lebih banyak port USB untuk menghubungkan perangkat lain.

Dengan menambahkan dua fitur ini, Raspberry Pi telah memperjelas bahwa versi baru ini ditujukan untuk Internet of Things (IoT) dan otomatisasi rumah. Raspberry Pi 3 juga kompatibel dengan Windows 10 IoT Core, sistem operasi yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan aplikasi yang ditujukan untuk otomatisasi rumah, robotika, dan objek yang terhubung.

Papan Raspberry Pi 3 berukuran sama dengan Raspberry Pi 2 dan memiliki konektor dan konfigurasi komponen yang hampir sama. “Yang berubah hanyalah posisi LED, yang telah dipindahkan ke sisi lain kartu SD untuk memberi ruang bagi antena WiFi. Semua konektor berada di tempat yang sama dan memiliki fungsi yang sama.” Jadi, Anda juga dapat menggunakan aksesori Pi 2 dan B+ dengan RasPi 3.

Rasberry Pi 3 Model B

Rasberry Pi 3 model B

Rasberru Pi 3 Model B dirilis pada Februari 2016 dengan prosesor 1,2 GHz 64-bit quad core ARM Cortex-A53, Wi-Fi 802.11n terpasang, Bluetooth dan kemampuan boot USB. Ini kuat komputer papan tunggal berukuran kartu kredit dapat digunakan untuk banyak aplikasi dan menggantikan Raspberry Pi Model B+ dan Raspberry Pi 2 Model asli B. Sambil mempertahankan format papan populer Model Raspberry Pi 3 B memberi Anda prosesor yang lebih kuat, 10x lebih cepat dari generasi pertama Raspberry Pi. Selain itu, ia menambahkan konektivitas LAN & Bluetooth nirkabel menjadikannya solusi ideal untuk desain terhubung yang kuat.

Rasberry Pi 3 Model B+

Rasberry Pi 3 model B+

Raspberry Pi adalah komputer berukuran kartu kredit. Raspberry Pi 3 Model B+ adalah versi yang ditingkatkan dari Raspberry Pi 3 Model B. Ini didasarkan pada sistem-on-chip (SoC) BCM2837B0, yang mencakup prosesor ARMv8 64bit quad-core 1,4 GHz dan GPU VideoCore IV yang kuat . Raspberry Pi dapat menjalankan berbagai distribusi ARM GNU/Linux, termasuk Snappy Ubuntu Core, Raspbian, Fedora, dan Arch Linux, serta Microsoft Windows 10 IoT Core.

Raspberry Pi 3 Model B+ memiliki banyak peningkatan kinerja dibandingkan Model B termasuk kecepatan clock CPU yang lebih cepat (1,4 GHz vs 1,2 GHz), peningkatan throughput Ethernet, dan WiFi dual-band. Ini juga mendukung Power over Ethernet dengan Power over Ethernet HAT (tidak termasuk). Majalah MagPi memiliki posting blog dengan tolok ukur kinerja yang membandingkan berbagai model Raspberry Pi.

LAN nirkabel dual-band dilengkapi dengan sertifikasi kepatuhan modular, memungkinkan board dirancang menjadi produk akhir dengan pengujian kepatuhan LAN nirkabel yang berkurang secara signifikan, meningkatkan biaya dan waktu ke pasar.

Rasberry Pi 4

Rasberry Pi 4

Raspberry Pi 4 Ini memiliki total 40 pin dari mana 28 adalah pin GPIO dan sisanya adalah pin daya. Pin GPIO tidak hanya melakukan fungsi I/O sederhana. Mereka dapat memberikan komunikasi UART, SPI, dan I2C. Semua sistem komunikasi modern telah dimiliki oleh Rasberry Pi 4 ini, yaitu memiliki WiFi internal dan Bluetooth untuk komunikasi data nirkabel. Hal ini dapat digunakan dengan internal di mana saja tanpa gangguan apapun. Pi dapat dipindahkan dengan mudah dalam jaringan yang sama karena dukungan WiFi yang cepat. Perangkat ini juga memiliki dukungan LAN jika WiFi tidak tersedia dan jaringan mengikuti metode komunikasi kabel untuk berkomunikasi.Rasberry Pi 4 Model B

dirilis pada Juni 2019 dengan prosesor ARM Cortex-A72 quad core 1,5 GHz 64-bit, Wi-Fi 802.11ac on-board, Bluetooth 5, Ethernet gigabit penuh (throughput tidak terbatas), dua port USB 2.0, dua Port USB 3.0, 1–8 GB RAM, dan dukungan dua monitor melalui sepasang port micro HDMI (HDMI Tipe D) hingga resolusi 4K. Versi dengan RAM 1 GB telah ditinggalkan dan harga versi 2 GB telah diturunkan. Versi 8 GB memiliki papan sirkuit yang direvisi. Pi 4 juga ditenagai melalui port USB-C, memungkinkan daya tambahan diberikan ke periferal hilir, saat digunakan dengan PSU yang sesuai. Tetapi Pi hanya dapat dioperasikan dengan tegangan 5 volt dan bukan 9 atau 12 volt seperti komputer mini lain di kelas ini. Papan Raspberry Pi 4 awal memiliki cacat desain di mana kabel USB bertanda elektronik pihak ketiga, seperti yang digunakan pada Apple MacBook, salah mengidentifikasinya dan menolak memberikan daya.Perangkat Keras Tom menguji 14 kabel berbeda dan menemukan bahwa 11 di antaranya menghidupkan dan memberi daya pada Pi tanpa masalah.Cacat desain diperbaiki dalam revisi 1.2 papan, dirilis pada akhir 2019.Pada pertengahan 2021, model Pi 4 B muncul dengan Broadcom BCM2711C0 yang ditingkatkan. Pabrikan sekarang menggunakan chip ini untuk Pi 4 B dan Pi 400. Namun, frekuensi tack dari Pi 4 B tidak ditingkatkan di pabrik.

Raspberry Pi Zero

Rasberry Pi Zero

Raspberry Pi Zero adalah komputer yang sangat murah dan sangat kecil. Ini telah diilustrasikan dengan sempurna oleh gambar yang dirilis secara resmi yang diterbitkan di atas, yang menunjukkan perangkat tersebut berada di samping uang kertas US$5.

Harga rasberry pi Zero hanya $5, di Inggris, harganya hanya £4, Rasberry Pi Zero lebih kecil dari kartu kredit, dan tebalnya hanya 5mm. Beratnya juga hanya 9 gram.

Hanya karena Raspberry Pi Zero menyerupai papan sirkuit kecil, jadi dibandingkan dengan PC desktop, laptop, atau bahkan smartphone yang berspesifikasi standart, Faktanya, Zero berjalan pada CPU Broadcom BCM2835 single-core yang sama persis dengan Raspberry Pi pertama. Namun, chip tersebut telah di-clock lebih tinggi hingga 1GHz, jadi sebenarnya 40 persen lebih cepat dari aslinya.

Ketika Anda memperhitungkan 512MB RAM yang dimiliki Zero, ternyata sekitar tiga kali lebih cepat daripada Raspberry Pi asli secara keseluruhan.

Tentu saja, Raspberry Pi Zero tidak sesuai dengan tingkat kinerja Raspberry Pi 2 dengan CPU quad-core dan RAM 1GB. Tapi kemudian, Raspberry Pi 2 harganya sekitar tujuh kali lipat harganya dari Rasberry Pi Zero

Rasberry Pi Pico

Rasberry Pi Pico

Raspberry Pi Pico adalah perubahan dari Pi sebelumnya, karena ini bukan komputer Linux, tetapi papan mikrokontroler seperti Arduino. Nilai jual terbesar dari Raspberry Pi Pico adalah harganya, $4 dan chip RP2040 yang menyediakan daya yang cukup untuk proyek yang disematkan dan memungkinkan pengguna dari segala usia atau kemampuan untuk belajar pengkodean dan elektronik. Jika Anda memiliki komputer Windows, Apple, Linux atau bahkan Raspberry Pi yang berbeda, maka Anda sudah siap menggunakan Raspberry Pi Pico di proyek Anda berikutnya.

Satu-satunya kelemahan dari Raspberry Pi Pico adalah tidak adanya konektivitas nirkabel. RP2040 adalah mikrokontroler pertama dalam rentang Pi dan ini membawa serta cara kerja baru. Pico bukanlah komputer, melainkan kita perlu menulis kode dalam aplikasi eksternal di komputer lain dan "mem-flash" kode tersebut ke mikrokontroler melalui USB. Dalam tutorial kami tentang cara memulai dengan Raspberry Pi Pico, kami menjelaskan cara menghubungkan PC ke Pico dan menggunakannya untuk mengunggah kode MicroPython.

Lengkap Berbagai Jenis Modul Board Mikrokontroller Untuk Project IoT

11:17 AM Comment

Arduino UNO WIFI

Lengkap Berbagai Jenis Modul Board Mikrokontroller Untuk Project IoT

Arduino UNO WiFi sama dengan Arduino UNO Rev3 tetapi dengan tambahan modul wifi pada boarnya. Board arduino uno wifi ini menggunakan  ATmega328P dengan Modul Wi-Fi ESP8266. Board arduino wifi memiliki 14 pin input/output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik, header ICSP, dan tombol reset.

Modul Wi-Fi ESP8266 adalah SoC mandiri dengan menggunakan protokol TCP/IP yang dapat memberikan akses ke jaringan Wi-Fi. Salah satu fitur UNO WiFi yang berguna adalah dukungan untuk pemrograman OTA (over-the-air), baik untuk transfer sketsa Arduino atau firmware Wi-Fi.

Arduino UNO WiFi dapat aktif dengan menggunakan catu daya dari USB yang terhubung ke komputer ataupun menggunakan adaptor. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya untuk menghidupkan arduino ini bisa menggunakan usb ke adapator atau menggunakan baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker positif tengah 2,1 mm ke colokan listrik board. Kabel dari baterai dapat dimasukkan ke dalam header pin Gnd dan Vin dari konektor POWER.

Papan dapat beroperasi pada catu daya eksternal 6V hingga 20V. Namun, jika disuplai dengan kurang dari 7V, pin 5V mungkin memasok kurang dari lima volt dan board mungkin tidak stabil. Namun jika tegangan memakai lebih dari 12V board akan cepat panas dan takan cepat rusak. Tegangan input yang disarankan yaitu sekitar 7V sampai 12V

Wemos D1

Lengkap Berbagai Jenis Modul Board Mikrokontroller Untuk Project IoT

Munculnya Wemos D1 sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Pengamatan Embeddednesia, pengembangan dewan ini sudah ada selama setahun, dan sekarang memiliki beberapa varian produk WEOS dari papan ESP8266. Sekarang ada juga versi kecil dari varian yang disebut Wamos D1 Mini,

Meskipun bentuk pertemuan ini dirancang agar terlihat seperti Arduino One, tetapi dalam hal spesifikasi, sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang kita d1, salah satunya adalah karena inti WEMOS D1 adalah ESP8266EX yang memiliki 32-bit prosesor. (Bandingkan dengan Arduino One, gua mana 8 bit AVR). Karena didasarkan pada papan ESP8266, WEAS D1 memiliki spesifikasi yang sama

Untuk menggunakan board ini, pada prinsipnya sama seperti menggunakan board lain yang terdapat ESP8266nya. Untuk upload program ke board wemos dapat menggunakan firmware Nodemcu, dan memprogram dengan LUA. Atau Anda juga dapat membuat firmware Anda sendiri menggunakan Arduino ide. pastikan anda sudah menginstal ESP8266 sebelum menggunakan wemos ini. Wemos D1 dilengkapi dengan USB IC ke Serial CHG340 (jangan lupa untuk menginstal driver sehingga IC ini dapat dibaca di komputer Anda), jadi anda tidak perlu membeli modul serial USB secara terpisahkarena dapat menggunakan kabel data USB yang biasanya anda gunakan untuk mentransfer data / mencharger smartphone Android Anda.

Terdapat beberapa jenis wemos seperti :

  • Wemos d1 mini
  • Wemos d1 versi UNO

Perbedaan dari kedua board tersebut yaitu dari segi ukuran dan jumlah pin out saja.

NodeMCU ESP8266

NodeMCU adalah firmware berbasis LUA open-source yang dikembangkan untuk chip wifi ESP8266. Dengan fitur fungsionalitas menggunakan chip ESP8266, firmware NodeMCU hadir dengan papan/kit Pengembangan ESP8266 yaitu papan Pengembangan NodeMCU.

Karena NodeMCU adalah platform sumber terbuka, desain perangkat kerasnya terbuka untuk diedit/dimodifikasi/dibangun.

NodeMCU Dev Kit/board terdiri dari chip berkemampuan wifi ESP8266. ESP8266 adalah chip Wi-Fi murah yang dikembangkan oleh Espressif Systems dengan protokol TCP/IP. Untuk informasi lebih lanjut tentang ESP8266, Anda dapat merujuk ke Modul WiFi ESP8266.

NodeMCU telah berkembang menjadi beberapa versi yaitu V1 V2 V3. Untuk V1 dan V2 biasanya dikenal dengan sebutan “AMICA” dan untuk V3 biasanya disebut dengan “LOLIN”. Meskipun LOLIN versi terbaru tetapi belum tentu juga lebih baik dibandingkan AMICA.

Lengkap Berbagai Jenis Modul Board Mikrokontroller Untuk Project IoT

Perbedaan dari AMICA dan LOLIN ini dapat dibedakan dengan jelas yaitu dari ukuran sudah terlihat berbeda karena yang V1/V2 ukurannya lebih kecil dan dibelakang board terdapat tulisan AMICA dan untuk board V3 ukuran lebih besar dan be;akang board terdapat tulisan LOLIN.

Versi AMICA dan LOLIN terdapat juga berbedaan pada IC yang digunakan yaitu AMICA menggunakan IC serial CP2012 dengan baud rates 300 bps – 2 Mbps dan speed R/W 12Mbps sedangkan pada LOLIN menggunakan IC serial CH340  dengan baud rates 50 bps – 2 Mbps dan speed R/W 2 Mbps dengan perbedaan spesifikasi tersebut versi AMICA memiliki spesifikasi lebih besar dibandingkan CH340 tetapi kecepatan pada versi AMICA ini akan berguna ketika membuat project menggunakan ESP32 cam, namun untuk project biasa kecepatan akan sama dengan IC CH340. Perbedaan juga terdapat pada chip yang digunakan yaitu pada V1 menggunakan chip ESP12 dan komunikasi serial CHG240 dan pada V2 ditingkatkan lagi menjadi ESP12E menggunakan serial CP2102.

NodeMCU ESP32

Sebenarnya boardnya sama dengan NodeMCU ESP8266 tetapi yang membedakan yaitu pada prosesornya yakni menggunakan ESP32 yang mana ESP32 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan memiliki fitur bluetooth yang tidak dimiliki oleh Esp8266

Lengkap Berbagai Jenis Modul Board Mikrokontroller Untuk Project IoT

Sekian dari pembahasan kaliini semoga bermanfaat sampai jumpa pada artikel selanjutnya, terimakasih....


Mengenal Aplikasi Blynk Untuk IoT Dan Contoh Project Sederhana Dengan Blynk

8:42 PM Comment

 

Pada  artikel kali ini akan membahas mengenai aplikasi untuk teknologi IoT, ada banyak aplikasi pendukung untuk IoT ini tetapi kali ini yang digunakan yaitu blynk, karena aplikasi ini cukup mudah digunakan oleh siapapun apalagi untuk orang yang baru belajar IoT, aplikasi blynk ini diciptakan tahun 2015, blynk dikhusukan untuk OS mobile android dan ios , aplikasi blynk ini merupakan platform yang paling banyak dipakai karena mudah dalam penghunaannya dan juga mudahnya source code pada tiap perintah yang tersedia dalam aplikasi tersebut. Aplikasi blynk ini Tersedia secara gratis, namun jika memakainya untuk komersil dan dalam jangka waktu yang lama maka diharuskan membayar.

Cara menggunakan blynk pada smart phone

  • Download terlebih dahulu blynk app pada appstore smartphone
  • Ketika selesai mendownload buka aplikasi kemudian lakukan registrasi akun baru
  • Pilih new project dan kemudian pilih mikrokontroller yang digunakan serta pilih juga koneksi jaringan internet yang diinginkan
  • Klik create kemudian blynk akan mengirim token ke email yang didaftarakan sebelumnya
  • Setelah selesai semua maka blynk siap digunakan sesuai keinginan dengan cara drag & drop perintah

Berikutnya beralih ke tahap program pada Arduino IDE untuk menghubungkan dengan app blynk, pada program ArduinoIDE diperlukan beberapa program tertentu  dan sekali lagi telah dimudahkan oleh blynk yang telah menyediakan program tersebut dengan cara kita harus pergi ke situs examples.blynk.cc

  • Setelah itu tentukan lagi koneksi internet yg dipakai dan board yg digunakan
  • Kemudian pilih example, dan kaliini akan membuat contoh mengedipkan led, copy pada example kemudian paste pada ArduinoIDE dan upload ke mikrokontroller
  • Setting kembali pada aplikasi blynk untuk mensinkronkan konfigurasinya
  • Yang terpenting pada pengaturannya yaitu pin yang dikonfigurasi pada blynk dan pin yang digunaka pada board mikrokontroller harus sama
  • Ketika selesai dikonfigurasi maka tekan tombol pada blynk untuk mentriger led on atau led off

Biasanya dalam proses on dan off led akan ada delay beberapa detik karena terpengaruh oleh kekuatan sinyal.

ada juga contoh project sederhana lain dengan memanfaatkan platform blynk ini, yaitu monitoring suhu dan kelembaban pada kumbung budidaya jamur

Mengenal Aplikasi Blynk Untuk IoT Dan Contoh Project Sederhana Dengan Blynk

biasanya untuk mendeteksi suhu dan kelembaban kumbung jamur menggunakan modul sensor DHT11 dan untuk mikrokontrollernya menggunakan modul NodeMCU karena NodeMCU dilengkapi dengan wifi sehingga bisa dengan mudah terkoneksi ke aplikasi blynk, untuk membuat monitoring suhu dan kelembaban pada kumbung budidaya jamur yang perlu disiapkan yaitu :

  • Modul NodMCU
  • Modul Sensor Suhu DHT11
  • Aplikasi blynk yang sudah terinstal

Untuk konfigurasi modul NodeMCU dengan modul sensor DHT11 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Mengenal Aplikasi Blynk Untuk IoT Dan Contoh Project Sederhana Dengan Blynk

  • Pin VCC (+) pada modul DHT11 hubungkan ke pin 3v NodeMCU
  • Pin GND (-) pada modul DHT11 hubungkan ke GND NodeMCU
  • Pin out data modul DHT11 hubungkan ke pin D5 NodeMCU
  • Setelah semua terhubung sesuai gambar dan keterangan diatas masuk ke ArduinoIDE kemudian ubah board ke ESP8266
  • Install library DHT11 dan library blynk dengan cara buka sketch > include library > manage libraries
  • Setelah semua library terinstall selanjutnya copy program dibawah ini dan paste ke ArduinoIDE dan upload ke board ESP8266
[program]
#define BLYNK_PRINT Serial
#include 
#include 
#include 
char auth[] = "AUTH CODE BLYNK";
char ssid[] = "SSID WIFI";
char pass[] = "PASSWORD";
#define DHTPIN D5
#define DHTTYPE DHT11
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
BlynkTimer timer;

void sendSensor()
{
  float h = dht.readHumidity();
  float t = dht.readTemperature();
  if (isnan(h) || isnan(t)) {
    Serial.println("Gagal membaca sensor!");
    return;
  }
  Blynk.virtualWrite(V0, t);
  Blynk.virtualWrite(V1, h);
}

void setup()
{
  Serial.begin(9600);
  Blynk.begin(auth, ssid, pass);
  dht.begin();
  timer.setInterval(1000L, sendSensor);
}

void loop()
{
  Blynk.run();
  timer.run();
}
  • Ganti pada ‘’Auth Code Blynk” dengan token yang didapat dari aplikasi blynk, “SSID” ubah dengan koneksi internet yang terhubung ke NodeMCU beserta password internetnya.
  • Kemudian buka kembali aplikasi blynk dan klik menu plus pada bagian atas project yang telah dibuat  kemudian pilih gauge
  • Pilih widget yang sudah dibuat dan field pada gauge ganti dengan temperature dan bagian input pilih PIN dan pilih virtual dengan PIN V0
  • Kemudian upload ulang program pada ArduinoIDE ke board NodeMCU
  • Ulangi proses yang sama seperti pada saat akan memilih gauge diatas dan ganti gauge menjadi Humadity dan PIN menjadi PIN V1
Setelah selesai semua kemudian pilih play dan data akan tampil seperti pada gambar dibawah ini
Mengenal Aplikasi Blynk Untuk IoT Dan Contoh Project Sederhana Dengan Blynk

Masih banyak lagi project IoT sederhana lainnya yang menggunakan platform blynk ini, misalnya kontrol lampu rumah, kontrol servo dan masih banyak lainnya yang mungkin akan dibahas pada artikel selanjutnya, semoga untuk artikel kali ini dapat bermanfaat dan membatu dalam belajar menggenal IoT karena pada zaman sekarang ini semua serba dimudahkan dan menjadi lebih efektif serta efesien terimakasih sampai bertemu pada artikel berikutnya.


Komplit Kumpulan Project Arduino Sederhana Untuk Pemula

9:05 PM Comment

 

Kumpulan Project Arduino Sederhana Untuk Pemula

Arduino merupakan mikrokontroller paling banyak digunakan pada saat ini, mikrokontroller juga terdapat banyak jenisnya, seperti Atmega yang diproduksi oleh Atmel, PIC yang diproduksi oleh Microchip dan z8 yang produksi dari Zilong.
Arduino ini sangat memudahkan para programmer dalam membuat algoritma sebuah program yang akan diupload ke mikrokontroller, dan juga arduino merupakan program open source yang tentunya dapat dimodifikasi oleh siapapun. Library pada arduino juga banyak serta modul -  modul yang support dengan arduio juga memiliki harga yang terjangkau sehinga arduino banyak digunakan dalam berbagai project elektronika ataupun robotika
Arduino ditemukan oleh mahasiswa italia yang bernama Hernando Barragan tahun 2005. Dan kemudian arduino dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartilles tahun 2009, kedua orang tersebut menamai projectnya dengan nama arduino atau yang artinya teman yang berani.
Arduino menggunakan IC dari Atmel dan pada arduino memiliki bahasa pemrograman yang mirip dengan bahasa C. Untuk sekarang ini arduino sudah memiliki berbagai jenis, mulai dari Arduino Mega, Arduino Uno, Arduino Nano dan masih banyak lainnya.
Pada dasarnya tujuan dibuatnya arduino yaitu untuk membuat perangkat mikrokontroller dengan harga yang relatif terjangkau serta memudahkan programmer karena arduino sudah dilengkapi dengan banyak library program.

1. Mengedipkan / Blinking LED

Project mengedipkan led atau blinking led ini sangat sederhana dan paling sering digunakan untuk belajar arduino bagi pemula karena programnya yang sangat simple.

2. Menghidupkan dan Mematikan Led Dengan Pushbutton

Untuk belajar mikrokontroller arduino tentunya setelah belajar menghidupkan led dengan proggram pastik kalian akan penasaran untuk menghidupkan led dengan tombol atau push button, program dari push button ini juga cukup sederhana dan mudah dicari di internet

3. Mengatur Kecerahan LED Dengan Potensio Meter

Project ini juga banyak dipakai untuk belajar arduino beserta komponen komponen pendukungnya, jadi cara kerja pada project ini yaitu kecerahan led dapat diatur menggunakan potensio meter, karena potensio meter dapat merubah hambatan yang diterima oleh led, maka dari itu led dapat diatur kecerahannya.

4. Menampilkan Teks / Tulisan Pada LCD 16x2

Program untuk menampilkan teks pada lcd 16x2 pada arduino juga cukup lumayan mudah dan untuk semakin mempermudah dalam merangkai komponennya biasanya ditambahkan modul i2c pada lcd untuk meringkas jumlah kabel yang terhubung ke arduino, untuk programnya diharuskan mendownload library lcd i2c supaya bisa terhubung dengan arduino dan mempermudah dalam memprogramnya.

5. Sensor Suhu Menggunakan Transistor LM35

Project sederhana berikutnya yaitu mendeteksi suhu dengan menggunakan transistor LM35, rangkainnya pun juga cukup sederhana, transistor LM35 juga tak kalah dari sensor suhu lainnya, pembacaan suhu oleh transistor LM35 juga cukup akurat dan tidak perlu melakukan kalibrasi. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada artikel disini

6. Deteksi Jarak Dengan Sensor Ultrasonic

Deteksi alat menggunakan sensor ultrasonic ini juga sering dipagai dalam project project yang kompleks, jadi untuk pemula juga disarankan berlajar bagaimana cara menggunakan sensor jarak dengan ultrasonc ini, lebih lengkapnya bisa dilihat disini

7. Deteksi Api Dengan Flame Sensor / Sensor Api

Cara mengakses sensor api atau flame sensor ini juga cukup sederhana, sensor api ini dapat mendeteksi sumber api yang berada pada jarak jangkaunya. Dipasaran harga sensor api ini cukup murah dan sudah berbentuk modul dan tinggal pakai sehingga sangat mempermudah dalam menggunakannya. Untuk penejlasan lebih lengkapnya cara menggunakan sensor api dapat dilihat disini

8. Alat Deteksi Hujan

Alat pendeteksi hujan sangat mudah dibuat, karena sekarang sudah tersedia modul sensor hujan dengan harga yang murah, bahkan modul sensor deteksi hujan bisa diakses tanpa menggunakan mikrokontroller arduino bahkan bisa ditambahkan buzzer sebagai alarmnya.

9. ON Dan OFF LED Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya Dengan LDR ( Light Dependent Resistor)

Pasti sering kalian jumpai lampu taman atau lampu pinggi jalan ketika sore hari atau dalam kondisi gelap akan hidup dengan sendirinya dan ketika siang hari lampu kana mati secara otomatis, itu merupakan penerapan dari sensor cahaya yaitu sensor ldr, menggunakan sensor ldr dengan indikator led pada arduino cukup mudah dan sederhana, dengan cara kerja programnya ketika sesor cahaya mendapat cahaya led akan mati, tetapi ketika sensor cahaya mendapat cahaya yang minim led akan hidup, bisanya dalam pengujiannya sensor ldr diberi cahaya lampu senter dari smart phone atau cahaya dari led lainnya.

10. Alat Deteksi Asap Atau Kebocoran Gas Menggunakan Sensor MQ-3

Pada ruangan khusus merokok biasanya terpasang sensor asap atau gas ini, yang fungsinya untuk mentriger kipas yang menyedot udara dari dalam ruangan ke luar, sensor deteksi asap atau gas ini cukup mudah digunakan oleh pemula yang ingin belajar arduino, untuk uji coba deteksi gasnya biasanya menggunakan korek api dengan menekan gas dan mendekatkan ke sensor, sensivitas sensor ini juga bisa diatur sesuai yang akan diukur.

Sekian dari artikel kali ini sampai ketemu diartikel selanjutnya semoga bermanfaat terimakasih...

Tutorial Membuat Kipas Angin Sederhana Dengan 3 Tombol Kecepatan Menggunakan Arduino

6:00 PM Comment

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai cara membuat kipas angin dengan 3 tombol kecepatan. Pertama – tama mari kita berkenalan terlebih dahulu mengenai cara kerja Motor DC yang digunakan sebagai penggerak baling baling kipas. Mari kita simak penjelasan singkat berikut ini.

Penjelasan Motor DC

Motor Dc adalah motor yang menggunakan tegangan arus searah untuk sumber daya utamanya.motor akan berputar ketika kedua kutub diberika tegangan, dan motor akan bergerak dengan satu arah, namun ketika tegangan pada kedua kutub tadi dibalik motor akan berputar dengan arah sebaliknya, jadi motor dc ini untuk arus tegangannya bida dibolak balik, dan itu akan mempengaruhi arah putaran motor misalnya searah jarumjam atau berlawanan dengan arah jarum jam. Dan besar kecilnya tegangan yang diberikan pada kedua kutub tersebut akan mempengaruhi kecepatan putaran pad motor dc. Bagian bagian dari motor dc sebenarnya cukup sederhana, berikut ini bagian bagian dasar dari motor dc :

  • Stator yaitu bagian tetap/ stasioner, pada bagian stator ini merupakan penghasil medan magnet yang berasal dari sebuah koil ataupun juga magnet permanen
  • Rotor merupakan bagian yang berputar, pada rotor inilah arus listrik mengalir yang didalamnya terdapat lilitan tembaga.

Motor DC memiliki gaya elektromagnetik yang muncul ketika ada aliran arus pada penghantar yang terletak didalam medan magnet. Pada hukum gaya lourentz telah dijelaskan bahwa arus yang mengalir pada penghantar yang terletak didalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya yang dihasilkan tergantung pada arus yang diberikan pada setiap kutub

Motor dc menghasilkan putaran per menit yang disebut dengan RPM (Revolution Per Minute) motor dc tersedia dengan berbagai RPM, misalnya motor dc akan memberikan kecepatan rpm sekitar 3000 rpm sampai dengan 8000 rpm dengan tegangan arus daya yang digunakan yaitu 1,5V samapi 24V. Seperti yang telah djelaskan diatas, apabila tegangan yang diberikan ke motor dc kecil maka kecepatan putaran rmp akan lambat dan sebaliknya jika tegangan yang diberikan ke motor dc besar maka kecepatan rpm juga akan lebih kencang. Namun jika tegangan yang diberikan ke motor dc terlalu besar maka motor akan cepat panas dan akhirnya rusak. Ketika motor dc berputar tanpa adanya beban arus yang gunakan oleh motor dc hanya sedikit, tetapi ketika motor dc diberikan beban maka arus yang digunakan akan meningkat berkali lipat. Untuk mengatasi beban berlebih yang diangkat oleh motor dc produsen mencantumkan stall current pada motor dc. Stall current merupakan arus saat poros motor berhenti karena beban maksimal.

Simbol dan bentuk motor dc

simbol motor dc dan bentuk motor dc

Penjelasan Push Button

Push button merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik. Pemutusan dan pengaliran listrik ini bisa terjadi karena push button melakukan perpindahan dari konduktor satu ke konduktor lain. Push button memiliki berbagai bentuk dan ukuran dan terdapat jenis jenisnya misalkan push button dengan jenis NO dan NC tetapi dalam rangkaian mikrokontroler arduino biasanya menggunakan jenis tactile.

Saat push button di tekan maka akan bernilai HIGH dan arus akan mengalir namun ketika dilepas maka bernilai LOW, namun fungsi itu semua bisa di rubah dengan menggunakan program.

Macam macam jenis push button dan cara kerjanya :

  • Push Button NO (Normally Open)

Cara kerja push button jenis ini yaitu saat ditekan akan mengalirkan arus listrik dan kembali ke kondisi awal saat dilepas, kebanyakan fungsi tombol ini digunakan untuk membuat tombol start dll.

  • Push Button NC (Normally Close)

Push button NC ini merupakan kebalikan dari push button NO pada kondisi awal langsung mengalirkan arus listrik dan ketika ditekan akan memutus arus litrik, biasanya tombol ini digunakan untuk tombol darurat atau stop.

Push Button Campuran NO dan NC

Pada jenis push button ini memiliki 4 kaki terminal kontak, cara kerjanya yaitu ketika tombol ditekan maka 2 kontak akan berada dalam kondisi NC dan sisanya dalam kondisi NO maka ketika push button ditekan lagi maka yang terjadi yaitu sebaliknya.

Untuk membuat kipas angin dengan kecepatan yang bisa diatur menggunakan push button maka bahan yang perlu disiapkan yaitu :

  • Arduino
  • Motor DC
  • Push Button 4 buah
  • Kabel jumper secukupnya

Setelah bahan disiapkan semua langkah selanjutnya yaitu merangkai keseluruhan bahan menjadi rangkaian yang utuh untuk membuat kipas angin, untuk rangkaiannya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

rangkaian kipas angin

Ketika sudah dirangkai semuanya tahap selanjutnya yaitu memprogram arduino supaya semua komponen bisa digunakan sesuai rencana. Untuk lebih mudahnya kalian bisa copi paste program dibawah ini kemudian upload dari Arduino IDE ke board arduino.

[program]


#include
 const int Tombol1 = 2;
 const int Tombol2 = 3;
 const int Tombol3 = 4;
 const int Tombol4 = 5;
 const int pinMotor = 6;
void setup() {
  Serial.begin(9600);
 pinMode(Tombol1, INPUT);
 pinMode(Tombol2, INPUT);
 pinMode(Tombol3, INPUT);
 pinMode(Tombol4, INPUT);
 pinMode(pinMotor, OUTPUT);
 digitalWrite(pinTombol1, HIGH);
 digitalWrite(pinTombol2, HIGH);
 digitalWrite(pinTombol3, HIGH);
 digitalWrite(pinTombol4, HIGH);
 }
 int Kecepatan = 0;
}

void loop() {
 Kecepatan = constrain(Kecepatan, 0, 255);
 Serial.println(Kecepatan);
 delay(500);
 analogWrite(pinMotor, Kecepatan);
 if (digitalRead(pinTombol1) == LOW)
 {
 Kecepatan = 100;
 }
 else if (digitalRead(Tombol2) == LOW)
 {
 Kecepatan = 180;
 }
 else if (digitalRead(Tombol3) == LOW)
 {
 Kecepatan = 255;
 }
  else if (digitalRead(Tombol4) == LOW)
  {
  Kecepatan = 0;
  }
}

Ujicoba rangkaian dengan menekan tombol 1, 2, dan 3, untuk tombol 4 berfungsi sebagi pemutus arus atau sebagai tombol stop, tombol 1 kecepatan putaran kipas tidak terlalu kencang atau 100, tombol ke 2 kecepatan motor luamayan kencang dengan kecepatan putaran 180 dan tombol ke 3 kecepatan motor kencang dengan kecepatan maksimal 255, karena batas kecepatan PWM yaitu berada pada range 0 – 255. Nilai kecepatan masing masing tombol dapat kalian rubah pada program sesuai keinginan dengan batasan range 0 – 255.

Sekian untuk pembahasan artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai bertemu pada artikel selanjutnya, jika ada pertanyaan silahkan tingglkan pada kolom komentar, terimakasih...